Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan Rumah dan Tantangan yang Menanti Menkes Budi Gunadi Sadikin...

Baca di App
Lihat Foto
DOK BNPB
Budi Gunadi Sadikin
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020).

Salah satu yang dirombak adalah posisi Menteri Kesehatan.

Menteri Kesehatan yang sebelumnya dijabat Terawan Agus Putranto, kini diemban Budi Gunadi Sadikin.

Sebelumnya, Budi Gunadi merupakan Wakil Menteri BUMN.

Selain menunjuk Budi Gunadi Sadikin, Presiden Jokowi juga memilih Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan pada Rabu (23/12/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di tengah situasi pandemi virus corona, tantangan yang akan dihadapi Budi dan Dante, tak mudah.

Baca juga: Kata Mereka soal Budi Gunadi Sadikin, Menkes Baru yang Bukan dari Kalangan Dokter

Apa tantangan dan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan?

Tantangan Budi dan Dante

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan, tantangan keduanya cukup berat.

Ia menyebutkan, berdasarkan pengalaman mendampingi beberapa Menteri Kesehatan sebelumnya, Menkes selalu dihadapkan dengan perkara wabah meskipun skalanya mungkin masih epidemi.

“Saat ini kita masih menghadapi pandemi yang sayangnya pada saat estafet kepemimpinan belum dalam kondisi terkendali. Ini jadi PR sangat urgent untuk diselesaikan. Harus cepat,” ujar Dicky dihubungi Kompas.com, Kamis (24/12/2020).

Pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan adalah mengenai Intra Action Review dari WHO.

Dalam review itu dijelaskan rekomendasi perbaikan apa saja terkait penanganan pandemi.

Dalam proses penanganan wabah, kata Dicky, perlu adanya pelurusan peran Kementerian Kesehatan.

Kemenkes harus bertindak sebagai leading sector dan bukan hanya bertindak sebagai pelaksana.

Baca juga: Pemberitaan Media Asing soal Reshuffle Kabinet, Mantan Menkes Terawan Paling Disorot

Alasannya, penanganan pandemi memerlukan struktur organisasi, infrastruktur, dan pengalaman yang berkorelasi dalam sebuah sistem kesehatan.

“Ketika sistem kesehatan tidak menjadi leading sector, negara itu sendiri yang akan rugi,” kata dia.

Dicky mengingatkan, pengalaman baik dan buruk dari cara Kemenkes menghadapi pandemi harus dijadikan pelajaran menghadapi situasi saat ini dan ke depannya. 

“Itu bisa jadi modal besar untuk perbaikan,” ujar dia.

Dicky mencontohkan, ketika pandemi SARS sekitar tahun 2003, Indonesia saat itu harus mengirim sampel ke CDC karena tidak mencukupinya kapasitas laboratorium.

Akan tetapi, berbekal dari pengalaman itu, beberapa tahun setelah itu, Indonesia mampu menangani wabah selanjutnya yakni wabah flu burung karena telah membekali diri dengan laboraorium yang memadai.

“Sekali lagi, sistem kesehatan harus diberdayakan. Kita fungsikan, kita perkuat. Karena kalau tidak, selain itu kesalahan sistem, juga kesalahan sejarah. Karena kita tidak menyiapkan negara ini untuk responsif, antisipatif terhadap potensi ancaman-ancaman global,” papar Dicky.

Baca juga: Menkes Baru Bukan Berasal dari Kalangan Dokter, Ini Tanggapan IDI

Vaksin Covid-19

Pekerjaan rumah lainnya yang menanti Menkes dan Wamenkes, menurut Dicky, terkait vaksin. Vaksin Covid-19 sangat penting dalam program pengendalian pandemi.

Meski demikian, ia mengatakan, vaksin bukan satu-satunya, dan tidak menjamin keberhasilan menghadapi pandemi.

“Yang jelas PR kita sebelum melakukan vaksinasi ini sangat besar. Di antaranya pelandaian kurva,” kata dia.

Lebih dari 10 bulan pandemi berlangsung, kurva kasus di Indonesia belum melandai. Hal ini harus dievaluasi kembali terkait upaya pengendalian pandemi.

Selain itu, pembangunan kesehatan juga masih memiliki segudang pekerjaan rumah seperti sektor kesehatan yang seharusnya berkeadilan, merata, dan dirasakan oleh seluruh penduduk.

“Sekali lagi, Kemenkes, termasuk Dinas kesehatan, juga puskesmas, rumah sakit, bukan hanya mengurus Covid-19. Namun masalah penyakit-penyakit lain juga tak boleh terabaikan,” kata Dicky.

Baca juga: Menkes Budi Diminta Tingkatkan Kapasitas 3T dalam Penanganan Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Wajah Baru Wakil Menteri Kabinet Indonesia Baru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi