Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Mengenang 20 Tahun Kepergian Riyanto

Baca di App
Lihat Foto
KompasTV
Tangkapan layar dari KompasTV tentang sosok Riyanto.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini, linimasa Twitter diramaikan dengan perbincangan mengenai "Riyanto", anggota Banser yang meninggal dunia akibat ledakan bom saat mengamankan perayaan malam Natal 2000 di Mojokerto, Jawa Timur.

Hingga pukul 15.20 WIB, kata "Riyanto" telah dibicarakan sebanyak 6.527 kali dan menjadi salah satu trending di Twitter.

Akun Jaringan Gusdurian @GUSDURians, misalnya, mengunggah sebuah video yang berisi seputar Riyanto.

Setiap tanggal 24 Desember selalu ingat Riyanto, anggota Banser yang wafat saat sedang mengamankan pelaksanaan Natal 20 tahun yang lalu. Ia wafat terkena ledakan bom saat berusaha menjauhkan bom itu dari gereja Eben Haezer, Mojokerto.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahu Al-Fatihah...

Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Puncak Semeru karena Keracunan Gas

Baca juga: Mengenang 23 Tahun Kepergian Kasino Warkop...

Pada 24 Desember 2020, merupakan 20 tahun kepergian Riyanto.

Bagaimana cerita persisnya?

 

Temuan tas berisi bom

Harian Kompas, 26 Desember 2000 memberitakan, insiden di Mojokerto itu merupakan rangkaian serangan bom yang terjadi di beberapa kota pada malam Natal 2020.

Di Mojokerto, ada tiga gereja yang diguncang ledakan bom malam itu.

Tiga gereja itu adalah Gereja Eben Haezar di Jalan Kartini, Gereja Pantekosta Allah Baik di Jalan HOS Cokroaminoto, dan Gereja Santo Yosef di Jalan Pemuda.

Baca juga: Mengenang Kepergian Pejuang Kemanusiaan Nelson Mandela...

Saat itu, Riyanto yang berusia 25 tahun bertugas untuk menjaga Gereja Eben Haezar.

Ledakan di ketiga tempat tersebut terjadi pada saat yang hampir bersamaan, yaitu antara pukul 20.30 dan pukul 20.45 WIB.

Ledakan di Gereja Eben Haezar terjadi dua kali.

Menurut Steven, pengurus gereja tersebut, kebaktian usai kira-kira pukul 19.30 WIB.

Baca juga: Mengenang Vokalis Band Queen Freddie Mercury dan Perjalanan Hidupnya...

Beberapa saat setelah kebaktian usai, seorang anggota Banser menemukan tas berisi bom di depan gereja. Tas tersebut diletakkan di boks telepon umum.

Tas ini kemudian dibuang oleh Riyanto ke selokan di seberang Gereja Eben Haezar.

Saat dibuang, bom dalam tas tersebut meledak hingga menyebabkan Riyanto tewas. Tubuhnya terlempar puluhan meter ke belakang gereja.

Baca juga: Mengenang 19 Tahun Serangan 11 September di AS...

Kaya nilai kemanusiaan

Selain Riyanto, dua korban lain akibat ledakan di depan Gereja Eben Haezar luka-luka.

Para pengurus gereja lalu mencurigai sebuah tas tanpa pemilik yang masih tergeletak di dalam gereja.

Menurut Steven, tas tersebut lalu dilempar ke selokan yang sama.

Kurang dari lima menit kemudian terjadi ledakan lagi, namun ledakan kedua ini lebih kecil kekuatannya dibanding ledakan pertama.

Kepergian Riyanto itu pun terus dikenang hingga saat ini.

Baca juga: Mengenang 11 Tahun Meninggalnya Mbah Surip Tak Gendong

Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur bahkan menyebut Riyanto sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan.

"Riyanto telah menunjukkah diri sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan. Semoga dia mendapatkan imbalan sesuai pengorbanannya," kata Gus Dur, dikutup dari laman resmi NU.

Namanya juga dijadikan sebagai nama jalan di Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, dikutip dari Harian Kompas, 30 Januari 2015.

Pemerintah Kota Mojokerto juga membangun gapura megah di Jalan Riyanto itu.

Baca juga: Mengenang Legenda Bulu Tangkis Indonesia Johan Wahyudi...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi