Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan Harga Makin Meroket, Simak Lagi 10 Bahaya Merokok bagi Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Maren Winter
Ilustrasi rokok tembakau, konsumsi tembakau.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani telah mengumumkan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 12,5 persen pada tahun 2021 mendatang.

Dengan naiknya cukai rokok ini, pemerintah berharap ada tambahan penerimaan negara dalam APBN 2021.

Kenaikan ini terdiri dari industri yang memproduksi sigaret putih mesin (SPM) golongan I 18,4 persen, sigaret putih mesin golongan II A 16,5 persen, dan sigaret putih mesin IIB 18,1 persen.

Selanjutnya, sigaret kretek mesin (SKM) golongan I 16,9 persen, sigaret kretek mesin II A 13,8 persen, dan sigaret kretek mesin II B 15,4 persen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudian tidak ada kenaikan tarif cukai untuk segmen sigaret kretek tangan (SKT).

"Kita akan menaikkan cukai rokok dalam hal ini sebesar 12,5 persen," ujar Sri Mulyani dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Harga Rokok Naik, Apakah Bisa Menghentikan Kebiasaan Merokok?

Selain harganya yang akan melonjak, masyarakat juga perlu mewaspadai bahaya merokok bagi kesehatan. 

Apa saja bahaya merokok bagi kesehatan?

Dampak rokok

Dilansir dari , merokok dapat menimbulkan banyak efek buruk bagi tubuh, dan di antaranya dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), merokok meningkatkan risiko kematian dari semua penyebab, tidak hanya yang terkait dengan penggunaan tembakau.

Merokok mempengaruhi sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem reproduksi, kulit, mata, dan meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

Baca juga: Berkendara Sambil Merokok Bisa Didenda Rp 750.000, Ini Dasar Hukumnya

Secara rinci, berikut efek merokok bagi kesehatan:

1. Merusak paru-paru

Merokok mempengaruhi kesehatan paru-paru karena seseorang menghirup tidak hanya nikotin tetapi juga berbagai bahan kimia tambahan.

Rokok bertanggung jawab atas peningkatan risiko kanker paru-paru secara substansial. Risiko ini 25 kali lebih besar untuk pria dan 25,7 kali lebih besar untuk wanita .

CDC melaporkan bahwa sekitar 9 dari 10 kematian akibat kanker paru-paru terkait dengan merokok.

Baca juga: Mengatasi Permasalahan Merokok di Indonesia

2. Penyakit jantung

Merokok dapat merusak jantung, pembuluh darah, dan sel darah.

Bahan kimia dan tar dalam rokok dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, atau penumpukan plak di pembuluh darah. Penumpukan ini membatasi aliran darah dan dapat menyebabkan penyumbatan berbahaya.

Merokok juga meningkatkan risiko penyakit arteri perifer (PAD), yang terjadi saat arteri ke lengan dan tungkai mulai menyempit, sehingga membatasi aliran darah.

Penelitian menunjukkan hubungan langsung antara merokok dan mengembangkan PAD. Bahkan mereka yang biasa merokok menghadapi risiko yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

Baca juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Bagaimana Cara Efektif Berhenti Merokok?

3. Masalah kesuburan

Merokok dapat merusak sistem reproduksi wanita dan membuatnya lebih sulit untuk hamil.

Hal ini mungkin karena tembakau dan bahan kimia lain di dalam rokok memengaruhi kadar hormon.

Pada laki-laki, semakin banyak rokok seseorang merokok dan semakin lama mereka merokok untuk, lebih tinggi risiko dari disfungsi ereksi.

Merokok juga dapat memengaruhi kualitas sperma dan karenanya menurunkan kesuburan.

Baca juga: Berikut Cara Tingkatkan Imun Tubuh Saat Pandemi Corona, Berhenti Merokok Salah Satunya

4. Risiko komplikasi kehamilan

Menurut CDC, merokok dapat memengaruhi kehamilan dan perkembangan janin dalam beberapa cara, termasuk:

  • meningkatkan risiko kehamilan ektopik
  • mengurangi berat badan lahir bayi
  • meningkatkan risiko kelahiran prematur
  • merusak paru-paru janin, otak, dan sistem saraf pusat
  • meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak
  • berkontribusi pada kelainan bawaan, seperti bibir sumbing

Baca juga: Viral, Video Penumpang Cuek Saat Ditegur karena Merokok di Dalam KRL

5. Risiko diabetes tipe 2

CDC melaporkan bahwa orang yang merokok secara teratur memiliki risiko 30-40 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak.

Merokok juga dapat mempersulit penderita diabetes untuk mengelola kondisinya.

6. Sistem kekebalan yang lemah

Merokok dapat melemahkan sistem kekebalan seseorang, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.

Itu juga dapat menyebabkan peradangan tambahan di tubuh.

Baca juga: Kecanduan Nikotin Setelah Berhenti Merokok? Ini Cara Mengatasinya

7. Masalah penglihatan

Merokok dapat menyebabkan masalah mata, termasuk risiko katarak yang lebih besar dan degenerasi makula terkait usia.

Masalah penglihatan lain yang terkait dengan merokok meliputi:

  • mata kering
  • glaukoma
  • retinopati diabetik

Baca juga: Peneliti: Tak Pandang Status Ekonomi, Anak Berusia 10-18 tahun Berpotensi Merokok di Usia Dini

8. Masalah kesehatan mulut

Orang yang merokok memiliki dua kali lipat risiko dari penyakit gusi. Risiko ini meningkat dengan jumlah batang rokok yang dihisap seseorang.

Gejala penyakit gusi meliputi:

  • gusi bengkak dan lunak
  • berdarah saat menyikat
  • gigi lepas
  • gigi sensitif

Merokok tembakau dapat membatasi kemampuan seseorang untuk merasakan dan mencium sesuatu dengan benar. Itu juga bisa menodai gigi kuning atau coklat.

Baca juga: 6 Cara Membersihkan Paru-paru Setelah Berhenti Merokok

9. Kulit dan rambut tidak sehat

Merokok tembakau dapat memengaruhi kulit dan rambut seseorang. Seseorang yang merokok mungkin mengalami penuaan dini, kulit keriput.

Mereka juga memiliki risiko yang lebih tinggi dari kanker kulit, terutama di bibir.

Merokok dapat menyebabkan rambut dan kulit berbau tembakau. Itu juga dapat menyebabkan rambut rontok dan kebotakan.

10. Risiko kanker lainnya

Selain kaitan yang terdokumentasi dengan baik dengan kanker paru-paru, merokok juga dapat berkontribusi pada bentuk kanker lainnya.

The American Cancer Society melaporkan bahwa merokok menyebabkan 20-30 persen dari kanker pankreas.

Orang yang merokok juga tiga kali lebih mungkin terkena kanker kandung kemih daripada orang yang tidak.

Merokok juga dapat melipatgandakan risiko seseorang dari kanker perut. Tembakau khususnya terkait dengan kanker perut yang terjadi di dekat kerongkongan.

Baca juga: Larangan Merokok di Apartemen, tapi Ganja Diperbolehkan

Rokok juga dapat meningkatkan risiko:

  • kanker mulut
  • kanker laring
  • kanker tenggorokan
  • kanker esofagus
  • kanker ginjal
  • kanker serviks
  • kanker hati
  • kanker usus besar
  • leukemia myeloid akut

Baca juga: Aturan Baru Diusulkan, Merokok Sembarangan di Aceh Bisa Dipenjara

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Rincian Kenaikan Cukai Rokok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi