Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Suntik Vaksin Covid-19 Disebut Pakai Jarum Suntik Palsu

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi klarifikasi
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi petugas medis di Inggris berpura-pura menyuntik vaksin Covid-19 dengan menggunakan jarum palsu.

Video tersebut menunjukkan jarum tidak lagi ada di ujung tabung suntik ketika suntikan dicabut dari lengan pasien.

Video itu keliru ditafsirkan. 

Faktanya, video itu merekam petugas medis menyuntik vaksin Covid-19 ke seorang pasien dengan menggunakan safety syringe. Safety syringe adalah alat suntik yang dapat menarik kembali jarum masuk ke dalam tabung suntik setelah digunakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maka itu, memang tidak terlihat jarum di ujung tabung setelah dilepas dari tubuh pasien. Alat ini sudah digunakan luas selama 1 dekade dan telah diakui badan kesehatan dunia WHO.

Narasi yang Beredar

Sejumlah akun di Facebook mengunggah video yang menayangkan petugas medis yang mengenakan masker dan face shield tengah menyuntikkan vaksin virus corona ke lengan seorang pasien.

Dalam tayangan jarak dekat, terlihat ketika suntikan ditarik dari lengan pasien, tidak tampak jarum di ujung tabung suntikan.

Video itu mengangkat narasi vaksinasi Covid-19 di Inggris, dipublikasikan oleh BBC. Akun yang mengunggah video itu pada Kamis (17/12/2020) menyebut, jarum tersebut palsu dan mengklaim bahwa BBC melakukan kebohongan.

Sampai Senin (28/12/2020) video itu sudah dibagi 106 kali.

Sementara, akun ini menulis di statusnya bahwa ketika petugas medis melepaskan suntikan, jarum suntik telah hilang. Ia memunculkan pertanyaan apakah adegan palsu itu cara untuk menyatakan bahwa vaksin aman.

Video yang diunggahnya pada Kamis (17/12/2020) itu sudah dibagikan 120 kali hingga artikel ini diturunkan pada Senin (28/12/2020).

Klaim bahwa isi video itu adalah vaksinasi dengan menggunakan jarum suntik palsu juga dinyatakan akun ini.

Adapun, akun lain mengunggah tiga video, yang salah satunya video publikasi BBC, dan menyatakan bahwa jarum suntik dalam video itu palsu.

Penjelasan

BBC menyatakan video yang diunggah di media sosial itu adalah rekaman asli yang menunjukkan profesional medis menggunakan jarum suntik pengaman (safety syringe).

Safety syringe adalah alat suntik yang dapat menarik kembali jarum masuk ke alat setelah digunakan.

Safety syringe telah digunakan secara luas selama lebih dari 1 dekade. Alat ini melindungi staf medis dan pasien dari cedera dan infeksi.

Dilansir dari AP, Direktur Kesehatan Global di Emergency Medicine di New York-Presbyterian/Columbia University Medical Center Dr. Craig Spencer mengatakan, safety syringe tidak berdampak pada jumlah vaksin yang didapat seseorang.

Menyuntik menggunakan safety syringe juga tidak ada bedanya dengan menerima vaksin melalui jarum suntik tradisional.

"Apa yang Anda lihat di video itu adalah jarum yang bisa ditarik (retractable needles)," kata Spencer, Jumat (18/12/2020).

Badan kesehatan dunia WHO menerangkan cara kerja safety syringe adau retractable needles dalam dokumen ini.

Kesimpulan

Narasi petugas medis di Inggris berpura-pura menyuntik vaksin Covid-19 dengan menggunakan jarum palsu tidak benar.

Video dalam narasi itu memang merekam vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan safety syringe atau alat suntik yang dapat menarik kembali jarum masuk ke tabung suntik usai digunakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi