Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Varian Baru Virus Corona Lebih Menular, tetapi Tidak Sebabkan Kondisi Lebih Parah

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio
Ilustrasi virus corona
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah penelitian mengungkapkan, varian baru virus corona yang teridentifikasi di Inggris kemungkinan tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau lebih membahayakan.

Ilmuwan dari Public Health England (PHE) melakukan penelitian melalui membandingkan 1.769 orang yang terinfeksi varian baru dengan 1.769 orang kasus pembanding yang digambarkan sebagai virus 'tipe liar'.

Kedua kelompok dibandingkan satu per satu berdasarkan usia, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, dan waktu pengujian.

Dari 42 orang yang dirawat di rumah sakit, sebanyak 16 orang terinfeksi varian baru dan 26 kasus mempunyai infeksi virus tipe liar.

Sementara itu, ada 12 kasus kematian akibat varian baru dan 10 kasus kematian pada kasus pembanding.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hasil awal dari studi tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik dalam rawat inap dan kasus kematian antara kasus dengan varian baru dan kasus pembanding tipe liar," ujar studi tersebut dilansir dari Reuters, Kamis (31/12/2020).

Menurut para ahli, tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai kemungkinan infeksi ulang dengan varian baru dibandingkan varian lainnya.

Meski demikian, para peneliti menegaskan, varian baru virus ini dapat menyebar lebih cepat atau lebih menular.

Mutasi virus corona yang ditemukan di Inggris pada pertengahan Desember 2020 telah membuat sejumlah negara lain memberlakukan pembatasan perjalanan ke Inggris Raya.

Beberapa negara lain seperti Singapura, India, Jepang, Korea Selatan, juga telah mengonfirmasi kasus yang berkaitan dengan varian baru SARS-CoV-2 yang menyebar di Inggris ini.

Baca juga: Ditemukan Lebih Banyak di Darah Pasien, Ini Penyebab Varian Baru Covid-19 Lebih Menular

Viral load lebih tinggi

The Guardian, memberitakan, penyebaran mutasi virus corona di Inggris yang menyebar cepat mempunyai keterkaitan dengan lebih tingginya jumlah virus dalam sampel pernapasan.

Ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap varian baru, B117, menemukan bahwa virus terus menyebar, sedangkan varian lama menurun.

Beberapa laboratorium di London dan Manchester mulai melihat bukti varian baru dari sampel pernapasan.

Dr Michael Kidd dari PHE Public Health Laboratory di Birmingham dan timnya menganalisis 641 sampel berdasarkan tes dari pasien bergejala.

Dari sampel tersebut, ditemukan sekitar 35 persen pasien yang terinfeksi B117 mempunyai tingkat virus yang tinggi dalam sampelnya, dibandingkan dengan 10 persen pasien tanpa varian baru.

"Tampaknya pasien dengan varian (baru) memiliki viral load yang lebih tinggi. Yang jelas, lebih mudah bagi mereka untuk menularkannnya kepada orang lain," ujar Kidd.

Meski demikian, data yang dibeberkan masih awal dan memerlukan lebih banyak bukti.

Para peneliti yang melakukan studi pemodelan London School of Hygiene and Tropical Medicine, memperkirakan, varian baru dari virus sekitar 56 persen lebih menular dibandingkan varian virus sebelumnya.

Varian yang lebih menular, berarti membutuhkan lebih sedikit partikel virus dalam inang untuk menyebarkan patogen.

Selain itu, terdapat kemungkinan virus menyebar lebih cepat di saluran udara, membuatnya lebih menular.

Perlu diperhatikan, lebih tingginya tingkat penularan yang tidak dibarengi dengan kontrol ketat, dapat menyebabkan lebih banyak kematian.

Baca juga: Finlandia Laporkan Kasus Varian Baru Virus Corona Inggris dan Afrika Selatan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi