Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Beri Persetujuan Bersyarat untuk Vaksin Covid-19 Sinopharm

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/solarseven
Ilustrasi vaksin Covid-19
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - China menyetujui vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Sinopharm pada Kamis (31/12/2020).

Vaksin ini menjadi vaksin Covid-19 pertama yang disetujui untuk penggunaan publik di China, di tengah munculnya risiko penularan selama musim dingin.

Sekitar 4,5 juta warga China sebelumnya telah diberikan vaksin darurat yang sebagian besar belum terbukti.

Pada Rabu (30/12/2020), Sinopharm mengumumkan kandidat utamanya memiliki tingkat kemanjuran 79,34 persen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka itu lebih rendah dari vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna yang masing-masing memiliki kemanjuran 95 dan 94 persen.

Melansir AFP, Kamis (31/12/2020), Wakil Komisaris dari Administrasi Produk Medis Nasional Chen Shifei, mengatakan, pihaknya telah memberikan persetujuan bersyarat untuk Sinopharm.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinopharm Efektif 79 Persen, Ini Perbandingannya dengan Vaksin Lainnya

Persetujuan bersyarat ini membantu suatu obat darurat untuk dipasarkan jika uji klinis belum memenuhi standar normal, tetapi obat itu menunjukkan akan berhasil.

"Manfaat yang diketahui dari vaksin Covid-19 Sinopahrm lebih besar daripada risiko yang diketahui," kata Chen.

Persetujuan itu juga memungkinkan pemerintah untuk memperluas vaksinasi ke kelompok berisiko tinggi.

Ahli Biomedis University of Hong Kong Dong-Yan Jin mengatakan, persetujuan ini dapat meningkatkan kredibilitas vaksin tersebut.

Akan tetapi, jika ingin mengambil bagian di pasar global, terutama negara maju, diperlukan lebih banyak data.

"Kami masih belum melihat rincian kunci, seperti jumlah peserta uji coba dan infeksi dalam uji coba Fase 3 untuk vaksin. Meski begitu, persetujuan China menunjukkan bahwa setidaknya regulator memiliki akses ke informasi kunci tersebut," kata dia, dikutip dari Reuters, Kamis (31/12/2020).

"Jika vaksin dapat memenangkan persetujuan di Amerika Serikat atau Uni Eropa, di mana batasan peraturan lebih tinggi daripada di China dan di UEA, lebih banyak orang akan mempercayainya," lanjut dia.

Baca juga: Uni Emirat Arab: Vaksin Corona Sinopharm 86 Persen Efektif

Akan tetapi, China menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu memberikan vaksin kepada populasi lebih dari 1,3 miliar warganya.

"Tantangan umum adalah Anda harus memvaksinasi 60 hingga 70 persen untuk membangun perlindungan universal," kata Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin.

China berencana memvaksinasi jutaan orang pada musim dingin ini menjelang Tahun Baru Imlek.

Kepala Departemen Industri Barang Konsumen Mao Junfeng merasa yakin bahwa produksi vaksin Covid-19 dapat memenuhi permintaan vaksinasi skala besar di China.

China juga telah berjanji untuk segera membagikan vaksinnya dengan negara-negara dengan harga wajar.

Sebab, China mencari kepemimpinan global dalam pemulihan dari pandemi yang pertama kali muncul di kota Wuhan di China tengah setahun lalu.

Baca juga: Update Corona Dunia 29 Desember: Tepat Satu Tahun sejak Covid-19 Pertama Kali Dilaporkan di China

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Vaksin Covid-19 yang Ditetapkan untuk Vaksinasi di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi