KOMPAS.com - Sebagian besar warga Wuhan, China, turun ke jalan, untuk merayakan malam pergantian tahun 2020 menuju 2021, Jumat (1/1/2021) dini hari.
Sesuai tradisi, ratusan orang berkumpul di depan gedung tua Hankow Customs House, salah satu lokasi perayaan malam tahun baru yang populer di Wuhan.
Saat jarum jam berada tepat di angka "12", banyak orang melepaskan balon ke udara, bersorak, dan meneriakkan "Selamat Tahun Baru".
Dilansir dari Reuters, Jumat (1/1/2021), Wuhan telah mengalami satu tahun penuh pandemi mematikan yang menewaskan ribuan orang di sana dan mengharuskan karantina wilayah yang berlangsung pada akhir Januari sampai April 2020.
Dalam penyambutan tahun baru 2021, banyak polisi melakukan penjagaan dan mengawasi massa yang berkumpul secara ketat.
Selain itu, beberapa personel keamanan mengimbau masyarakat untuk tetap memakai masker jika mereka ingin merayakan malam tahun baru di jalanan.
Hitungan mundur menyambut tahun baru tetap berlangsung dengan damai dan aman.
Baca juga: Masih Pandemi, Berikut Cara Terbaik Rayakan Tahun Baru 2021 di Rumah
Harapan warga Wuhan
Seorang warga Wuhan, Anson Yang, mengatakan, ia berharap pada 2021 semua dapat berjalan dengan baik di China, terutama dunia, dapat mengendalikan pandemi virus corona.
"Saya berharap pada 2021 semuanya berjalan dengan baik di negara ini dan Wuhan dapat kembali normal dan saya berharap dunia dapat segera mengalahkan pandemi," ujar Anson Yang.
Harapan lain diungkapkan oleh warga lain dari berbagai kalangan, seperti pelajar maupun pekerja.
Seorang pria berusia 25 tahun, yang bekerja di sektor perdagangan internasional, mengatakan, penghasilannya sangat terdampak pada tahun 2020. Banyak bisnis di Wuhan yang belum kembali ke level perdagangan normal.
Sementara, pelaja yang juga pendatang, Yang Wenxuan (20), mengaku bahagia merayakan tahun baru di Wuhan.
"Saya sangat bahagia. Ini pertama kalinya saya di Wuhan, dan menyaksikan sendiri hitung mundur tahun baru 2021 sangat menarik," ujar Yang Wenxuan.
Ia berharap dapat berhasil memperoleh gelar sarjana pada tahun ini.
Para siswa lainnya berharap pandemi segera berakhir sehingga mereka bisa sekolah tatap muka.
Baca juga: WHO Kirim Tim ke Wuhan Usut Asal-usul Covid-19, Bagaimana Tanggapan China?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa kasus pertama pneumonia misterius terjadi di Wuhan, yang kini kita kenal sebagai Covid-19.
Sebagian besar wilayah di Wuhan saat ini dilaporkan telah terbebas dari virus corona selama berbulan-bulan.
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah telah memvaksinasi mereka yang masuk kelompok prioritas.
Meski demikian, terjadi kasus baru di berbagai kota di China, termasuk Beijing.
Hal ini sekaligus mengingatkan orang-orang di Wuhan bahwa pandemi belum berakhir.
Oleh karena itu, tim ahli WHO dijadwalkan tiba di China pada Januari 2021 untuk menyelidiki asal muasal pandemi.
Baca juga: Setahun Berlalu, Kenangan Warga Wuhan pada Awal Wabah Covid-19 dan Harapan untuk 2021
Negara lain di Asia dalam perayaan tahun baru
Dilansir dari BBC, Jumat (1/1/2021), salah satu negara pertama yang merayakan Tahun Baru adalah Australia.
Di Australia, pertunjukan kembang api Sydney tetap berlangsung, tetapi warga tidak diizinkan berkumpul di pelabuhan kota untuk menikmatinya.
Sementara, Jepang membatalkan acara tahun baru yang umumnya digelar secara tradisional.
Pembatalan ini karena situasi pandemi virus corona yang berisiko terjadi penularan jika orang-orang berkumpul dan melakukan kontak langsung.
Di Delhi, India, dan beberapa kota lain memberlakukan jam malam dan pembatasan lain untuk mencegah kerumunan saat perayaan tahun baru.
Namun di Selandia Baru, di mana sebelumnya diberlakukan penguncian yang ketat dan penutupan perbatasan telah menghilangkan Covid.
Kali ini, perayaan Tahun Baru di Selandia Baru diadakan seperti biasa.
Baca juga: 6 Resolusi Tahun Baru untuk Kucing Peliharaan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.