Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Patung Merlion di Madiun, Ini Penjelasannya...

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi patung Merlion yang ikonik di Singapura.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah unggahan terkait keberadaan Patung Merlion ala Singapura di Kota Madiun, Jawa Timur ramai di media sosial, Jumat (1/1/2021).

Bahkan kata "Madiun" sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter, Jumat (1/1/2021) siang.

Keberadaan Patung Merlion di "Kota Brem" tersebut mendapatkan beragam reaksi dari netizen. 

Baca juga: Ramai Digunakan, Bagaimana Cara Membuat Top Nine 2020 di Instagram?

Mayoritas dari mereka mempertanyakan mengapa ikon-ikon yang dibangun di kota itu justru tidak mencerminkan kebudayaan asli masyarakat setempat, sebaliknya malah meniru apa yang sudah ada di negara lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satunya disampaikan oleh akun @arif_fal97.

"Sangat tidak mencerminkan madiun.... kotanya tidak mempunyai ciri khas, cuma niru2 doang.... Basi," tulisnya saat mengomentari unggahan akun lain.

Baca juga: Ramai soal Kencing Hitam Disebut sebagai Sebab Kematian Seseorang, Apa Itu?

Komentar yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh pemilik akun @siscadianita.

Ia tidak setuju mengapa bangunan semacam ini harus mendapatkan peresmian secara khusus.

"Kalopun memang ada, ya ga perlu pake acara peresmian juga sih. Kesannya patung itu adalah hal yang grande yang merujuk pada salah satu ikon kota Madiun. Itu yang saya kurang setuju," tulis dia.

Baca juga: Ramai soal Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka pada Januari 2021, Benarkah?

Kendati demikian, ada pula yang mengapresiasi keberadaan Patung Merlion tersebut.

Salah satunya diunggah oleh akun @magetanbanget.

"Gak usah jauh-jauh ke Singapura di Madiun juga ada Patung Merlion," tulisnya.

Baca juga: Ramai soal Pengangkatan Guru Tidak Lagi Melalui Seleksi CPNS Mulai 2021, Benarkah?

Penjelasan pihak terkait

Saat dikonfirmasi terkait pembangunan Patung Merlion tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun, Suwarno menjelaskan, pembangunan yang dilakukan di Kota Madiun, terutama terkait dengan Patung Merlion tersebut memang dilakukan Pemkot untuk tujuan peningkatan perokonomian masyarakat Madiun di tengah pandemi Covid-19.

"Tujuan utama dari pembuatan patung-patung) ini untuk menghidupkan UMKM di tengah Covid-19 agar perkenomian cepat pulih," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/1/2021).

Lokasi Patung Merlion tersebut, imbuhnya berada di Taman Sumber Umis yang terletak di Jalan Pahlawan.

"Untuk menarik wisatawan, Pemkot harus membuat destinasi wisata buatan di sekitar Pahlawan Street Centre. Sekitar (jalan) Pahlawan merupakan pusat perbelanjaan sehingga di depannya harus ada tempat untuk UMKM. Dengan demikian masyarakat akan semakin tertarik untuk ke lokasi ini," jelas dia.

Baca juga: Ramai soal Parfum Mobil Bikin Pusing, Kok Bisa?

 

Pendirian ikon lain

Selain patung replika Kabah yang sudah ada sebelumnya dan Patung Merlion yang baru saja diresmikan, Suwarno menyebut Pemkot masih akan mendirikan sejumlah ikon lain.

"Saat ini baru ada patung dan miniatur Kabah. Tahun depan direncanakan menara Eifel dan 7 simbol negara-negara luar," jelasnya.

Namun, ia juga menegaskan, Pemkot Madiun bukannya melupakan ikon-ikon yang mencerminkan karakteristik wilayahnya.

Baca juga: Ramai di Media Sosial, Bolehkah Beberapa Anggota Keluarga dalam 1 KK Menerima BLT UMKM?

Selama ini, Kota Madiun sudah memiliki monumen atau patung yang memang menjadi simbol Kota Pendekar itu.

"Pemkot sudah membangun ikon Madiun seperti Tugu Pendekar (yang) merupakaan ciri khas Kota Madiun, di beberapa lokasi," jelas dia.

Pun dalam waktu ke depan, pembangunan ikon yang mencerminkan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat akan dilakukan dan sudah ada dalam daftar perencanaan.

"Betul, ikon Kota Madiun tetap dibuat. Tahun ini ada bangun Tugu Garuda Pancasila. Kalau Patung Garuda (lokasinya) depan Polres, sehingga tempatnya lebih strategis," ungkap Suwarno.

Baca juga: Ramai soal Surat Rapid Test Palsu, Ini Kata Epidemiolog...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi