Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
DPA/ILIYA PITALEV via DW INDONESIA
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Indonesia tengah mempersiapkan program vaksinasi virus corona penyebab Covid-19.

Seperti diketahui, pandemi corona telah memukul telak berbagai sektor kehidupan, seperti krisis kesehatan dan ekonomi.

Sejumlah negara lainnya telah memulai program vaksinasi massal, yang diharapkan dapat memperbaiki keadaan akibat wabah di wilayahnya.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Lantas, bagaimana dengan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Bertahap

Program vaksinasi Covid-19 yang diberikan pemerintah akan dilakukan secara bertahap.

"(Vaksinasi diberikan) sesuai tahapan ya," kata Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/1/2020).

Nadia memaparkan, tahap pertama vaksinasi ditujukan kepada petugas kesehatan dan petugas pelayanan publik esensial.

Baca juga: WHO Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Penggunaan Darurat, seperti Apa Penjelasannya?

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa vaksinasi di Indonesia akan dilakukan pada Januari.

"Vaksinasi juga akan segera dilakukan di pertengahan Januari 2021 ini untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal," tutur Jokowi, Kamis (31/12/2020).

Kendati demikian, pemerintah memberikan pengecualian bagi masyarakat yang tidak memenuhi kriteria penerima vaksin Covid-19 sesuai dengan indikasi vaksin yang tersedia.

Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 Gratis Dapat Dilihat di Link Peduli Lindungi, Ini Cara Mengeceknya...

2. Target penerima

Program vaksinasi tahap pertama diberikan kepada 1.319 juta tenaga kesehatan dan penunjang pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, seperti petugas tracing kasus Covid-19.

Program vaksinasi tahap awal juga menyasar 195 ribu petugas pelayanan publik esensial sebagai garda terdepan, seperti

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

3. Proses vaksinasi

Proses vaksinasi diharapkan dapat mulai dilaksanakan setelah dikeluarkannya Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksinasi nantinya diberikan sebanyak dua dosis, dengan interval atau selang waktu 14 hari. Adapun Kemenkes telah mengirimkan SMS blast kepada penerima vaksinasi tahap awal.

Selain itu, masyarakat dapat mengakses informasi terkait penerima vaksin gratis melalui laman resmi Peduli Lindungi, pedulilindungi.id.

Baca juga: Menilik Perbandingan Vaksin Corona Pfizer dengan Sinovac, Apa Saja?

Masyarakat dapat membuka situs, kemudian memasukkan NIK dengan benar, dan akan muncul status verifikasinya.

Sementara bagi tenaga kesehatan yang belum terdaftar menjadi kelompok penerima vaksin tahap pertama, dapat melaporkan melalui e-mail ke alamat vaksin@pedulilindungi.id.

"Jika ada nakes yang belum tercantum NIK-nya, maka dapat mengirimkan data-data (meliputi) nama, NIK, alamat, nomor handphone, tipe nakes, dan dilengkapi dengan surat keterangan dari Fasyankes yang menerangkan Anda adalah nakes dari Fasyankes terkait," ujar Nadia.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

4. Jenis vaksin

Pemerintah menyampaikan telah mengamankan sejumlah stok vaksin yang akan diberikan gratis kepada masyarakat.

Adapun vaksin yang disiapkan antara lain Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan Pfizer-BioNTech.

"Tahun ini, pemerintah akan menggelar vaksinasi massal Covid-19. Indonesia telah mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech-Pfizer," ujar Jokowi melalui akun Twitternya, @jokowi, Jumat (1/1/2021).

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Terkait dengan pengadaan vaksin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan dalam waktu dekat pemerintah akan meneken kerja sama pengadaan vaksin dengan AstraZeneca dan Pfizer.

"Kita akan segera tanda tangan dengan AstraZeneca 100 juta dosis vaksin, sebagian firm, sebagian opsi," ujarnya, Selasa (29/12/2020).

"Dan segera juga tanda tangan kontrak BioNTech-Pfizer untuk 100 juta, di mana 50 juta firm dan sisanya opsi," lanjutnya.

Baca juga: Simak, Ini 7 Gejala Terkait dengan Varian Baru Virus Corona

Pemerintah juga telah meneken kontrak pengadaan 125 juta dosis vaksin Covid-19 dengan Sinovac.

Selain itu, pemerintah sudah menandatangani kerja sama Novavax, dengan pengadaan sebanyak 100 juta dosis vaksin.

"Jadi total sekitar 400 juta dosis vaksin, 100 juta akan didatangkan dari China, 100-an juta dari Novavax perusahaan Amerika-Kanada, 100 juta dari AstraZeneca perusahaan dari London, Inggris, 100-an juta lagi dari Pfizer gabungan Jerman dan Amerika," paparnya.

Baca juga: Berikut Kelompok yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Aturan Vaksinasi Covid-19 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi