Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Api Diam Disebut Terlihat di Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK
Unggahan yang menyebut sudah terlihat titik api diam di Gunung Merapi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejumlah unggahan yang menyebut adanya titik api diam di Gunung Merapi, ramai di media sosial.

Salah satunya, unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Rmj Jaya di grup Facebook Info Merapi, Sabtu (2/1/2021).

"Titik Api diam terlihat lewat yt Induk frekom 86," tulis akun Facebook Rmj Jaya.

Channel YouTube Induk Frekom 86 merupakan salah satu saluran yang menampilkan beberapa CCTV untuk memantau situasi di Gunung Merapi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Minggu (3/1/2021) sore, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 150 kali dan mendapat beragam komentar dari sesama warganet.

Baca juga: Update Terkini Gunung Merapi: 5 Kali Gemuruh dan 12 Kali Guguran

Unggahan lain yang menyebut tentang titik api diam di Gunung Merapi dibagikan oleh akun Facebook Yohanasani Widayatsari.

Dalam unggahannya, Yohanasani membagikan link channel YouTube VolcanoYT yang juga menyediakan beberapa CCTV untuk memonitor situasi Gunung Merapi.

"..buat ngintip2 Merapi.. nonton titik api diam," tulis akun Facebook Yohanasani Widayatsari.

Baca juga: Link CCTV untuk Memantau Gunung Merapi dan Nomor Telepon Penting

Lantas, benarkah sudah teramati titik api diam di Gunung Merapi?

Penjelasan BPPTKG

Kompas.com menghubungi Kasi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso.

Saat dikonfirmasi, Agus menegaskan bahwa hingga saat ini belum teramati titik api diam di Gunung Merapi.

Penegasan itu sekaligus membantah adanya informasi yang menyebut titik api diam sudah terlihat di gunung yang terletak di antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.

"Kalau yang disebut titik api diam dan beredar di media sosial itu bukan titik api diam, masih sumber asap panas," kata Agus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (3/1/2021).

Sumber asap panas

Dia menambahkan, wajar jika sumber asap panas tersebut terlihat lebih terang apabila dilihat dengan kamera mode malam.

Di sisi lain Agus juga menyebutkan, memang terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir ini.

"Aktivitas Merapi ini terus meningkat, tetapi secara spesifik kalau itu titik api diam saya pikir belum," jelas Agus.

"Sinar yang terlihat menunjukkan adanya peningkatan suhu asap yang keluar di sekitar Lava 1997," tambah Agus.

Baca juga: Merapi Siaga, Apa Indikator dan Perlu Berapa Tahun bagi Gunung Api Bisa Jadi Tidak Aktif?

Apa itu titik api diam?

Agus juga menjelaskan titik api diam adalah penampakan akibat dari magma baru yang sudah ada di permukaan atau sudah mendekati permukaan.

"Jadi itu mencerminkan magma atau cahaya dari magma," papar Agus.

Umumnya, titik api diam dikatakan Agus, akan berwarna merah dan bisa diamati secara kasat mata tanpa perlu menggunakan alat bantu, termasuk kamera.

Agus melanjutkan, apabila telah muncul titik api diam, gunung berapi, termasuk Merapi sudah bisa dikatakan telah erupsi.

"Kalau sudah ada titik api diam itu secara proses itu sudah erupsi, karena magmanya sudah di atas atau sudah di permukaan," katanya.

Sementara itu, hingga saat ini potensi bahaya erupsi tidak ada perubahan, masih berupa guguran lava dan bila terjadi erupsi eksplosif akan berupa lontaran material vulkanik serta awan panas berjarak maksimal 5 kilometer.

"Sampai sejauh ini yang kami pegang masih seperti di awal, bahwa erupsi ada kemungkinan akan eksplosif tetapi tidak sebesar pada 2010," ujar Agus.

Baca juga: Update Terkini dan Mengenal Tipe-tipe Erupsi Gunung Merapi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi