Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Cek "NIK" Jokowi Tak Masuk Penerima Vaksin Tahap Pertama, Ini Kata Jubir Vaksin

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi/Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Selandia Baru yang digelar secara virtual melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (14/11/2020).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Beredar sebuah unggahan tentang warganet yang mencoba mengecek apakah Presiden RI Joko Widodo termasuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.

Postingan tersebut diunggah akun Muhammad Mustadi @mathdroid di twitter pada 1 Januari 2021. 

Dia menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) presiden yang didapat dari pencarian di Google, sehingga dia tidak bisa memastikan kebenaran NIK tersebut.

Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Joko Widodo tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Buka pedulilindungi.id untuk Cek Status Penerima Vaksin Covid-19

Pengunggah menjelaskan bahwa dia hanya mengecek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.

Dia memastikan tidak ada data yang terbobol. Selain itu disertakan keterangan atau narasi berikut:

"Hi all, ga perlu kaget/takut/bingung:

1. Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Google “Jokowi NIK”
2. Ada/nggaknya data dari API ini bukan penentu “dapet vaksin apa nggak”, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja.
3. Gak ada data yang bobol, literally cuma
cek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar atau nggak.
4. Bruteforce cek NIK gak feasible juga saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%?

Thanks for the attention, yang mau ngobrol lanjut bisa di channel #vax"

Utas itu telah disukai lebih dari 6.800 kali dan dibagikan lebih dari 1.600 kali.

Baca juga: 40,2 Juta Orang Akan Terima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Ini Rinciannya

Warganet lewat kolom komentar bertanya-tanya apakah tidak adanya data presiden artinya dia tidak jadi orang pertama yang divaksin seperti diberitakan sebelumnya.

Tanggapan jubir vaksin

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tramidzi menjelaskan terkait kepastian waktu vaksinasi Presiden Joko Widodo belum diputuskan.

Menurut Nadia saat ini pihaknya masih melakukan persiapan untuk vaksinasi tenaga kesehatan nakes yang akan jadi sasaran awal.

"Kalau pak presiden akan diinfokan kemudian ya," katanya pada Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Selain itu, ada juga beberapa hal yang perlu dipastikan dahulu seperti izin dari BPOM untuk keamanan vaksin. 

"Terkait rencana ini dan sesuai pernyataan bapak presiden bahwa beliau akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama, tentunya kami akan menindaklanjuti dan memastikan terkait hal ini dan langkah-langkah berikutnya mungkin akan kami sampaikan lain waktu," ujarnya.

Baca juga: Vaksinasi untuk 181,5 Juta Orang Akan Dilakukan dalam 15 Bulan, Bagaimana Prosesnya?

Belum pasti gelombang pertama

Nadia enggan memastikan presiden Joko Widodo masuk gelombang pertama bersama nakes atau tidak.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, 18 Desember 2020, presiden menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama yang divaksin.

Hal tersebut disampaikannya saat berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM dalam rangka pembagian bantuan modal kerja (BMK) di Istana Kepresidenan, Bogor, 18 Desember 2020.

"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," kata Jokowi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 Gratis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi