KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Senin (4/1/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 85.456.165 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 1.850.122 orang meninggal dunia, dan 60.387.772 orang dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
- Amerika Serikat: 21.080.686 kasus, 360.028 orang meninggal dunia, dan 12.427.584 orang sembuh
- India: 10.341.291 kasus, 149.686 orang meninggal dunia, dan 9.946.131 orang sembuh
- Brasil: 7.733.619 kasus, 196.018 orang meninggal dunia, dan 6.769.420 orang sembuh
- Rusia: 3.236.787 kasus, 58.506 orang meninggal dunia, dan 2.618.882 orang sembuh
- Perancis: 2.655.728 kasus, 65.037 orang meninggal dunia, dan 195.174 orang sembuh
- Inggris: 2.654.779 kasus, dan 75.024 orang meninggal dunia
- Turki: 2.241.912, 21.488 orang meninggal dunia, dan 2.136.534 orang sembuh
- Italia: 2.155.446 kasus, 75.332 orang meninggal dunia, dan 1.503.900 orang sembuh
- Spanyol: 1.936.718 kasus, dan 50.837 orang meninggal dunia
- Jerman: 1.781.053 kasus, 35.105 orang meninggal dunia, dan 1.381.900 orang sembuh.
Baca juga: Bagaimana agar Penyebaran Virus Corona Lebih Terkendali Tahun Ini?
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Mingu (3/1/2021):
Brazil
Meski demikian, penggunaan vaksin tersebut untuk imunisasi masih dalam proses perizinan.
Berdasarkan laporan Reuters, Sabtu (2/1/2021) malam, Anvisa menyetujui permintaan impor vaksin AstraZeneca-Oxford yang diajukan oleh pusat biomedis milik pemerintah, Fiocruz, pada 31 Desember 2020.
Anvisa menyebutkan, mengimpor vaksin sebelum perizinan keluar akan memungkinkan vaksinasi bisa segera dimulai begitu izin penggunaan vaksin diterbitkan.
Sejauh ini, Brazil belum menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 manapun. Presiden Fiocruz, Nisia Trindade mengatakan, institusinya akan mengajukan izin penggunaan vaksin AstraZeneca-Oxford pada Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Sinovac di Brazil Diklaim Efektif Lebih dari 50 Persen, Sudah Amankah untuk Vaksin Covid-19?
Kuwait
Otoritas penerbangan sipil (DGCA) Kuwait mengumumkan penangguhan penerbangan komersial dari dan menuju Inggris.
Pengumuman tersebut dipublikasikan melalui akun Twitter resmi DGCA Kuwait pada Minggu (3/1/2021).
DGCA Kuwait menyatakan, penangguhan tersebut dilakukan berdasarkan instruksi dari otoritas kesehatan Kuwait.
Penangguhan akan mulai berlaku pada Rabu (6/1/2021) pukul 01.00 waktu Inggris, dan berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Belanda
"Mereka semua memiliki hasil tes PCR negatif, tetapi mereka melupakan aturan dasar bahwa hanya perjalanan penting yang diizinkan, seperti pekerjaan dan karena kepentingan pribadi yang mendesak," kata juru bicara kepolisian Marechaussee.
Orang-orang dari negara yang aman, seperti Australia dan Singapura, diizinkan untuk masuk. Namun, otoritas Belanda menganggap Inggris bukan negara yang aman.
Inggris
Warga Inggris akan mulai menerima vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca-Oxford pada Senin (4/1/2021).
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris mengatakan, dosis pertama vaksin tersebut akan mulai diberikan di sejumlah rumah sakit, antara lain di Oxford, London, Sussex, Lanchashire, dan Warwickshire.
Baca juga: Inggris Akan Izinkan Vaksin Covid-19 Campuran pada Situasi Tertentu, Apa Risikonya?