Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 4 Januari 1990, Tabrakan Kereta Api di Pakistan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kecelakaan kereta api
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 31 tahun lalu, tepatnya 4 Januari 1990, dua kereta api bertabrakan di Sangi, Pakistan, dan menewaskan ratusan orang penumpang.

Melansir History, insiden ini tercatat sebagai kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah Pakistan.

Salah satu kereta api dalam kecelakaan tersebut, Zakaria Bahauddin, memilki kapasitas 1.400 penumpang dan tengah melakukan perjalanan sejauh 500 mil antara Multan dan Karachi.

Pada 4 Januari 1990, kereta api Zakaria membawa 16 gerbong yang dipadati 2.000 penumpang.

Jumlah penumpang tersebut melebihi kapasitas maksimal, namun merupakan pemandangan yang dianggap biasa di Pakistan pada waktu itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika kereta api itu mendekati desa Sangi di provinsi Sindh, secara mendadak ia berpindah jalur rel. Celakanya, pada jalur baru ini terparkir kereta api lain yang membawa 67 gerbong.

Kecelakaan naas itu kemudian terjadi. Kereta api Zakaria menghantam kereta yang terparkir tersebut dengan kecepatan 35 mil/jam.

Masinis kereta api Zakaria yang berhasil selamat dari kecelakaan itu, mengungkapkan, kereta tersebut telah dipindah jalur oleh petugas yang lalai.

Setelah dilakukan penyelidikan dan penangkapan, petugas itu kemudian dijatuhi hukuman penjara karena kelalaiannya telah mengakibatkan hilangnya ratusan nyawa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 31 Desember 2005, Ledakan Bom di Pasar Tradisional Palu

Ratusan korban jiwa

Kecelakaan itu menyebabkan lokomotif kereta api Zakaria terpental keluar dari rel, dan menyeret tiga gerbong penumpang lainnya keluar dari jalur.

Penumpang yang ada di tiga gerbong itu terluka parah, dan sebagian meninggal dunia.

Diperkirakan, 200 hingga 300 orang tewas dalam insiden tersebut, dan sekitar 700 orang lainnya harus menerima perawatan di rumah sakit terdekat.

Sebagian korban bahkan harus diterbangkan ke Karachi untuk menerima perawatan darurat yang lebih memadai.

Petugas lalu lintas regional Pakistan Railways, Muktar Ahmad Abassi, mengatakan, masinis tidak memiliki kesempatan untuk menarik tuas rem sebelum terjadinya tabrakan.

"Rupanya itu adalah kesalahan seorang petugas jalur, yang memindahkan jalur kereta penumpang secara mendadak," kata Abassi, dilansir dari AP News, 4 Januari 1990.

"Itu adalah malapetaka, dan kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah Pakistan," ujar dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hagia Sophia Selesai Dibangun

Sempat dicurigai sabotase

Mengutip Harian Kompas, 6 Januari 1990, setelah peristiwa itu, kepolisian Pakistan memburu tiga petugas kereta api yang melarikan diri dari tempat kejadian.

Menteri Perkeretaapian Zafar Ali Leghari, mengatakan, kemungkinan aksi sabotase adalah penyebab kecelakaan.

"Kemungkinan sabotase tak bisa diabaikan," ujar Leghari kepada para wartawan.

Kecurigaan semakin menguat setelah para petugas melarikan diri. Kecurigaan serupa juga diungkapkan oleh polisi setempat yang mencari petugas jalur dan kepala stasiun, serta juru lansir.

Namun, seorang menteri pemerintahan Provinsi Sindh, Syed Khurshid Shah, menyebut bahwa kecelakaan itu hanyalah kesalahan manusiawi.

Masinis kereta api Zakaria, Pyara Massih, yang berhasil selamat karena melompat keluar pada menit terakhir, mengatakan, penyebab kecelakaan itu adalah kelalaian.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Jet Tabrak Pegunungan, 106 Orang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi