Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Ada Apa dengan Jack Ma?

Baca di App
Lihat Foto
VCG
HANGZHOU, CHINA - AUGUST 28: Alibaba Group Chairman Jack Ma attends 2019 Global Conference on Women and Entrepreneurship on August 28, 2019 in Hangzhou, Zhejiang Province of China. (Photo by VCG/VCG via Getty Images)
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini, Senin (4/1/2021), tanda pagar alias tagar "Jack Ma" menduduki posisi teratas sebagai topik paling banyak dibicarakan di jagad Twitter Indonesia.

Hingga pukul 11.00 WIB, ada lebih dari 17.000 twit yang membicarakan miliarder asal China tersebut.

Setelah dilihat isi dari twit para warganet, topik yang diperbincangkan soal spekulasi keberadaan Ma yang disebut sudah beberapa bulan ini tidak terlihat di hadapan publik.

Isu yang berkembang, Ma mulai tak terlihat setelah dirinya melontarkan kritik kepada Pemerintah China yang dipimpin Presiden Xi JIn Ping. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di mana Jack Ma?" tulis salah satu akun, mengomentari unggahan akun lain yang menyebut Ma tak terlihat setelah mengkritik sistem pemerintahan China.

Baca juga: Geser Jack Ma, Pendiri Startup Ini Jadi Orang Terkaya Kedua di China

 

Sebelumnya, Ma batal tampil sebagai juri dalam acara final sebuah talent show yang digagasnya, Africa's Business Heroes. Padahal, kehadirannya sudah dijadwalkan. Ma akhirnya digantikan oleh orang lain.

Nama Jack Ma juga tidak ada dalam daftar juri dan tak lagi muncul pada video promosi program televisi tersebut.

Juru Bicara Alibaba mengatakan, Ma tidak bisa hadir karena ada jadwal yang bertabrakan.

"Karena konflik jadwal, Bapak Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panel juri di final Africa's Business Heroes awal tahun ini," kata juru bicara tersebut, dikutip dari The Sun, Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: Jack Ma Tak Muncul di Reality Show-nya Setelah Kritik Pemerintah China

Kritik pemerintah dan investigasi Alibaba

Pengusaha 56 tahun itu sempat menyindir Pemerintah China dengan menyebut sistem regulasi keuangan di China menghambat inovasi sehingga harus direformasi untuk mendorong pertumbuhan.

"Sistem keuangan saat ini adalah warisan era industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda," kata dia, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kritik itu disampaikan oleh Ma pada sebuah acara di Shanghai, 24 Oktober 2020.

Tak lama setelah itu, Administrasi Negara untuk Urusan Pasar (SAMR) China mulai melakukan investigasi terkait dugaan praktik anti-monopoli di perusahaan yang didirikan Ma, Alibaba Group Holding Ltd.

Usahanya pun akan diawasi dengan lebih ketat.

Tidak hanya itu, China disebut telah membentuk satgas khusus untuk mengawasi afiliasi Alibaba, Ant Group Co.

Satgas ini dipimpin oleh Komite Stabilitas dan Pebangunan Keuangan (FSDC) dan sejumlah departemen bank sentral China, serta regulator lainnya.

Satgas ini nantinya akan secara rutin memanggi Ant Group untuk mengumpulkan data, mempelajari restrukturisasi, serta menyusun aturan lain di industri teknologi finansial (tekfin).

Baca juga: Profil Zhong Shanshan, Orang Terkaya Baru di Asia yang Geser Jack Ma

Saham anjlok

Adanya pengawasan yang dilakukan secara intens selama beberpa minggu terhadap jalannya raksasa perusahaan teknologi China itu membuat bisnis Alibaba jeblok.

Jack Ma juga disebut dipaksa untuk membatalkan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang menyebabkan saham Ant Group gagal mencetak rekor terbesar dalam sejarah listing di bursa saham dunia.

Akibatnya, harga saham merosot di bursa Hong Kong, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (25/12/2020).

Pada sesi penutupan perdagangan 24 Desember 2020, harga saham Alibaba turun 8 persen. Sementara, jika dihitung sejak titik puncak di bulan Oktober, harga saham ini telah terjun sebanyak 26 persen.

Oleh sebab itu, nilai valuasi Alibaba yang mencapai 240 miliar dollar AS hangus.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kekayaan Jack Ma Bertambah 1,5 Triliun Dollar AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi