Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Ini Sederet Kisah Hayao Miyazaki dalam Menggarap Film Animasi

Baca di App
Lihat Foto
AFP/YOSHIKAZU TSUNO
Animator peraih Oscar Hayao Miyazaki dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang, pada 13 Juli 2015.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sutradara film animasi Studio Ghibli, Hayao Miyazaki sempat menjadi trending di Twitter, lantaran ucapan ulang tahunnya ke-80 pada Rabu (6/1/2021).

Sebetulnya, Miyazaki berulang tahun pada 5 Januari, namun karena perbedaan waktu di seluruh dunia, ucapan "selamat ulang tahun" masih dilakukan sampai saat ini.

Bahkan, lebih dari 20.000 pengguna Twitter mengucapkan "selamat ulang tahun" kepada sineas Studio Ghibli ini.

Baca juga: Di Balik Layar Viralnya PADAR, Film Animasi Karya Anak Bangsa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih dalam perayaan ulang tahunnya, seperti apa kisah Miyazaki yang tertarik dengan dunia animasi?

Sangat suka pesawat terbang

Dilansir dari Kompas.com (4/12/2009), Hayao Miyazaki disebut-sebut sebagai "Walt Disney-nya Jepang" lantaran ia mengenalkan film animasi khas Jepang ke dunia.

Pria kelahiran Akebonocho, Bunkyoku, Tokyo, 5 Januari 1941 ini sejak kecil sudah sangat menyukai pesawat terbang.

Ayahnya, Katsuji Miyazaki, bekerja untuk pamannya, pemilik perusahaan suku cadang pesawat terbang bernama Miyazaki Airplanes di Kota Kanuma.

Setiap hari, Hayao melihat ayahnya bercerita dan menghabiskan banyak waktu dengan peralatan militer (saat itu masa Perang Dunia II) dan pesawat terbang.

Tak heran, hal itu memberikan banyak pengaruh soal penerbangan pada karya-karyanya, seperti pada film Castle in the Sky, Nausicaa, dan Porco Rosso.

Baca juga: Mengenang 24 Tahun Meninggalnya Pencipta Doraemon, Bagaimana Perjalanannya?

Bercita-cita menjadi mangaka

Saat masih anak-anak, Miyazaki kecil bercita-cita ingin menjadi pembuat komik atau mangaka, pekerjaan yang banyak digandrung di Jepang.

Ia berkeinganan menjadi pembuat komik/mangaka karena ia sangat kesengsem pada komik karya Osamu Tezuka.

Namun, saat ia kelas 3 SMA, gara-gara menonton film animasi Jepang pertama yang berwarna garapan sutradara Yabushita Taiji, Hakuja Den (1958), Miyazaki beralih minat dari mangaka menjadi animator saja.

Baca juga: Efek Positif dan Negatif Tontonan Kartun pada Anak

Bertolak belakang dengan karya-karya animasinya, buku-buku komik yang dibuatnya justru memuat adegan kekerasan, kebencian, kebodohan, perang, dan sebagainya.

Setelah lulus sekolah, Miyazaki bergabung dengan Toei Douga (Toei Animation) pada April 1963.

Bersama Isao Takahata dan Yoichi Otabe, Miyazaki meninggalkan Toei pada 1971 dan memilih bergabung dengan perusahaan A-Pro.

Pada 1973, mereka bertiga bergabung dengan Zuiyo Pictures.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: 5 Film/Series Paling Banyak Dicari di Google Search Indonesia

Perpindahan berkali-kali saat itu masih terjadi pada pekerjaannya.

Kemudian, Miyazaki menjadi Kepala Instruktur di perusahaan yang baru, Telecom, pada 1980.

Selain itu, film animasi Nausicaa yang dibuat Miyazaki bersama Takahata sebagai produser di perusahaan periklanan terbesar kedua di Jepang, Hakuhoudo, dan perusahaan film Tokuma.

Salah satu karya komiknya adalah Nausicaa yang kemudian dibuatnya menjadi film animasi.

Memang sudah kontradiksi antara buku komik yang dibuatnya dan film animasi, di mana karyanya selalu dipenuhi dengan corak gembira dan optimistik.

Baca juga: Perjalanan Gundala, dari Komik Gundala Putra Petir ke Layar Lebar

Suka tokoh babi

Tak hanya itu, Miyazaki juga menggemari tokoh babi.

Bahkan, ia sendiri sering kali menyindir dirinya seperti babi.

Pada filmnya yang memenangkan Oscar, Spirited Away, tokoh ayah-ibu Chihiro (karakter pada film tersebut) terkena sihir yang membuat mereka menjadi manusia babi.

Selain pesawat terbang dan babi, Miyazaki juga kerap melibatkan gadis cilik cantik dalam setiap filmnya.

Sosok gadis cilik cantik ini dapat disimak pada film Nausicaa of the Valley of Wind, Laputa, Kiki's Delivery Service, hingga Princess Mononoke.

Istrinya, Akemi Ota, yang dinikahi pada Oktober 1965 juga seorang animator.

Baca juga: Bagaimana Aturan Menonton Film di Bioskop Saat Pandemi Corona?

Dekat dengan ibu

Salah satu karyanya yang sangat nyata dengan kehidupan sehari-hari yakni Saya Totoro (My Neighbour Totoro), yang sebenarnya merupakan kisah pribadi masa kecil Miyazaki.

Dalam karyanya itu, Miyazaki betul-betul mencurahkan rasa cinta dan keprihatinan kepada ibunya sendiri yang menderita penyakit tuberkulosis tulang belakang sejak 1947.

Karena mengidap gangguan tersebut, sang ibu harus berbaring di rumah sakit dan di rumah hingga 1955.

Baca juga: Ramai di Media Sosial, Bolehkah Beberapa Anggota Keluarga dalam 1 KK Menerima BLT UMKM?

Diketahui, ibu Miyazaki memiliki karakter kuat dan seorang intelektual.

Ia meninggal pada Juli 1983 dalam usia 71 tahun.

Sosok ibu inilah yang membentuk sikap dan pandangan Miyazaki tentang dunia dan keluarga.

Baca juga: Panduan dari Satgas Covid-19 untuk Cegah Penularan Klaster Keluarga

Pesan dari karya-karya Miyazaki

Selain itu, karya-karya Miyazaki diakuinya sangat dekat dengan upayanya ikut mendidik anak-anak dan ingin selalu menceritakan bahwa sebenarnya jika manusia bekerja keras, pasti berhasil.

Miyazaki sempat berpindah-pindah kerja dari beberapa studio film dan membuat beberapa perusahaan film sendiri.

Miyazaki bersama Takahata membentuk perusahan sendiri di Suginamiku, Tokyo, bernama Nibariki yang berarti Dua Tenaga Kuda pada 1984.

Baca juga: Tilik Masuk 10 Besar Film Trending di Google Indonesia pada 2020, Apa Kata Sutradara?

Pada 1985, ia mendirikan Studio Ghibli di Kichijoji, Musashino.

Walaupun sudah menghasilkan cukup banyak film sejak lama, tetapi film yang kebanyakan dikenal adalah karya-karyanya di Studio Ghibli.

Hingga kini, Hayao Miyazaki identik dengan Studio Ghibli, dan Ghibli (bersimbol Totoro).

Terbaru, Miyazaki kembali menyutradarai film berjudul "How Do You Live?".

Dalam film ini, disebutkan bahwa adanya kisah besar dan fantastis yang diadaptasi dari cerita Yoshino Genzaburo pada 1937 tentang seorang bocah laki-laki yang berusia dewasa saat tinggal bersama pamannya.

Baca juga: 25 Rekomendasi Film Horor Jepang yang Sayang untuk Dilewatkan

Berikut daftar-daftar film karya Hayao Miyazaki:

  • Future Boy Conan (seri anime, 1978)
  • The Castle of Cagliostro (1980)
  • Nausicaa (1984)
  • Sherlock Hound (1984-1985)
  • Laputa: Castle in the Sky (1986)
  • My Neighbor Totoro (1988)
  • Kiki's Delivery Service (1989)
  • Porco Rosso (1992)
  • On Your Mask (1995)
  • Princess Mononoke (1997)
  • Spirited Away (2001)
  • Howl's Moving Castle (2004)
  • Ponyo on the Cliff by the Sea (2008)
  • The Wind Rises (2013)

(Sumber: Kompas.com/Irwan Julianto, Kistyarini)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi