Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Semakin Bertambah Usia Lingkup Pertemanan Semakin Sedikit?

Baca di App
Lihat Foto
vadimguzhva
Ilustrasi pertemanan
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah twit berisi tentang suatu keadaan ketika seseorang semakin dewasa maka ia akan lebih mencintai dirinya sendiri dan memilih lingkup pertemanan baru-baru ini ramai di media sosial.

Twit ini ditulis oleh akun bernama Paman Bajay, @jayakabajay pada 26 Oktober 2018, dan kini kembali dimunculkan pada Rabu (6/1/2021).

"Semakin dewasa lo bakal semakin mencintai diri lo sendiri. Lo juga bakal tau orang-orang kaya gimana yang pantas ada dalam hidup lo. Yang jelas, lo bakal menghindari orang-orang yang palsu dan penuh drama karena lo cuma mau hal-hal baik buat hidup lo," tulis akun @jayakabajay.

Baca juga: Foto Viral Kalender 1971 Disebut Kembar dengan 2021, Apa Penjelasannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral Video Detik-detik Pengendara Motor Terlindas Truk Tronton di Jalur Pantura

Hingga Rabu (6/1/2021) sore, twit tersebut telah di-retwit sebanyak 16.200 kali dan telah disukai sebanyak 7.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lantas, apa alasan semakin dewasa seseorang maka lingkup pertemanannya semakin terbatas?

Psikolog klinis Veronica Adesla mengungkapkan salah satu faktor yang membuat lingkup pertemanan semakin terbatas pada usia dewasa yakni aspek minat, pekerjaan, dan gaya hidup.

"Karena semakin tua sesungguhnya aktivitas dan lingkup pertemanan semakin terbatas pada apa yang menjadi pilihan dari minat kita dan apa yang menjadi keputusan kita menyangkut pilihan karier atau pekerjaan, maupun gaya hidup dalam menjalani kehidupan itu sendiri," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan pertemanan seseorang juga akan semakin terbatas pada orang-orang yang memang cocok, sejalan ataupun yang sehari-hari beraktivitas atau bekerja bersama dengan kita.

"Dalam artian, teman bukan sekadar orang yang kita kenal maupun kenal kita, melainkan teman dalam arti orang yang memiliki jalinan relasi dan interaksi dengan kita dalam kehidupan sehari-hari," lanjut dia.

Baca juga: Panduan dari Satgas Covid-19 untuk Cegah Penularan Klaster Keluarga

Kesepian

Sementara itu, orang yang merasa semakin dewasa dan lingkup pertemanannya betulan semakin menyempit cenderung kesepian.

Misalnya, ketika kita hendak bertemu teman lama, namun temannya sudah berkeluarga, kita cenderung enggan atau menahan diri tidak mengajaknya pergi main.

Terkait hal ini, Vero mengatakan bahwa merasa kurang memiliki teman atau orang yang bisa kita ajak berbagi ataupun menghabiskan waktu bersama secara berkualitas di keseharian memang dapat menimbulkan rasa kesepian.

Baca juga: Mengapa Orang Suka Merekam Aktivitas Seksual Pribadinya?

Ia menganjurkan agar terhindari dari rasa kesepian, baiknya melakukan berbagai aktivitas yang produktif.

"Cara mengatasinya dengan secara aktif mencari dan mengeksplorasi aktivitas dan kegiatan yang sekaligus dapat mendorong kita untuk bersosialisasi dengan orang lain," katanya lagi.

Adapun aktivitas itu seperti belajar hal baru, contohnya kursus bahasa atau mengikuti komunitas musik atau kesenian.

Baca juga: Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Alergi Makanan Tertentu?

Meski di tengah pandemi, Vero mengatakan bahwa menjalin komunikasi atau sosialisasi masih dapat dilakukan melalui virtual.

Hal ini dilakukan guna menghindari tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Biasanya, orang-orang menjalin sosialisasi dengan chatting di media sosial atau aplikasi pesan seperti WhatsApp.

Baca juga: Catat, Ini Fitur-fitur Baru WhatsApp pada 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi