Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Informasi soal Bukti Ilmiah Terkini Terkait Penularan Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi klarifikasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah informasi yang menarasikan adanya beberapa bukti ilmiah terkait penularan virus corona beredar di media sosial.

Kemudian, dituliskan pula klaim mengenai siapa saja yang berpotensi tertular virus corona dilihat dari golongan darahnya.

Lalu, ada juga narasi soal seberapa banyak virus yang bisa mengakibatkan seseorang terjangkit Covid-19.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam narasi yang tersebar tersebut mencatut nama Dr dr Erlina Burhan, MSc, Sp. P (K) yang tak lain adalah Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI).

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, narasi tersebut tidak ditulis oleh dr Erlina Burhan.

Namun, beberapa isi dari narasi yang beredar memang ada yang benar, tetapi juga ada yang salah.

Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi Covid-19 Selesai Kurang dari Setahun, Mungkinkah?

Narasi yang beredar

Sejumlah akun Facebook diketahui turut menyebarkan narasi mengenai hal ini.

Di antaranya, yakni akun Facebook Ora Gibran Ora dan Rizka Lasty.

Arsip link dapat dilihat di sini dan sini.

Baca juga: [HOAKS] Lowongan Kerja di Angkasa Pura II untuk 19 Posisi

Berikut narasi yang dituliskan:

"PETUNJUK DARI DR dr ERLINA BURHAN SpP (K)
KETUA PDPI JAYA
SIE ILMIAH PDPI PUSAT

Petunjuk dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC USA)

*Bukti Ilmiah Terkini Perihal Penularan Virus Corona*

*1. Resiko tertular sangat rendah pada permukaan.*
*2, Resiko tertular sangat rendah pada aktivitas di luar rumah.*
*3. Resiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater.*

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

_Pertanyaan_ :

*Siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 ?*

~Orang bergolongan darah A akan mengalami gejala yang berat karena struktur Covid19 mirip dengan antigen B.
~Orang bergolongan darah AB bisa selamat bila terpapar jumlah virus yang tidak terlalu banyak, bila virulensi virus tinggi dikuatirkan tidak bisa selamat karena AB tidak memiliki antibodi.
~Orang bergolongan darah B dan O akan aman-aman saja, pemilik darah B cendrung menjadi OTG dan pemilik darah O pasti selamat karena memiliki antibodi yang paling kuat dari semua golongan darah.

*Seberapa banyak virus yang dapat menyebabkan seseorang terjangkit Covid19 ?*

Baca juga: Masih Jadi yang Terbanyak, Ini Daftar Zona Merah Covid-19 di Jateng

_AGAR SEORANG TERJANGKITI DIPERLUKAN *1.000 VP* (VIRAL PARTICLES)_

Pada lingkungan umum tingkat penyebaran adalah sbb :

- *Bernapas* 20 vp per menit
- *Berbicara* 200 vp per menit
- *Batuk* 200 juta vp (bisa bertahan selama berjam-jam di ruang yang berventilasi buruk)
- *Bersin* 200 juta vp

*Jadi perhitungannya adalah Sebagai berikut ????
BERHASIL TERTULAR = jumlah virus X jumlah waktu
*BILAMANA ANDA ????

Baca juga: Studi Temukan Bukti Baru, Covid-19 Dapat Merusak Pembuluh Darah Otak

1. Berada di sekitar seseorang dalam jarak 2 meter : *resiko tertular rendah* bila kurang dari 45 menit.
2. Berbicara tatap muka dengan seseorang bermasker : *resiko rendah* bila kurang dari 4 menit.
3. Berpapasan dengan seseorang yang sementara berlari, naik sepeda atau joging : *resiko rendah*.
4. Berada di ruangan berventilasi bagus dengan jarak : *resiko rendah* bila waktu singkat.
5. Belanja di supermarket : *resiko sedang* (bisa menjadi rendah bila waktu belanja dipersingkat dan ikut prosedur sanitasi).
6. Berada di WC dan fasilitas umum : *resiko tertular sedang, terutama bila bersentuhan pada permukaan benda yang jarang disanitasi*.
7. Aktivitas dalam ruang tertutup ber-AC : *resiko tinggi*.
8. Restoran : *resiko tinggi* (bisa turun ke menengah bila berhati-hati dalam menyentuh permukaan benda).
9. Tempat kerja, sekolah (bahkan dengan menjaga jarak) : *beresiko sangat tinggi*, termasuk penularan lewat permukaan benda.
10. Pesta /acara pernikahan : *berisiko sangat tinggi*.
11. Konferensi /pertemuan bisnis : *beresiko sangat tinggi*.
12. Pertunjukan /bioskop : *beresiko sangat tinggi*".

Baca juga: Masih Jadi yang Terbanyak, Ini Daftar Zona Merah Covid-19 di Jateng

Lantas, benarkah narasi yang beredar tersebut?

Konfirmasi Kompas.com

Karena narasi ini mencatut nama dr Erlina Burhan, pertama-tama tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi dokter yang berpraktik di RSUP Persahabatan ini.

Saat dikonfirmasi, Erlina menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menulis apa yang dinarasikan dalam unggahan tersebut.

"Bukan saya yang nulis. Mencatut nama saya mungkin supaya dibaca orang," kata Erlina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/1/2021) siang.

Baca juga: Perkembangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dari Pendistribusian Vaksin hingga Tahapannya...

Saat disinggung terkait isi narasi yang beredar tersebut, Erlina menjelaskan bahwa tidak semuanya yang tertulis itu salah.

"Ada yang benar, ada yang tidak dan ada yang lebai," kata dia.

Lebih lanjut guna mengklarifikasi isi narasi tersebut, Kompas.com menghubungi Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr dr Eka Ginanjar, SpPD.

  • Soal siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 dilihat dari golongan darah:

Eka menegaskan, klaim yang menyatakan siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 dilihat dari golongan darah adalah tidak benar.

"Berkaitan dengan golongan darah itu tidak benar, semua golongan darah memiliki potensi sama," jelas Eka kepada Kompas.com, Jumat (8/1/2021) siang.

Baca juga: Studi Temukan Bukti Baru, Covid-19 Dapat Merusak Pembuluh Darah Otak

  • Soal seberapa banyak virus yang bisa mengakibatkan seseorang terjangkit Covid-19:

Dalam narasi disebutkan, diperlukan 1.000 viral particles agar seseorang terjangkit virus corona Covid-19.

Mengenai hal ini, Eka juga menampiknya.

"Mengenai viral particles, jumlahnya enggak bisa dibuktikan walau ada beberapa penelitian. Tetapi prinsipnya memang betul, jumlah partikel virus sangat memengaruhi penularan. Dan jumlah partikel virus tergantung dari percikan droplet yang terhirup," kata dia.

Baca juga: Update Daftar 54 Daerah Zona Merah Covid-19, Jawa Tengah Pimpin dengan 9 Wilayah

  • Soal bukti ilmiah perihal penularan virus corona:

Disebutkan bahwa risiko tertular sangat rendah di permukaan dan saat aktivitas di luar rumah.

Kemudian, muncul klaim risiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater.

"Pada prinsipnya, droplet yang mengandung virus akan ada di permukaan, sebagai contoh di permukaan meja," terang Eka.

Baca juga: Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel hingga 3 Hari

Lalu, klaim risiko penularan sangat rendah saat melakukan aktivitas di luar rumah, dikatakan Eka memang betul. Namun, tetap saja harus memperhatikan protokol kesehatan.

Hal itu dikarenakan ruangan terbuka memiliki sirkulasi udara yang bagus dan pancaran sinar matahari yang bagus.

Berikutnya, risiko tertular akan sangat tinggi di ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater juga benar jika tidak memenuhi beberapa aspek.

Baca juga: RS Penuh, Jokowi Batasi Jawa-Bali

"Risiko penularan akan tinggi kalau sirkulasi tidak lancar, kurang sinar matahari, kepadatan dalam ruangan, kebersihannya, dan lain sebagainya," kata Eka.

Lebih lanjut, Eka menyatakan, banyaknya partikel dan lamanya bertahan di permukaan benda, sangat tergantung sirkulasi udara, suhu ruangan, sinar matahari, sering dibersihkan atau tidak, kelembaban dan lainnya.

"Pakai masker tentu yang paling utama," papar Eka.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal bukti ilmiah terkait penularan virus corona, siapa saja yang berpotensi tertular virus corona dilihat dari golongan darahnya dan seberapa banyak virus yang bisa mengakibatkan seseorang terjangkit Covid-19 tidak ditulis oleh dr Erlina Burhan.

Kendati demikian, terkait dengan isi narasi yang beredar tersebut, tidak sepenuhnya salah karena ada beberapa di antaranya yang memang benar adanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi