KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (6/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 90.011.278 (90 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 64.424.299 (64 juta) pasien telah sembuh, dan 1.933.044 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 23.653.935 dengan rincian 23.545.355 pasien dengan kondisi ringan dan 108.580 dalam kondisi serius.
Baca juga: [POPULER TREN] Kondisi Orang yang Tidak Bisa Diberi Vaksin Covid-19 | Berapa Gaji PPPK?
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat, 22.669.335 kasus, 381.136 orang meninggal, total sembuh 13.376.760
2. India, 10.451.339 kasus, 151.048 orang meninggal, total sembuh 10.075.381
3. Brasil, 8.075.998 kasus, 202.657 orang meninggal, total sembuh 7.144.011
4. Rusia, 3.379.103 kasus, 61.381 orang meninggal, total sembuh 2.754.809
5. Inggris, 3.017.409 kasus dan 80.868 orang meninggal
6. Perancis, 2.767.312 kasus, 67.599 orang meninggal, total sembuh 202.165
7. Turki, 2.317.118 kasus, 22.631 orang meninggal, total sembuh 2.190.047
8. Italia, 2.257.866 kasus, 78.394 orang meninggal, total sembuh 1.606.630
9. Spanyol, 2.050.360 kasus dan 51.874 orang meninggal.
10. Jerman, 1.914.328 kasus, 41.061 orang meninggal, total sembuh 1.511.800.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 10.046, Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kini 818.386 Orang
Indonesia
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Sabtu (9/1/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 10.046. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 818.386 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 6.628 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 673.511 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 194 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 23.947 orang.
Baca juga: UPDATE 9 Januari: Sebaran 10.046 Kasus Baru Covid-19, DKI Tertinggi dengan 2.753
Inggris
Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi dan tercatat di Inggris sekarang telah melampaui angka tiga juta.
Dilansir Al Jazeera, Sabtu (9/1/2021), Inggris juga dibayangi tentang varian baru virus yang menyebar dengan cepat.
Otoritas Inggris pada Sabtu mengumumkan 59.937 infeksi baru dan 1.035 kematian tambahan.
Sehingga, menjadikan total korban tewas menjadi 80.868, salah satu yang tertinggi di Eropa, di samping Italia.
Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan masyarakat untuk tinggal di rumah pada awal minggu karena kekhawatiran rumah sakit bisa kewalahan.
Baca juga: Varian Baru Corona di Inggris dan Afrika Selatan, Ini yang Harus Diketahui
Kanada
Masih dari sumber yang sama, jam malam pertama di seluruh provinsi di Kanada untuk Covid-19 mulai berlaku pada Sabtu (9/1/2021) malam.
Hal itu bertujuan membendung lonjakan infeksi dan pasien rawat inap terkait dengan virus corona baru.
Perdana Menteri Quebec, Francois Legault mengatakan dia memerintahkan jam malam untuk mencegah pertemuan antar rumah tangga di provinsi berbahasa Prancis itu.
Quebec telah melaporkan lebih dari 223.100 kasus Covid-19 dan lebih dari 8.600 kematian sejak pandemi dimulai, menjadi yang terbanyak di Kanada.
Para pejabat juga telah memperingatkan bahwa tingkat infeksi akan tinggi selama gelombang kedua sehingga membuat sistem perawatan kesehatan kewalahan.
Amerika Serikat
Negeri Paman Sam ini melaporkan rekor baru penambahan kasus virus corona, yakni hampir 290.000 kasus baru pada Jumat (8/1/2021).
Negara yang paling terpukul di dunia oleh pandemi itu juga mencatat 3.676 kematian akibat Covid-19 pada hari yang sama.
Sehari sebelumnya, AS telah melaporkan rekor hampir 4.000 kematian dalam 24 jam.
Menurut proyek pelacakan Covid-19, sekitar 131.000 orang saat ini dirawat di rumah sakit di AS karena Covid-19.
Baca juga: Rekor Kasus Covid-19 Harian Lewati 10.000, Bagaimana Kondisi Pandemi di Indonesia?
FDA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan, varian baru virus corona, termasuk yang ditemukan di Inggris, bisa menyebabkan hasil negatif palsu dari beberapa alat tes Covid-19 molekuler.
Dilansir dari Reuters, Jumat (8/1/2021), FDA telah memberi tahu staf laboratorium dan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan hasil negatif palsu.
Selain itu, telah meminta mereka untuk mempertimbangkan hasil itu serta menggunakan tes berbeda jika Covid-19 masih dicurigai.
Varian baru virus corona yang lebih menular yang melanda Inggris telah dilaporkan di setidaknya lima negara bagian AS, Direktur National Institutes of Health Francis Collins mengatakan pada minggu ini.
Para ilmuwan menyatakan, vaksin yang baru dikembangkan harus sama efektifnya terhadap varian anyar virus corona.
Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dari Lokasi Pencarian hingga Profil Pesawat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.