Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pemberitaan Media Asing mengenai Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Baca di App
Lihat Foto
TRIBUNNEWS/ DANY PERMANA
Pesawat Sriwijaya Air diabadikan saat tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013).
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 di Indonesia menuai perhatian dunia.

Sejumlah media asing turut mengabarkan jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.

Peristiwa kecelakaan ini juga menjadi salah satu fokus pemberitaan di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi dan Malaysia. 

Seperti diketahui, pesawat berjenis Boeing 737-500 ini hilang kontak sekitar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dari Lokasi Pencarian hingga Profil Pesawat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana media asing memberitakannya?

1. BBC

BBC menuliskan, sebuah pesawat penumpang Boeing 737 yang mengangkut 62 orang diyakini telah jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas dari Ibu Kota Indonesia, Jakarta.

Sriwijaya Air menghilang dari radar empat menit dalam perjalanannya ke Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat.

Diperkirakan, pesawat telah turun lebih dari 3.000 meter (10.000 kaki) dalam waktu kurang dari satu menit.

BBC menyebut saksi mata, seorang nelayan bernama Solihin mendengar setidaknya satu ledakan.

Lebih lanjut, dituliskan bahwa pesawat hilang sekitar 20 km (12 mil) di utara Ibu Kota Jakarta, tak juah dari tempat jatuhnya Lion Air Indonesia pada Oktober 2018.

Link pemberitaan BBC dapat diakses di sini.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Ini Sejarah Maskapai yang Berdiri 10 November 2003

2. CNN

CNN mengabarkan pada Sabtu (9/1/2021), penerbangan Sriwijaya Air 182 dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan hilang kontak pada pukul 14.40 Waktu Indonesia Barat.

CNN menuliskan, pesawat diyakini jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, di rantai Kepulauan Seribu barat laut ibu kota, Jakarta.

Disebutkan tiga nelayan dari Pulau Lancang mengatakan mendengar ledakan dan mengalami gelombang besar secara tiba-tiba saat pesawat hilang.

"Saya mendengar ledakan yang sangat keras. Saya kira itu bom atau guntur besar. Kami kemudian melihat gelombang besar, setinggi sekitar 2 meter, menghantam perahu kami," ujar Hendrik Mulyadi seperti dikutip dari CNN.

Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh, Keluarga Penumpang Diimbau Beri Informasi untuk Proses Identifikasi

Nelayan lain, Solihin menggambarkan suara tersebut sebagai bom di atas air. Keduanya mengatakan bahwa kondisi saat itu gelap dan hujan.

Namun, tak terlihat pesawat jatuh ke laut, hanya mencium bau bahan bakar dan puing-puing.

Menurut layanan pelacakan penerbangan global Flightradar24, pesawat itu jatuh 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit sebelum menghilang dari radar.

Penurunan terjadi sekitar empat menit setelah lepas landas.

Link pemberitaan CNN dapat diakses di sini.

3. Reuters

Reuters menuliskan, Boeing 737-500, dalam perjalanan ke Pontianak, Kalimantan Barat, menghilang dari layar radar setelah lepas landas, tepat setelah pukul 14.30 (07.30 GMT), 30 menit setelah waktu yang dijadwalkan karena hujan lebat.

Reuters mengutip Komite Keselamatan Transportasi Indonesia yang menyebut semua penumpang di dalam pesawat ini adalah orang Indonesia.

Layanan pelacakan Flightradar24 mengatakan jet Boeing lepas landas pada 14.36 waktu setempat (07.36 GMT) dan naik hingga mencapai 10.900 kaki dalam waktu empat menit.

Kemudian, pesawat mulai menurun tajam dan berhenti mengirimkan data 21 detik kemudian.

Pakar keselamatan menekankan bahwa sebagian besar kecelakaan udara disebabkan oleh berbagai faktor yang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menetapkannya.

Link pemberitaan Reuters dapat diakses di sini.

Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Media Asing Bantu Beritakan

4. SCMP

South China Morning Post (SCMP) juga turut mengabarkan kecelakaan pesawat Boeing Sriwijaya Air.

Dituliskan, pihak berwenang Indonesia tengah melakukan pencarian intensif di perairan Jakarta, setelah kehilangan kontak dengan pesawat yang membawa 62 orang warga Indonesia.

SCMP mengutip pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang telah diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk memaksimalkan upaya pencarian.

Adapun pesawat diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Kepulauan Lancang di Kepulauan Seribu. 

Sementara menurut data armada di Planespotters.net, pesawat tersebut telah dioperasikan oleh Sriwijaya Air sejak 2012, dan sebelumnya digunakan oleh Continental Air Lines dan United Airlines Holdings Inc.

Link pemberitaan SCMP dapat diakses di sini.

Baca juga: Sebelum Lepas Landas, Indah Kirim Foto Sayap Sriwijaya Air yang Hilang Kontak dan Bilang Doakan Ya

5. Strait Times

Selain kronologis kejadian, Strait Times menuliskan sejumlah fakta mengenai pesawat yang mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu ini.

Disebutkan pesawat Sriwijaya Air yang berjenis Boeing 737-500 merupakan bagian dari keluarga 737, seri pesawat komersial yang paling banyak terbang di dunia.

Pesawat yang jatuh itu disebutkan berumur hampir 27 tahun, yang pada awalnya diterbangkan oleh perusahaan Amerika Serikat.

Mesin pesawat dibuat oleh CFM International Perancis-Amerika, dimiliki bersama oleh General Electric dan Safran Perancis.

Link pemberitaan Strait Times dapat diakses di sini.

Baca juga: Sriwijaya Air Hilang Kontak, Kapolda Metro Imbau Jangan Sebar Berita Hoaks

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi