Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos Uji sejak April 2020, Apa Kabar Ventilator Portabel Buatan ITB?

Baca di App
Lihat Foto
DOK.Laman ITB
Ventilator portabel yang dikembangkan tim dosen ITB.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ventilator protabel Vent-I karya Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Universitas Padjajaran dan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB telah dinyatakan lolos uji Kementerian Kesehatan, pada April 2020. 

Ventilator tersebut lolos uji semua kriteria uji sesuai dengan standard SNI IEC 60601-1:204: Persyaratan Umum Keselamatan Dasar dan Kinerja Esensial dan Rapidly Manufactured CPAP Systems, Document CPAP 001, Specification, MHRA, 2020.

Lantas, bagaimana kabar ventilator karya anak bangsa itu?

Baca juga: Satgas Covid-19 Distribusikan Jutaan Alat Material Kesehatan, dari Masker hingga Ventilator

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai diproduksi 

Ketua Tim Pengembangan Ventilator Portabel yang juga Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Dr Syarief Hidayat mengatakan, hingga kini sudah ribuan unit yang telah diproduksi.

Menurut Syarief, sebanyak 1.000 unit ventilator yang berasal dari dana donasi masyarakat, telah disebarkan diseluruh Indonesia.

Selain itu, alat itu juga telah diserahkan ke beberapa instansi pemerintahan.

"Kemenkes sudah pesan 200 unit, sudah diserahkan dan didistribusikan. Kemudian Kemenristek pesan 20 unit dan sudah ditrisbusikan," kata Syarief kepada Kompas.com, Senin (11/1/2021).

Pemasaran

Syarief menjelaskaan, alat itu saat ini tengah diproduksi oleh Panasonic Health Care untuk standar internasional dan kemungkinan akan siap pada akhir Januari ini.

Soal pemasaran, ia menyebut ventilator Vent-I itu tersedia di e-katalog Kemenkes.

"Kalau yang pengadaan pemerintah, ada di e-katalog, sedangkan yang diproduksi Panasonic itu ada distributornya sendiri. Jadi panasonic memproduksi barang desain kita," jelas dia.

Baca juga: ITB Ciptakan Ventilator Portabel, Akan Didonasikan ke Berbagai Rumah Sakit

"Harga per unit di e-katalog Rp 24 juta, kalau di Panasonic saya belum tau mereka pasang harga berapa," tambahnya.

Tentang ventilator Vent-I

Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri (pasien Covid-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU.

Alat tersebut diklaim dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis. Vent-I memiliki fungsi utama yaitu Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).

Selain Vent-I, Syarief menyebut pihaknya saat ini juga tengah mengembangkan alat lain yang mirip ventilator, yaitu high flow nasal cannula (HFNC).

"Ada alat lain yang kita buat dan sudah keluar izinnya yang disebut high flow nasal cannula, mirip ventilator tapi lebih sederhana," ujarnya.

Baca juga: Mulai Diberlakukan Hari Ini, Simak Berikut Bedanya PPKM dengan PSBB

"Biasanya membantu pasien yang butuh oksigen dalam jumlah besar. Kalau yang biasa di rumah sakit kan dikasih selang oksigen, itu low flow nasal cannual. Kalau yang saya produksi untuk kebutuhan Covid ini high flow," sambungnya.

Tak hanya itu, Syarief juga tengah merampungkan kombinasi antara CPAP dan nasal cannual dan ditargetkan selesai satu bulan mendatang.

Namun, alat terakhir itu masih membutuhkan pengujian ulang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi