Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac, Efikasi 65,3 Persen

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Sebanyak 30.000 vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang dikirim dari gudang Bio Farma Bandung, tiba di tempat penyimpanan vaksin milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, di Jalan Mayor Salim Batubara, Kecamatan Kemuning Palembang, Senin (4/1/2021). Untuk tahap awal dari 58.000 vaksin yang diajukan, 30.000 vaksin yang diterima itu akan dibagikan ke tujuh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac, Senin (11/1/2021).

"Pada hari ini, Senin tanggal 11 Januari 2021, Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Coronavax produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers virtual, Senin (11/1/2021).

Pemberian izin penggunaan darurat ini didasarkan atas data analisis dan uji klinis yang dilakukan di Bandung serta didukung dengan data dari Turki dan Brasil.

Baca juga: BPOM: Vaksin Sinovac Punya Imunogenesitas yang Baik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, berapa tingkat efikasi vaksin Covid-19 Sinovac?

Efikasi vaksin Covid-19 Sinovac

Terkait efikasi vaksin Covid-19 Sinovac Penny mengatakan, pada uji klinik fase 3 di Bandung menunjukkan tingkat efikasi sebesar 65,3 persen.

"Hasil analisis terhadap efikasi vaksin sinovac dan uji klinik di bandung menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen," jelas dia.

Namun, pihaknya tidak memberikan keterangan lebih rinci mengenai bagaimana angka itu didapatkan. 

Menurut Penny, hasil tersebut sudah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu minimal 50 persen.

Ia menuturkan, angka efikasi itu menunjukkan harapan bahwa vaksin Sinovac ini mampu menurunkan kejadian infeksi Covid-19 hingga 65,3 persen.

"Setiap penurunan angka kejadian infeksi dengan vaskin tersebut akan sangat berarti dalam upaya keluar dari krisis pandemi, di samping upaya-upaya preventif seperti 3M," tuturnya.

Baca juga: BPOM: Vaksin Sinovac Berpeluang Cegah Penularan Covid-19 hingga 65,3 Persen

Hasil uji di Turki dan Brasil

Sementara itu, hasil efikasi dari uji klinis yang dilakukan di Turki sebesar 91,25 persen, dan 78 persen di Brasil.

Pengumuman pemberian izin darurat vaksin Sinovac ini datang dua hari sebelum jadwal vaksinasi Covid-19 pada 13 Januari 2021.

Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Sinovac.

Setelah Jokowi, program vaksinasi akan dilanjutkan secara serentak di 34 provinsi secara bertahap.

Dosis vaksin Sinovac

Hingga saat ini, Indonesia memiliki 3 juta dosis vaksin Sinovac, termasuk di antaranya adalah 1,8 juta dosis yang datang pada awal tahun ini.

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 buatan Sinovac akan kembali tiba di Tanah Air pada Selasa (12/1/2021) besok.

"Ada sedikiti berita baik, 15 juta bahan baku vaksin akan datang insyaallah dari Sinovac besok," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (11/1/2021).

Setelah vaksin tiba, lanjut Budi, Bio Farma akan segera memprosesnnya agar bisa didistribusikan ke masyarakat. Diperkirakan produksi vaksin tersebut bisa rampung di akhir Februari.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi