Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman dan Update Terkini Pencarian Sriwijaya Air SJ182 Hari Ketiga

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Memasuk hari ketiga, proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlangsung. 

Pesawat Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak sebelumnya dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) siang. Diketahui, pesawat tersebut membawa 62 orang, 12 di antaranya kru pesawat.

Berikut rangkuman perkembangan seputar pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182:

Baca juga: Tim DVI RS Polri Sudah Terima 53 Sampel DNA Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ 182

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan serpihan pesawat

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito mengungkapkan sejumlah temuan terbaru terkait pesawat Sriwijaya Air.

Temuan tersebut di antaranya 10 kantong berisi bagian kecil dari pesawat, 16 potongan pesawat yang cukup besar, dan enam potong pakaian.

Barang-barang tersebut akan diangkut ke Jakarta International Container Terminal (JICT) guna dilakukan penyelidikan.

74 kantong jenazah

Jumlah bagian tubuh (body remain) yang berhasil dikumpulkan tim SAR gabungan tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya (SJ-182) hingga Senin (11/1/2021) pukul 10.20 WIB, sebanyak 74 kantong jenazah.

Sedangkan potongan besar material pesawat sebanyak 24 dan serpihan kecil sebanyak 16 kantong.

"Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT," kata Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok.

Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan 1 kantong dari KRI Tjiptadi.

Baca juga: [HOAKS] Video Disebut Detik-detik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Satu korban teridentifikasi

Satu korban pesawat Sriwijaya Air berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Senin.

Kapusifanis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, satu korban tersebut bernama Oky Bisma dengan alamat Kramatjati, Jakarta Timur.

Nama Oky Bisma sendiri masuk dalam daftar manifes penumpang Sriwijaya Air dan teridentifikasi dari sidik jari.

"(Sidik jari) kami dapat dari E-KTP. Oleh karenanya, E-KTP ini menjadi penting. Manakala ada hal-hal seperti ini," ujar Hudi saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Senin.

Baca juga: Pihak Keluarga Minta Korban Srwijaya Air SJ 182 Dimakamkan di Kota Asal

Pengambilan sampel DNA keluarga korban

Tim DVI Polri telah selesai mengambil 21 sampel DNS keluarga korban penumpang pesawat Sriwijaya Air dari Kalimantan Barat.

"Kami telah mengumpulkan 21 sampel DNA keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ-182," kata Kabid Dokkes Polda Kalbar, Kombes Pol dr Tri Susilo.

Menurutnya, 19 sampel di antaranya sudah dikirim ke laboratorium DNA milik Mabes Polri di Jakarta, sementara dua lainnya akan dikirim Selasa (12/1/2021).

Sebelumnya, Tim DVI juga telah mengambil enam sampel DNA dari Lampung untuk tiga korban pesawat Sriwijaya Air.

Kepala Biddokes Polda Lampung, Kombes dr. Andri Badarsyah mengatakan, sampel DNA itu diambil dari orangtua masing-masing korban.

Sementara itu, satu sampel DNA dari Palembang juga telah diserahkan kepada Tim DVI di hari yang sama.

Baca juga: Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 di Palembang Menyerahkan Sampel DNA

Penemuan lokasi Black Box

Proses pencarian black box masih terus dilakukan hingga saat ini.

Pada Minggu (10/1/2021) malam, dua sinyal black box telah ditangkap, sehingga bisa ditandai untuk proses pencarian.

Salah satu upaya yang telah dilakukan KNKT, yaitu mempersempit area pencarian black box dengan menggunakan metode triangle.

"(Triangle) untuk mempersempit area keberadaan dari dua black box tersebut dan tadi malam sudah bisa diselesaikan (metode) triangle tersebut," kata Kepala KNKT Soerjanto Thahjono.

Selain itu, KNKT juga mengarahkan empat Kapal Layar Motor (KLM) Garuda jaya untuk membantu proses pencarian. Beberapa alat juga telah ditambahkan pada keempat KLM itu.

Personel dan rencana pencarian

Adapun jumlah personel yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3.818 orang. Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulance.

Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dari Lokasi Pencarian hingga Profil Pesawat

Sementara rencana operasi hari ke 4, Selasa (12/1/2021) masih sama, yaitu SAR Unit (SRU) Udara tetap melaksanakan searching di 3 sektor.

"Seperti hari ini, SRU udara saat melaksanakan searching menemukan debris atau serpihan kecil badan pesawat di permukaan laut yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh SRU laut," jelas Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito. 

Sementara area permukaan dibagi dalam 6 sektor. Perluasan area pencarian tersebut diperlukan mengingat sebagian serpihan pesawat maupun bagian tubuh korban hanyut terbawa arus.

Sementara SRU bawah laut, tetap melaksanakan penyelaman di area jatuhnya pesawat.

Operasi SAR pada malam hari juga tetap dilaksanakan dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan underwater seperti Side Scan Sonar, Multibeam Echosounder (MBES), Ping Locator, dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Fakta Mengenai Black Box

(Sumber: Kompas.com/Muhammad Naufal/Nirmala Maulana Achmad/Tri Purna Jaya/Aji YK Putra/Ira Gita Natalia Sembiring | Editor: Irfan Maullana/Aprillia Ika/Abba Gabrillin/Sabrina Asril/Sandro Gatra)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi