Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 13 Januari: 91 Juta Kasus | Keadaan Darurat di Malaysia | China Akan Beri Myanmar Vaksin Gratis Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
AFP/HECTOR RETAMAL
Sejumlah pasangan dengan mengenakan masker menari di sebuah taman di sebelah Sungai Yangtze, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Selasa (12/5/2020). Memasuki enam pekan bebas dari lockdown yang diterapkan akibat pandemi Covid-19 sejak Januari lalu, warga Wuhan kembali beraktivitas walau dalam kondisi terbatas.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (13/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 91.969.631 (91 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 65.781.264 (65 juta) pasien telah sembuh, dan 1.968.265 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 24.220.102 dengan rincian 24.110.380 pasien dengan kondisi ringan dan 109.722 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 23.355.762 kasus, 389.376 orang meninggal, total sembuh 13.796.037
  2. India: 10.494.811 kasus, 151.542 orang meninggal, total sembuh 10.126.913
  3. Brasil: 8.195.637 kasus, 204.726 orang meninggal, total sembuh 7.273.707
  4. Rusia: 3.448.203 kasus, 62.804 orang meninggal, total sembuh 2.825.430
  5. Inggris: 3.164.051 kasus dan 83.203 orang meninggal
  6. Perancis: 2.806.590 kasus, 68.802 orang meninggal, total sembuh 204.390
  7. Turki: 2.346.285 kasus, 23.152 orang meninggal, total sembuh 2.218.464
  8. Italia: 2.303.263 kasus, 79.819 orang meninggal, total sembuh 1.653.404
  9. Spanyol: 2.137.220 kasus dan 52.683 orang meninggal
  10. Jerman: 1.957.492 kasus, 43.203 orang meninggal, total sembuh 1.570.000

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Ratu Elizabeth II, dan Vaksinasi Covid-19...

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (12/1/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 10.047. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 846.765 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 7.068 orang.

Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Indonesia, Kemenkes: Nakes Dulu Ya!

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 695.807 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 302 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 24.645 orang.

Baca juga: Alur 4 Meja Saat Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, seperti Apa Tahapannya?

Kanada

Provinsi terpadat di Kanada, Ontario, telah mengumumkan keadaan darurat atas peningkatan tingkat infeksi Covid-19 dan rawat inap.

Melansir Al Jazeera, Selasa (12/1/2021), hal tersebut menurut pejabat kesehatan masyarakat dapat segera membanjiri sistem perawatan kesehatan di provinsi itu.

Perdana Menteri Doug Ford mengatakan, pembatasan baru, termasuk jam yang lebih terbatas untuk bisnis yang tidak penting dan penutupan sekolah akan berlaku di berbagai provinsi di Kanada.

"Ontario berada dalam krisis dan dengan tren saat ini ICU rumah sakit kami akan kewalahan dalam beberapa minggu dengan konsekuensi yang tidak terpikirkan," kata Ford.

Baca juga: Berikut Sederet Negara yang Kembali Berlakukan Lockdown akibat Lonjakan Kasus Covid-19

India

Maskapai asal India, SpiceJet, menerbangkan kiriman vaksin Covid-19 dari Kota Pune ke Ibu Kota New Delhi pada Selasa (12/1/2021), sebagai persiapan untuk apa yang disebut pihak maskapai sebagai proses vaksinasi terbesar di dunia.

Maskapai swasta tersebut akan mengirimkan vaksin curah ke sejumlah kota, seiring dengan upaya otoritas negara-negara bagian untuk meluncurkan proses distribusi.

"Hari ini menandai fase yang panjang dan menentukan dalam perjuangan India melawan pandemi, dan SpiceJet bangga dalam membantu proses vaksinasi terbesar dalam sejarah umat manusia," kata Direktur SpiceJet Ajay Singh dikutip dari Reuters, Selasa (12/1/2021).

Infeksi Covid-19 di India meningkat 12.584 kasus pada Selasa, penambahan harian terendah dalam beberapa bulan terakhir, sehingga jumlah keseluruhan kini mencapai 10,48 juta dan jumlah kematian tercatat sebanyak 151.327 kasus, naik 167 kasus dari hari sebelumnya.

Para pejabat otoritas kesehatan di beberapa negara bagian India menyatakan bahwa mereka telah siap untuk menerima kiriman vaksin tersebut.Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia

China

Melansir Reuters, Selasa (12/1/2021), China akan memberi Myanmar sejumlah vaksin Covid-19 secara gratis.

Hal itu seperti yang diumumkan saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengakhiri kunjungan selama dua hari di Myanmar, Selasa.

"China akan terus menyediakan bahan anti epidemi sesuai dengan kebutuhan Myanmar. Kami akan memberikan sejumlah vaksin virus corona secara gratis dan akan melanjutkan diskusi tentang kerja sama vaksin," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Kementerian juga mengatakan bahwa ketika Menlu Wang Yi bertemu dengan panglima tertinggi militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dia meminta dukungan militer untuk Koridor Ekonomi China-Myanmar.

Koridor tersebut adalah jaringan proyek transportasi dan infrastruktur yang melintasi daerah di mana faksi etnis minoritas saling berperang dengan pasukan pemerintah.

Baca juga: [HOAKS] Penerima Vaksin Covid-19 Perdana dari Pfizer Meninggal Dunia

Malaysia

Raja Malaysia mengumumkan keadaan darurat nasional pada Selasa (12/1/2021) untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Tindakan pemerintah ini menjadi sebuah langkah yang dicela oposisi sebagai upaya Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mempertahankan kendali di tengah perebutan kekuasaan.

Baca juga: Berikut 10 Raja Terkaya di Dunia

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa, Muhyiddin mengatakan parlemen akan ditangguhkan untuk jangka waktu yang ditentukan.

Dia menambahkan bahwa pemilihan tidak akan diadakan di Negeri Jiran selama keadaan darurat, yang bisa berlangsung hingga 1 Agustus.

"Izinkan saya meyakinkan Anda, pemerintah sipil akan terus berfungsi. Keadaan darurat yang diumumkan oleh raja bukanlah kudeta militer dan jam malam tidak akan diberlakukan," kata Muhyiddin seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Kasus Parodi Indonesia Raya, Mengapa Pelecehan Simbol Negara Masih Kerap Terjadi?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kriteria Vaksin Covid-19 Sinovac Bisa Mendapat Izin Darurat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi