Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kebijakan Baru WhatsApp, Ini Cara Tetap Aman Menggunakannya

Baca di App
Lihat Foto
The Verge
Ilustrasi WhatsApp
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Kebijakan privasi pada pembaruan aplikasi pesan WhatsApp tengah menjadi perbincangan.

Pengguna mulai menerima notifikasi pembaruan Persyaratan Layanan dan Kebijakan Privasi dari WhatsApp. Pembaruan ini akan berlaku pada 8 Februari 2021 untuk semua pengguna.

Semua pengguna harus menyetujui kebijakan privasi yang ditentukan WhatsApp jika mereka ingin tetap menggunakan aplikasi ini.

Baca juga: Kebijakan Baru WhatsApp, Isi Chat dan Telepon di WA Jadi Bisa Diintip?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan baru WhatsApp

Kebijakan pembaruan WhatsApp yang menjadi sorotan, yaitu:

Kebijakan privasi yang baru lebih menekankan pada fitur pesan WhatsApp Business. Pengguna tetap bisa memilih, apakah ingin berinteraksi menggunakan akun bisnis atau akun pribadi.

Meski demikian, tidak ada salahnya etap mewaspadai keamanan data dan privasi dalam menggunakan layanan WhatsApp.

Pahami risikonya

Terkait kebijakan baru WhatsApp, Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto berpendapat, bila ingin tetap menggunakan WhatsApp, masyarakat perlu memahami risikonya dan tetap berhati-hati.

“Memahami risiko yang mungkin muncul. Ada risiko data disalahgunakan oleh pihak ketiga, maka perlu berhati-hati saat menggunakan Whatsapp,” kata Damar saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Galau karena Kebijakan Baru WhatsApp, Setujui atau Pindah Aplikasi?

Apa saja yang perlu kita lakukan agar tetap aman meski masih memakai aplikasi WhatsApp?

Verifikasi dua langkah

Aktifkan fitur two-step verification atau verifikasi dua langkah yang ada pada WhatsApp.

Cara mengaktifkannya dengan membuka menu setting (pengaturan), pilih account (akun), kemudian pilih two-step verification (verifikasi dua langkah).

Anda akan diminta untuk mengatur atau memasang enam digit angka untuk dijadikan PIN. Jangan pernah menyebarkan PIN tersebut.

Kemudian isi alamat e-mail, yang di kemudian hari dapat digunakan untuk mereset PIN atau menjaga keamanan akun.

Verifikasi dua langkah berguna untuk menghindari peretasan akun. WhatsApp akan meminta PIN verifikasi bila nomor Anda digunakan pada WhatsApp di perangkat lain.

Verifikasi dua langkah juga tersedia pada layanan lain, seperti Google dan Facebook. Kunci utamanya adalah jangan memberi PIN kepada siapa pun dengan alasan apa pun.

Baca juga: Soal Kebijakan Baru WhatsApp, Klarifikasi, hingga Pemanggilan Kominfo

Hindari sebar percakapan pribadi

Pihak WhatsApp menegaskan bahwa pada kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru tetap menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end.

Enkripsi tersebut berfungsi agar WhatsApp dan Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna. Kita tidak perlu mengatur atau menyalakannya karena fitur ini sudah terpasang secara otomatis.

Keamanan digital di WhatsApp juga bergantung pada perilaku pengguna dalam menyebar percakapan pribadinya.

WhatsApp menyediakan fitur forward yang dapat meneruskan pesan ke kontak lain. Ditambah lagi, pengguna juga dapat menyalin atau melakukan tangkapan layar pada percakapan pribadi.

Pengguna perlu memperhatikan perilaku dalam menyebar percakapan pribadi. Bila pesan disampaikan menggunakan akun pribadi maka pesan tersebut bersifat privat.

Menyebarkan percakapan atau tangkapan layar dari WhatsApp sebaiknya seizin kedua belah pihak.

Baca juga: Whatsapp atau Telegram, Pilih yang Mana?

Perhatikan sebaran data pribadi

Keamanan digital juga bergantung pada sebaran data pribadi di internet. Semakin banyak data yang tersebar, semakin kecil keamanan digital.

Hal ini juga berlaku untuk aplikasi WhatsApp. Hindari menyebar data sensitif, seperti KTP, NIK, dan lokasi rumah.

Damar berpendapat bahwa yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan data pribadi adalah mitigasi, atau tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak penyalahgunaan data pribadi.

“Mitigasi perlu dilakukan bagi yang ingin tetap menggunakan WhatsApp dengan cara-cara seperti meningkatkan proteksi dan menggandakan keamanan perangkat, selalu meng-update keamanan perangkat, membatasi data yang dibagikan dengan mempraktikkan kebersihan digital,” terang Damar.

Baca juga: Catat, Ini Fitur-fitur Baru WhatsApp pada 2021

Data di WhatsApp yang akan diteruskan kepada Facebook meliputi:

  • Informasi akun, seperti nomor telepon, nama profil, foto profil, status, perangkat seluler, dan alamat IP yang digunakan pengguna.
  • Informasi pengguna data seperti waktu dan tujuan pengiriman pesan atau panggilan atau chat, berapa pesan yang terkirim, dan lainnya.
  • Informasi lokasi berupa gambaran kasar yang tidak terlalu akurat.
  • Kemungkinan WhatsApp akan mengembangkan fitur Purchases, maka data yang diberikan berkaitan dengan data pembelian.
  • User content yang kemungkinan seputar wallpaper yang dipakai.
  • Informasi data yang dikumpulkan WhatsApp terkait kondisi lalu lintas jaringan di aplikasinya. Semua informasi kontak yang ada di ponsel pengguna.
  • Detail informasi pembayaran, seperti saat pengguna menggunakan WhatsApp Pay.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 4 Poin Kebijakan Baru Whatsapp

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi