Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin mRNA untuk Covid-19 Disebutkan Dapat Mengubah DNA Manusia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah informasi yang menyebutkan bahwa vaksin mRNA yang digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dapat mengubah DNA seseorang belakangan ini ramai beredar di media sosial.

Informasi tersebut disebut berasal dari informasi yang dibagikan seseorang bernama dokter Endah

Dari konfirmasi dan penelusuran Kompas.com, informasi mengenai hal ini adalah tidaklah benar.

Baca juga: [HOAKS] Foto Bayi Disebut Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Sebuah pesan yang mengatakan bahwa vaksin mRNA generasi terakhir dapat mengubah DNA manusia banyak dibagikan netizen di media sosial.

Postingan tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Soksi Leuwigoong.

Baca juga: [HOAKS] Video Disebut Suasana Kepanikan Sebelum Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Meledak dan Jatuh

Adapun narasi yang beredar:

“Ini pesan2 dr bunda dokter Endah... Ditulis ????????
Mohon dibaca:
Vaksin covid harus dihindari dengan segala cara.
Pesan dari Robert F. Kennedy, Jr.

"Untuk semua pasien saya :

Saya ingin segera menarik perhatian Anda pada masalah-masalah penting terkait vaksinasi Covid-19 berikutnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah vaksinasi, apa yang disebut vaksin mRNA generasi terakhir mengintervensi secara langsung materi genetik pasien dan oleh karena itu mengubah materi genetik individu, yang mewakili manipulasi genetik, sesuatu yang sudah dilarang dan sampai saat itu dipertimbangkan. pidana.

Baca juga: [HOAKS] Lowongan Kerja di Angkasa Pura II untuk 19 Posisi

Intervensi ini dapat dibandingkan dengan makanan yang dimanipulasi secara genetik, yang juga sangat kontroversial.
Sekalipun media dan politisi saat ini meremehkan masalah dan bahkan dengan bodohnya menyerukan vaksin jenis baru untuk kembali normal, vaksinasi ini bermasalah dalam hal kesehatan, moralitas dan etika, dan juga dalam hal kerusakan genetik itu, tidak seperti kerusakan. yang disebabkan oleh vaksin sebelumnya, tidak dapat diubah dan diperbaiki.

Pasien yang terhormat, setelah mendapatkan vaksin mRNA yang belum pernah ada sebelumnya, Anda tidak dapat lagi menangani gejala vaksin dengan cara yang saling melengkapi.
Mereka harus hidup dengan konsekuensinya, karena mereka tidak dapat lagi disembuhkan hanya dengan membuang racun dari tubuh manusia, seperti halnya orang dengan cacat genetik seperti sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, serangan jantung genetik, hemofilia, kistik. fibrosis, sindrom Rett, dll.), karena cacat genetik selamanya !

Artinya jelas: jika gejala vaksinasi berkembang setelah vaksinasi mRNA, baik saya maupun terapis lain tidak dapat membantu Anda, karena kerusakan yang disebabkan oleh vaksinasi tidak dapat dipulihkan secara genetik.
Menurut saya, vaksin baru ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak pernah dilakukan secara besar-besaran dalam sejarah.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Moeldoko Sebut Vaksin Jokowi Berbeda dengan yang Tersebar di Masyarakat

Seperti yang dikatakan oleh Dr. Wolfgang Wodarg, seorang dokter yang berpengalaman : Sebenarnya, "vaksin yang menjanjikan" ini untuk sebagian besar orang harus DILARANG, karena ini adalah manipulasi genetik ! "

Vaksin tersebut, yang dikembangkan dan didukung oleh Anthony Fauci dan didanai oleh Bill Gates, menggunakan teknologi mRNA eksperimental.
Tiga dari 15 marmot manusia (20%) mengalami "kejadian buruk yang serius".

Catatan :
messenger RNA atau mRNA adalah asam ribonukleat yang mentransfer kode genetik dari DNA inti sel ke ribosom dalam sitoplasma, yaitu : yang menentukan urutan asam amino dari suatu protein mengikat dan bertindak sebagai cetakan atau pola untuk sintesis protein itu.
Sumber:
Robert F. Kennedy, Jr. (https://en.m.wikipedia.org/wiki/Robert_F._Kennedy_Jr.) "

Baca juga: [POPULER TREN] Syarat Dapat BLT PKH untuk Pelajar hingga Rp 2 Juta | 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Sinovac

Konfirmasi Kompas.com

Terkait hal tersebut, Kompas.com menghubungi ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo.

Ahmad menjelaskan informasi yang beredar yang menyebut vaksin mRNA akan mengubah DNA manusia adalah informasi yang salah.

Ahmad menjelaskan genom manusia berlokasi di nukleus, sementara mRNA, vaksin yang menjadi protein spike.

Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan

Saat diinjeksikan ke tubuh manusia, mRNA vaksin tersebut akan masuk ke sitoplasma dan tidak akan masuk ke nukleus di mana genom manusia berada.

“Jadi tidak masuk ke nukleus sehingga aman,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.

Ia melanjutkan mRNA tidak bisa bergabung dengan DNA karena berbeda molekul.

“Jadi kalau pun ada mRNA dari vaksin yang kesasar ke nukleus, dia tidak akan bereaksi dengan DNA yang ada di nukleus,” kata dia.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Ahmad menerangkan, saat vaksin masuk di sitoplasma maka selanjutnya ia akan dibaca oleh ribosom yang akan membaca pesan genetik mRNA (messenger RNA atau pembawa pesan RNA).

“Saat ribosom membaca pesan cara membuat protein spike, maka dia akan memunculkan protein spike yang akan memunculkan antibodi,” katanya lagi.

Sementara itu, terkait nama Robert F Kennedy, Jr yang disebut sebagai sumber informasi tersebut adalah laman Wikipedia yang menjelaskan mengenai siapa Robert F. Kennedy.

Baca juga: Alur 4 Meja Saat Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, seperti Apa Tahapannya?

Robert dalam dalam keterangan tersebut adalah seorang jaksa.

Ia merupakan tokoh yang terkenal dengan teori konspirasi anti-vaksin.

Dalam laman itu sendiri tidak disebutkan mengenai pernyataan Robert mengenai mRNA vaksin.

Baca juga: 7 Pemimpin Negara yang Sudah Divaksin Covid-19, Termasuk Joko Widodo

Kesimpulan

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi yang menyebut bahwa vaksin mRNA yang digunakan untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 disebut dapat mengubah DNA manusia adalah informasi yang tidak benar (hoaks).

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Rentetan Hoaks soal Virus Corona di Indonesia 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi