Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terbaru Gempa Majene Magnitudo 6,2: 4 Orang Meninggal, 637 Luka-luka, dan 3.000 Lainnya Mengungsi

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD SUlawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

Gempa tersebut dilaporkan pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.

Gempa tersebut merupakan gempa susulan, setelah sebelumnya pada Kamis (14/1/2021) gempa kuat juga dirasakan di beberapa kabupaten.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait dengan gempa M6,2 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan parameter gempa berpusat 6 kilometer timur laut Majene.

Pusat gempa memiliki kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten terus melaporkan perkembangan terkini dampak gempa yang terjadi.

Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?

Berikut update terbarunya:

Update Jumat (15/1/2021) pukul 06.00 WIB

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan, ada 3 korban meninggal dan 24 luka-luka.

Sementara itu, sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat mengalami rusak berat (RB).

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?

Dia menambahkan, BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB).

"BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian," ujar Raditya, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Update Jumat (15/1/20221) pukul 08.00 WIB

BPBD Kabupaten Majene mengabarkan 4 orang meninggal dunia dan lebih dari 600 orang menderita luka-luka.

Data Pusat Pengendali Operasi BNPB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan.

Baca juga: Mengenal Sabo Dam, Solusi Penanggulangan Banjir Lahar Gunung Merapi...

Lalu, kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju.

Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market.

"Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga masih dalam pendataan," terang dia.

Kebutuhan yang diinformasikan oleh BPBD setempat berupa sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat/eksavator, alat komunikasi, makanan siap saji dan masker.

Baca juga: Refleksi Bencana Awal Tahun: Banjir Jakarta 2020 dan Gempa Sumba 2021...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi