KOMPAS.com - Sudah sepekan berlalu, sejak peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.
Diketahui, Sriwijaya Air SJ 182 yang membawa 62 penumpang dari Jakarta ke Pontianak dilaporkan hilang kontak.
Ketika ditelusuri dan dianalisis, pesawat tersebut jatuh dan dugaan tersebut diperkuat karena ditemukan potongan tubuh manusia, pakaian, dan sejumlah pecahan badan pesawat.
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, hari ini, Jumat (15/1/2021) merupakan hari terakhir operasi pencarian.
Baca juga: Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?
Berikut update hari ketujuh operasi pencarian Sriwijaya Air SJ 182:
Pemulihan data black box
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengunggah video mengenai modul memori black box Sriwijaya Air SJ 182 yang hendak dibersihkan.
Rumahan modul memori tersebut tampak menyerupai hard disk eksternal.
Dilansir dari Kompas.com (14/1/2021), modul memori itu harus dikeluarkan dengan cara mempreteli bungkusan yang melindunginya.
Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Berusia 26 Tahun, Apakah Usia Berpengaruh terhadap Kecelakaan Pesawat?
kemudian, komponen modul memori dicek dan dibersihkan dengan dua jenis air yakni air suling (distrilled water) dan air alkohol, secara terpisah.
Pada proses ini, pihak KNKT juga membersihkan modul memori dengan kuas untuk mencegah kotoran bawah laut yang mungkin saja menempel dan menyelip di permukaan memori.
Setelah selesai pembersihan, modul kemudian dikeringkan.
Proses pengunduhan data baru bisa dilakukan jika modul memori sudah kering.
Baca juga: [HOAKS] Foto Bayi Disebut Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Wilayah pencarian diperluas
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (15/1/2021), Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman menyampaikan, wilayah pencarian korban dan serpihan pesawat diperluas hingga ke arah pantai pada Kamis, (14/1/2021).
Menurutnya, kemungkinan material pesawat dan bagian tubuh korban sudah bergeser karena terseret arus.
Proses pencarian juga dioptimalkan di permukaan laut karena ada beberapa serpihan pesawat yang ditemukan.
Baca juga: 7 Temuan Sementara Diduga Terkait dengan Sriwijaya Air SJ 182
Kendala mencari CVR
Basarnas mengaku mengalami kendala dalam pencarian cockpit voice recorder (CVR).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, bagian luar CVR sudah ditemukan.
Tetapi, beacon atau sebuah alat yang digunakan agar CVR terdeteksi sudah terlepas.
Kendati demikian, tim SAR kesulitan mencari keberadaan CVR di bawah laut. Apalagi air laut yang keruh juga mempersulit jarak pandang para penyelam dalam proses pencarian.
239 kantong jenazah dievakuasi
Dilansir dari Kompas.com (15/1/2021), data terbaru dari tim SAR menyebutkan sudah ada 239 kantong jenazah yang ditemukan dan nantinya akan dilakukan proses evakuasi.
Tidak hanya bagian tubuh penumpang yang ditemukan, tim SAR juga telah mengumpulkan 40 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan 33 potongan besar badan pesawat.
Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?
Selain itu, flight data recorder (FDR), bagian kotak hitam pesawat, juga telah ditemukan dan dievakuasi pada Selasa (12/1/2021)/
Mengenai data korban atau penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi total 12 orang.
Keduabelas data penumpang yang teridentifikasi bernama Okky Bisma, Fadly Satrianto, Khasanah, Asy Habul Yamin, Indah Halimah putri, dan Agus Minarni.
Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?
(Sumber: Kompas.com/Bill Clinten, Ira Gita Natalia Sembiring | Editor: Reska K. Nistanto, Nursita Sari)