Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi yang Menyebut Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Buatan Eropa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi hoaks.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan vaksin bukan dari buatan China, yakni Sinovac, beredar di media sosial.

Pengunggah mengklaim bahwa vaksin yang disuntikkan ke Presiden Jokowi adalah buatan dari Eropa.

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin yang Dipakai Jokowi Disebut Tidak Asli karena Harus Menggunakan Alat Suntik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan unggahan dengan narasi Presiden Jokowi tidak divaksin menggunakan vaksin covid-19 buatan China, Sinovac.

Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook atas nama Albert Situmorang di grup Facebook Manusia Merdeka, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Macam Reaksi Setelah Divaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya...

Begini narasinya:

"Gue bocorin vaksin yang di gunakan presiden itu bukan buatan China..tapi buatan Eropa,tapi botol dan bungkusnya kardusnya tulisan sinovac".

Hingga Jumat (15/1/2021) siang, unggahan tersebut telah mendapat 7 like dan 10 komentar dari sesama warganet.

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Maksudnya dan Berlaku sampai Kapan?

Konfirmasi Kompas.com

Terkait beredarnya narasi tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto.

Saat dikonfirmasi, Bambang menegaskan bahwa informasi yang menyebut Presiden Jokowi tidak divaksin menggunakan vaksin covid-19 buatan China, Sinovac melainkan dari Eropa, adalah tidak benar alias hoaks.

"Jelas hoax," tegas Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...

Di samping itu, tutur Bambang, vaksin Covid-19 yang saat ini mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), barulah vaksin Sinovac.

Dengan demikian, hingga saat ini vaksin Covid-19 selain Sinovac belum boleh digunakan di Indonesia karena belum mendapatkan izin penggunaan darurat, baik yang berasal dari Eropa maupun benua lain.

"Kan vaksin yang baru disetujui penggunaan darurat oleh BPOM baru 1 jenis, yakni vaksin Sinovac. Belum ada satupun vaksin lainnya yang mendapatkan izin penggunaan darurat di Indonesia dari BPOM," kata Bambang.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Oleh karena itu, lanjutnya, Presiden Jokowi tidak mungkin menggunakan vaksin yang belum mendapatkan izin dari BPOM.

Dia menambahkan, walaupun vaksin lainnya sudah mendapatkan izin penggunaan di beberapa negara, tetap saja tidak bisa langsung digunakan di Indonesia.

"Untuk penggunaan di Indonesia harus mendapatkan persetujuan kembali dari otoritas di Indonesia dalam hal ini BPOM," imbuhnya.

Baca juga: Vaksin Disebutkan Tak Langsung Hasilkan Respons Imunitas, Simak Penjelasannya...

Kesimpulan

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebut vaksin yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan buatan China, yaknis Sinovac melainkan dari Eropa, adalah tidak benar atau hoaks.

Faktanya, Presiden Jokowi mendapatkan suntikan vaksin dari Sinovac.

Selain itu, belum ada vaksin selain Sinovac dari China yang mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.

Baca juga: Update Proses Vaksinasi di Indonesia, Ini Penjelasan BPOM dan MUI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi