Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Makanan Ini Dipercaya Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
firina
Ilustrasi buah
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Pandemi virus corona Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Angka kasus positif masih terus dilaporkan, bahkan cenderung mengalami peningkatan. 

Agar terhindar dari infeksi virus corona, pemerintah telah memberikan imbauan untuk selalu memakai masker, menghindari kerumunan, jaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun. 

Selain itu, imunitas tubuh juga perlu dijaga agar tidak mudah sakit. Yaitu dengan menjaga pola makan, pola istirahat dan rajin berolahraga. 

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Strain Colombus Ditemukan di AS

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Makanan untuk tingkatkan kekebalan

Sampai saat ini memang belum ada penelitian yang membuktikan penggunaan suplemen dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Meski demikian, kekebalan tubuh dapat ditingkatkan melalui makanan yang kita konsumsi.

Dirangkum dari Healthline, berikut 15 makanan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

1. Buah jeruk

Buah yang kaya Vitamin C ini dianggap meningkatkan produksi sel darah putih. Sel darah putih merupakan kunci untuk melawan infeksi. Hampir semua jenis buah jeruk mengandung vitamin C yang tinggi, seperti jeruk bali, jeruk keprok, lemon, atau jeruk nipis.

Tubuh kita tidak memproduksi vitamin ini secara otomatis, maka kita perlu memenuhi kebutuhan Vitamin C dari makanan atau minuman.

Kebutuhan harian Vitamin C yang direkomendasikan untuk orang dewasa, yaitu 75 mg untuk wanita dan 90 mg untuk pria.

Hindari konsumsi Vitamin C lebih dari 2.000 miligram (mg) sehari. Konsumsi semacam ini perlu diperhatikan, terutama pada pengguna suplemen.

Baca juga: Pakar Kesehatan Global Turun Gunung Atasi Varian Baru Virus Corona

2. Paprika merah

Sama seperti buah jeruk, paprika merah mengandung banyak Vitamin C. Paprika merah mengandung hampir 3 kali lebih banyak vitamin C.

Selain itu, paprika merah juga kaya akan beta karoten. Beta karoten yang dikonsumsi, akan diubah oleh tubuh Anda menjadi vitamin A. Vitamin A berperan dalam membantu menjaga kesehatan mata dan kulit.

3. Brokoli

Brokoli kaya akan vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam brokoli ialah A, C, dan E. Sayuran ini juga kaya akan serat dan antioksidan.

Agar nutrisinya tidak hilang, jangan terlalu lama memasak brokoli. Bahkan brokoli lebih baik bila dimakan mentah. Namun bila ingin memasakknya, cara terbaik adalah dengan mengukusnya sebentar.

Baca juga: Konsumsi Vitamin C Saat Pandemi Covid-19, Berapa Dosis yang Dianjurkan?

4. Bawang putih

Bawang putih ditemukan di hampir setiap masakan di dunia. Rupanya bahan masakan ini sangat berguna dalam meningkatkan kekebalan tubuh.

Bawang putih dapat meningkatkan kekebalan, tampaknya berasal dari senyawa yang mengandung sulfur dengan konsentrasi tinggi, seperti allicin. Bawang putih juga dapat memperlambat pengerasan arteri.

5. Jahe

Jahe adalah salah satu rempah yang sedikit pedas dan menghangatkan. Jahe dapat membantu mengurangi peradangan, mengurangi sakit tenggorokan, penyakit inflamasi, dan dapat membantu meredakan mual.

Tumbuhan yang sering ditambahkan dalam makanan ini, memiliki kandungan gingerol, yang merupakan kerabat dari capsaicin.

Jahe juga dapat mengurangi rasa sakit kronis dan bahkan mungkin memiliki menurunkan kolesterol.

Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin B12

6. Bayam

Sama seperti brokoli, bayam juga mengandung banyak antioksidan dan beta karoten, yang dapat meningkatkan kemampuan melawan infeksi dari sistem kekebalan kita.

Bayam paling sehat jika dimasak sesebentar mungkin untuk mempertahankan nutrisinya.

Dengan memasak bayam sebentar saja, membuat sayur ini lebih mudah menyerap vitamin A dan memungkinkan nutrisi lain dilepaskan dari asam oksalat, antinutrien.

7. Yogurt

Bila kita membeli yogurt biasanya akan ada label "live and active cultures". Label tersebut merujuk pada bakteri baik yang hidup dalam kemasan yogurt.

Bakteri baik dalam yogurt merangsang sistem kekebalan untuk membantu melawan penyakit.

Yogurt dapat menjadi sumber vitamin D. Vitamin D membantu mengatur sistem kekebalan dan dianggap meningkatkan pertahanan alami tubuh kita terhadap penyakit.

Sempat ada uji klinis untuk mempelajari kemungkinan konsumsi yogurt dan efeknya pada Covid-19. Namun sampai saat ini belum terbukti.

Baca juga: 15 Gejala Kekurangan Vitamin C yang Perlu Diwaspadai

8. Almond

Almon mengandung Vitamin E. Dalam hal mencegah dan melawan pilek, vitamin E cenderung mengungguli vitamin C.

Vitamin E ialah vitamin yang larut dalam lemak, artinya untuk melarutkan vitamin ini pelu bantuan lemak agar dapat diserap tubuh dengan baik.

Vitamin E penting dalam mengatur dan memelihara fungsi sistem kekebalan. Makanan lain dengan jumlah vitamin E yang tinggi misalnya alpukat dan sayur-sayuran berdaun hijau gelap.

Orang dewasa hanya membutuhkan sekitar 15 mg vitamin E setiap hari. Setengah cangkir almond atau setara 46 almond utuh yang dikupas, dapat memenuhi jumlah harian Vitamin E yang disarankan.

9. Biji bunga matahari

Biji bunga matahari kaya akan nutrisi, termasuk fosfor, magnesium, dan vitamin B-6 dan E. Di Indonesia kita biasa mengkonsumsinya dalam bentuk kuaci.

Biji bunga matahari juga mengandung selenium yang sangat tinggi. 1 ons biji bunga matahari, mengandung hampir setengah selenium yang rata-rata orang dewasa butuhkan setiap hari.

Baca juga: Cek, Ini Gejala Pandemic Fatigue Covid-19 dan Cara Mencegahnya

10. Kunyit

Rempah satu ini akrab bagi masyarakat Indonesia. Selain menjadi bumbu berbagai masakan, kunyit juga diolah menjadi jamu.

Tanaman rempah berwarna kuning cerah ini juga telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai anti-inflamasi.

Digunakan untuk mengobati osteoartritis, atau peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan. Serta rheumatoid arthritis, peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh.

Kunyit memiliki konsentrasi kurkumin yang tinggi, yang menjadi sumber warna khas pada kunyit. Kandungan ini dapat membantu mengurangi kerusakan otot akibat olahraga.

Baca juga: Gejala Covid-19 yang Masih Dirasakan Pasien Sembuh hingga 6 Bulan

11. Teh hijau

Teh hijau mengandung flavonoid, sejenis antioksidan. Terdapat kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) dalam teh hijau.

EGCG telah terbukti meningkatkan fungsi kekebalan. Teh hijau dikukus dan tidak difermentasi, sehingga EGCG tetap terjaga.

Teh hijau juga merupakan sumber asam amino L-theanine, yang dapat membantu memproduksi senyawa pelawan kuman di sel T dalam tubuh. Kekebalan tubuh yang terbentuk setelah mandapat vaksin juga dibantu oleh peran dari Sel T.

12. Pepaya

Pepaya merupakan buah lain yang kaya akan vitamin C. Satu buah pepaya berukuran sedang dapat memenuhi jumlah vitamin C harian.

Buah ini juga memiliki enzim pencernaan yang disebut papain yang memiliki efek antiinflamasi. Selain itu, pepaya mengandung kalium, magnesium, dan folat yang cukup sehingga bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Konsumsi Vitamin D, Berapa Banyak yang Dibutuhkan Tubuh?

13. Kiwi

Sama seperti pepaya, kiwi secara alami megandung nutrisi penting, seperti folat, kalium, vitamin K, dan vitamin C.

Asam folat, dengan bantuan Vitamin B12 dan Vitamin C dapat membantu tubuh memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru. Senyawa protein ini akan membantu pembentukan sel darah merah dan memproduksi DNA.

14. Daging ayam

Saat sakit, biasanya orang akan mengkonsumsi sup ayam, yang dapat membantu menurunkan peradangan dan meredakan gejala pilek.

Selain ayam, unggas lain seperti kalkun, kaya akan vitamin B-6. 3 ons daging ayam atau kalkun mengandung hampir sepertiga dari jumlah B-6 yang dibutuhkan tuhuh.

Vitamin B-6 membantu reaksi kimia dalam pembentukan sel darah merah dalam tubuh.

Ayam juga dapat diolah menjadi kaldu. Kaldu yang dibuat dari rebusan tulang ayam, mengandung gelatin, kondroitin, dan nutrisi lain yang bermanfaat untuk penyembuhan usus dan meningkatkan sistem kekebalan.

Baca juga: 8 Makanan yang Mengandung Vitamin B5 Tinggi

15. Kerang

Kerang banyak mengandung zink. Seringkali zink kurang mendapat perhatian dibanding vitamin dan mineral lainnya. Namun tubuh manusia tetap membutuhkan kandungan ini, agar sel kekebalan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Kerang dengan kandungan zink yang tinggi, ada pada tiram, kerang, lobster dan kepiting.

Hati-hati dalam mengkonsumsi zink berlebih. Bila mengkonsumsi kerang terlalu banyak, sebaliknya dapat menghambat fungsi sistem kekebalan.

Untuk orang dewasa, jumlah harian untuk zink ialah 11 mg untuk pria dan 8 mg untuk wanita.

Kunci meningkatkan kekebalan tubuh ialah menjaga pola makan dan hidup sehat. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrisi yang seimbang.

Makan secara berlebihan juga tidak baik, maka penting untuk mengatur pola makan. Pola makan yang baik akan membantu melawan virus atau infeksi lain.

Baca juga: 15 Makanan dan Minuman yang Dipercaya Dapat Meredakan Stres

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi