Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Bila Orang Tanpa Gejala Diberi Vaksin Covid-19? Ini Kata Kemenkes

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/BaLL LunLa
Ilustrasi vaksinasi pada lansia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Program vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac tahap pertama telah dimulai pada Rabu (13/1/2021).

Vaksinasi tahap 1 menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan yang dijadwalkan berlangsung dari Januari hingga Februari 2021. Sebanyak 566.000 tenaga kesehatan akan divaksin pada tahap pertama.

Beberapa tenaga kesehatan menggunggah pengalamannya saat mendapat suntikan vaksin Sinovac. Salah satunya seperti yang diunggah oleh Ferdiriva Hamzah di akun Twitter @ferdiriva.

Baca juga: Kisah Penyintas Covid-19, Terpaksa Berutang demi Biaya Pengobatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi tubuh setelah divaksin

Dalam utasnya, Ferdiriva menjelaskan reaksi pada tubuh setelah mendapat suntikan vaksin.

“Hari ke-2 setelah vaksinasi Sinovac: Pegal di daerah suntikan sudah hilang. Badan segar bugar tanpa keluhan apa-apa,” katanya.

Unggahan tersebut mendapat tanggapan cukup baik dari warganet. Muncul tanya jawab seputar vaksinasi.

Seperti yang disampaikan oleh @Tana_Nova. Ia bertanya mengenai pemberian vaksin untuk Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Dok mau tanya. Kan yg pernah terinfeksi covid blm bisa divaksin dulu, nah bagaimana dgn OTG yang sudah sembuh dan benar2 gak tau kalo dirinya pernah positif covid? Bisa aja dia beranggapan bahwa dia tdk pernah positif covid kemudian ikut divaksin. Ini mendadak kepikiran,” tanyanya.

Baca juga: 5 Fakta Gempa di Mamuju dan Majene, dari Dampak Kerusakan hingga Gempa Susulan

Bisakah OTG diberi vaksin?

Dalam Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, sudah diatur mengenai skrining sebelum vaksinasi.

Penerima vaksin akan diperiksa riwayat kesehatan dan kondisi sebelum vaksinasi. Skrining ini berguna untuk mengurangi risiko reaksi berat yang terjadi setelah penyuntikan vaksin ke dalam tubuh.

Bila setelah melalui proses skrining, seseorang yang berstatus OTG lolos, maka tetap diberi vaksin.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa vaksinasi terhadap OTG tidak berbahaya.

Baca juga: 15 Makanan Ini Dipercaya Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Apa Saja?

Hal itu karena antibodi dalam tubuh OTG, dinilai belum optimal dalam menghadapi virus Covid-19. Maka pemberian vaksin meminimalkan risiko penularan.

“Tidak berbahaya karena sebenarnya antibodi pada OTG mungkin belum optimal," kata Nadia.

Lebih jauh, Nadia menjelaskan bahwa semakin banyak orang yang mendapat suntikan vaksin, maka kekebalan kelompok akan semakin cepat terbentuk.

"Kalau konsep vaksinasi, makin banyak yang mendapat vaksin tentunya meminimalkan risiko. Maka herd imunity cepat terjadi,” tambah Nadia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi