Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Vaksin Covid-19 Harus Diberikan Dua Dosis? Ini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Africa Studio
Ilustrasi vaksinasi yang diperoleh sebelumnya, menurut penelitian dapat melatih sistem kekebalan tubuh, sehingga di saat pandemi virus corona memberikan risiko infeksi Covid-19 yang lebih rendah.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak Rabu (13/1/2021).

Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari Sinovac. 

Selanjutnya, mereka yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama, akan dilanjutkan dengan suntikan dosis kedua 14 hari setelahnya.

Prosedur pemberian vaksin seperti ini tidak hanya dilakukan pada penerima vaksin Sinovac, tapi juga merek vaksin Covid-19 lainnya. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai soal Sertifikat Vaksinasi Disebut Jadi Pengganti Syarat Perjalanan, Benarkah?

Mengapa pemberian vaksin Covid-19 harus dua kali atau dua dosis?

Cara kerja vaksin

Mengutip BBC (15/1/2021), hal ini dikarenakan cara kerja yang dimiliki oleh vaksin Covid-19 itu sendiri.

Setelah suntikan dosis pertama, sistem kekebalan tubuh baru pertama kali menemukan vaksin dan material asing yang terkandung di dalamnya.

Saat itu, sistem kekebalan tubuh mengaktifkan dua jenis sel darah putih, yakni sel B plasma dan sel T.

Sel B plasma fokus membuat antibodi, sayangnya antibodi yang dihasilkan memiliki umur yang pendek, hanya beberapa minggu.

Untuk itu dibutuhkan suntikan dosis kedua agar tidak terjadi penurunan secara cepat.

Lalu ada sel T, yang masing-masing secara khusus dirancang untuk mengidentifikasi patogen tertentu dan membunuhnya.

Baca juga: Jokowi Disuntik Vaksin Pertama, Ini Cara Kerja Vaksin Sinovac Cegah Covid-19

Sel T memori

Di antara sel-sel T itu, ada yang disebut sebagai sel T memori, mereka dapat bertahan di dalam tubuh selama beberapa dekade hingga mereka bertemu dengan material yang menjadi targetnya.

Ini berarti ada kemungkinan sel T memori bertahan seumur hidup di tubuh seseorang dan membuatnya memiliki kekebalan terhadap infeksi di sepanjang hidupnya.

Namun yang perlu menjadi catatan, sel T memori ini tidak akan banyak muncul dan dimiliki penerima vaksin hingga mereka mendapatkan dosis yang kedua.

Dosis kedua

Dosis kedua diberikan untuk memaparkan kembali molekul antigen pada patogen virus, sehingga memicu sistem kekebalan.

Suntikan kedua ini memulai pematangan sel B di dalam tubuh yang melibatkan pemilihan sel belum matang dengan reseptor terbaik untuk mengikat patogen tertentu.

Proses ini terjadi di sumsum tulang belakang di mana sel darah putih diproduksi.

Baca juga: Sama-sama Gunakan mRNA, Bagaimana Cara Kerja Vaksin Corona Pfizer dan Moderna?

Setelah itu, sel-sel tersebut menuju limpa untuk menyempurnakan perkembangannya.

Dengan begitu, pasca suntikan kedua jumlah sel B akan semakin melimpah di dalam tubuh, antibodi yang dihasilkan pun lebih berkualitas dalam mendapatkan sasarannya.

Selanjutnya, jika benar-benar terjadi paparan virus maka sel B yang ada dapat dengan cepat membelah diri dan memperbanyak diri untuk mengepung virus yang masuk.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi