Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Puncak Musim Hujan, Ini Daerah-daerah yang Berpotensi Banjir

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi cuaca ekstrem, cuaca buruk, peringatan dini cuaca
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masih adanya potensi multi risiko bencana di Indonesia. Terutama di bulan Januari-Februari yang memasuki masa puncak musim hujan. 

Untuk itu, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi multi risiko dari aspek cuaca, iklim, gempa atau tsunami yang semakin meningat hingga Maret 2021.

"Sampai Maret masih ada potensi multirisiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Tapi seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat," kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Januari-Februari 2021...

Dwikorita menambahkan, sejak Oktober 2020, BMKG telah mengeluarkan informasi potensi bencana bersamaan dengan prakiraan musim hujan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bahkan sejak awal Januari 2021, sejumlah daerah mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat peningkatan curah hujan," ujar dia.

Waspada banjir

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menyampaikan, Indonesia telah memasuki puncak musim hujan sehingga patut mewaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

"Januari-Februari memasuki puncak musim hujan karena itu perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," papar Dodo.

Baca juga: Banjir Kalsel, Simak Analisis BMKG dan Peringatan Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

 

Berdasarkan data BMKG pada Dasarian III Januari 2021 terdapat daerah dengan potensi banjir menengah yaitu

  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua

Lebih lanjut, perlu diwaspadai potensi banjir dalam waktu dekat yang kemungkinan akan terjadi.

Baca juga: Lebih dari 3.000 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan

Fenomena cuaca

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, saat ini ada beberapa fenomena cuaca yang harus diwaspadai, seperti MJO (Madden Julian Oscillation), serta fenomena lokal, regional dan global.

Saat ini, MJO teramati sedang aktif di wilayah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera.

Fenomena gelombang asmosfer (Kelvin Wave) diperkirakan cukup aktif di sebagian wilayah Indonesia bagian timur periode 14-17 Januari 2021.

Sedangkan, Angin Monsun Asia mengalami penurunan intensitas dalam sepekan terakhir dan diperkirakan akan meningkat kembali dalam sepekan ke depan. Sedangkan, suhu muka laut masih relatif hangat.

Baca juga: BNPB: Lebih dari 21.000 Warga Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan

 

Potensi hujan lebat

Adapun BMKG memperkirakan pada periode 16-21 Januari 2021 potensi hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat terdapat di wilayah-wilayah berikut.

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Baca juga: Viral Foto Awan Mirip Ombak di Langit Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG

Awan cumulonimbus

Berdasarkan informasi resmi BMKG, pada tujuh hari ke depan juga terdapat prospek pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) bercampur dengan awan konvektif lainya dengan tingkat kerapatan Occasional (OCNL) sekitar 50-75 persen di atas wilayah berikut

  • Aceh dan Sumatera Utara
  • Samudra Hindia sebelah barat Sumatera
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Sebagian besar Pulau Jawa
  • Perairan selatan Pulau Jawa
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara dan Laut Jawa
  • Perairan Selat Makassar
  • Sebagian besar Sulawesi
  • Laut Sulawesi
  • Kepulauan Halmahera
  • Kepulauan Maluku

Selain itu, terdapat potensi pertumbuhan awan cumulonimbus dengan tingkat kerapatan Frequent (FRQ) diatas 75 persen terjadi di atas wilayah Riau, Kepulauan Riau, Perairan Natuna, Bangka Belitung, dan Perairan utara Kepulauan Halmahera.

Lebih lanjut, prakiraan potensi pertumbuhan awan konvektif periode Desember 2020-Januari 2021 yang menghasilkan gangguan penerbangan berpotensi pada sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah hingga bagian timur.

Kemudian, wilayah paling berpotensi pertumbuhan awan konvektif terbesar terjadi di sekitar wilayah NTB hingga NTT.

Baca juga: Perbandingan Telegram dan Signal, dari Keamanan hingga Fitur yang Ditawarkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi