Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 6,9 Guncang Kobe, 6.434 Orang Meninggal

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock/Everett Collection
Gempa Great Kanto Jepang
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 26 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 17 Januari 1995, Kota Pelabuhan Kobe, Jepang diguncang gempa besar yang menyebabkan ribuan nyawa melayang.

Berdasarkan Japan Times (16/1/2020), gempa ini menjadi gempa besar pertama yang melanda kota besar Jepang sejak Perang Dunia II.

Gempa berkekuatan M 6,9 ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 05.46 waktu setempat dan menewaskan sekitar 6.434 nyawa serta melukai lebih dari 40.000 warga.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski berlangsung hanya sekitar 12 detik, ada sekitar 240.000 rumah hancur akibat getaran hebat ini, itu belum termasuk infrastruktur kota yang juga turut porak-poranda.

Akibatnya, sekitar 316.000 jiwa harus dievakuasi ke lokasi-lokasi pengungsian yang dinilai lebih aman.

Kehancuran ini terjadi hanya dalam tempo waktu beberapa menit saja,

Baca juga: UPDATE Gempa Sulbar: 56 Orang Meninggal, Jalur Darat Majene-Mamuju Sudah Pulih

Gempa Kobe

Akibat gempa ini, kerugian yang ditimbulkan mencapai 100 miliar dollar AS.

Pemerintah setempat pun memerlukan waktu hingga bertahun-tahun untuk kembali membangun fasilitas baru untuk kembali menarik 50.000 orang yang keluar dari wilayah setelah gempa.

Selain disebut sebagai gempa Kobe, gempa yang satu ini juga dikenal sebagai Great Hanshin Earthquake.

Baca juga: Gempa Majene, Berikut Deretan Bangunan Vital yang Alami Kerusakan

Salah satu saksi mata ketika itu, Shinichi Saito menyebut dirinya bangun pada pukul 05.00 di hari kejadian, kemudian membaca koran hingga akhirnya terjadilah bencana besar itu.

"Tapi sesaat sebelum guncangan, terlihat ada cahaya seperti kilat disusul suara keras yang terdengar seperti dentuman drum," kata Saito.

Beberapa jam setelah gempa terjadi, jaringan listrik padam, begitu juga dengan sambungan telepon dan mesin fax yang tidak bisa dioperasikan.

Baca juga: Bencana dan Tragedi pada Januari 2021, Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 hingga Gempa di Majene...

Relawan berdatangan

Saking banyaknya orang yang tertimbun reruntuhan bangunan ketika itu, otoritas yang melakukan evakuasi seperti kepolisian, petugas pemadam kebakaran, disebut hanya bisa menyelamatkan sekitar 20 persen dari total korban yang terperangkap.

Sementara sisanya sekitar 80 persen korban justru berhasil diselamatkan oleh warga yang tidak memiliki keahlian atau alat bantu khusus.

Hal ini karena terbatasnya jumlah kekuatan petugas yang ada.

Baca juga: Pengungsi Banjir di Martapura, Kalsel: Kami Butuh Pakaian dan Obat-Obatan

 

Aparat harus dibagi, tidak hanya melakukan evakuasi, tapi juga memastikan keamanan, mengatur lalu lintas, dan sebagainya.

Perlahan setelah gempa berlalu, dilaporkan ada sekitar 1,4 juta relawan dari sepenjuru wilayah Jepang datang dan memberikan bantuannya.

Ya, bencana sudah berlalu, namun dampaknya di masyarakat tentu belum sepenuhnya tuntas.

Berdasarkan National Geograpic (6/4/2020), Jepang memang menjadi salah satu wilayah yang paling aktif secara geologis, karena menjadi tempat berinteraksinya 4 lempeng tektonik utama Bumi, yakni Eurasia, Filipina, Pasifik, dan Amerika Utara.

Dan gempa yang melanda Kobe adalah hasil dari adanya sesar di lokasi pertemuan lempeng Eurasia dan Filipina.

Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi