Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Tak Masuk Prioritas Pertama Vaksinasi Covid-19, Ini Kata Kemenkes

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.COM/MUHAMMAD NAUFAL
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (shutterstock).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Program vaksinasi virus corona Covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak Rabu (13/1/2021).

Presiden RI Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac, disusul sejumlah kalangan, termasuk menteri dan influencer.

Saat ini, program vaksinasi prioritas untuk tenaga kesehatan dan petugas publik berlangsung serentak di seluruh provinsi secara bertahap.

Baca juga: Prioritas Vaksin Covid-19, Kenapa Lansia Tidak Divaksin Duluan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok prioritas vaksinasi

Pemerintah juga telah menetapkan setidaknya enam kelompok prioritas vaksin virus corona.

Mereka adalah tenaga kesehatan, tokoh agama, tenaga pendidik, aparatur pemerintah, peserta BPJS, dan masyarakat berusia 18-59 tahun.

Akan tetapi, dari keenam kelompok tersebut, tak ada untuk kategori lansia.

Juru Bicara Vaksinasi dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, tidak adanya lansia dalam daftar prioritas itu disebabkan karena belum ada data mengenai keamanan vaksin pada lansia.

Menurut Nadia, nantinya lansia akan tetap menerima vaksin setelah data keamanan tersebut tersedia.

"Kelompok lansia tidak pada prioritas pertama tapi akan tetap menjadi penerima vaksin setelah ada data lanjut keamanan vaksin pada lansia, baik pada vaksin Sinovac maupun vaksin lainnya," kata Nadia kepada Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi Dibagi 4 Tahap, Lansia Dapat Giliran Januari-April 2021

Tidak ada lansia

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin Sinovac yang dipakai di Indonesia saat ini tak diuji pada lansia.

Menurut Wiku, mereka yang diuji dengan vaksin Sinovac adalah kelompok usia rentang 18-59 tahun.

"Karena vaksin yg dipakai pada awal ini adalah Sinovac yang diuji pada orang usia rentang 18-59 tahun," kata Wiku saat dihubungi secara terpisah, Sabtu.

Sementara itu dikutip dari Kompas.com (12/1/2021) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini vaksin diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.

Sementara para lansia rencananya mendapatkan suntikan vaksin sekitar Maret-April 2021.

"Kita harapkan kalau vaksin Pfizer dan AstraZeneca datang di bulan April, itu adalah vaksin yang memang sudah uji klinisnya digunakan untuk di atas 60 tahun. Jadi kita akan mulai untuk petugas publik dan lansia itu sekitar bulan Maret-April," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Menkes: Vaksinasi Covid-19 Lansia Maret-April, Tunggu Pfizer dan AstraZeneca

Update vaksinasi

Hingga Jumat (15/1/2021), sudah ada 15.301 orang yang menerima suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Sementara penerima vaksin yang sudah registrasi sebanyak 500.029 dari 565.220 orang atau sekitar 88,51 persen.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai efek samping yang mengkhawatirkan dari para penerima vaksin.

Untuk diketahui, Indonesia memiliki 18 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Sebanyak 3 juta di antaranya telah didistribusikan ke seluruh provinsi, sementara 15 juta dosis vaksin baru tiba beberapa waktu lalu.

Selain Sinovac, Indonesia juga rencananya akan menggunakan beberapa merek vaksin lain, yaitu Bio Farma, Novavax, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 dan Registrasi via SMS hingga WA

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi