Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bencana di Awal 2021, dari Longsor Sumedang hingga Erupsi Gunung Semeru

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Dok. PVMBG
Awan panas guguran yang keluar dari Kawah Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021). Dok. PVMBG
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sederet bencana baik alam maupun non-alam datang silih berganti di awal 2021.

Selain menimbulkan korban jiwa, bencana tersebut juga membuat puluhan ribu warga harus mengungsi ke tempat yang aman.

Berikut lima bencana di awal 2021 yang berhasil dirangkum Kompas.com:

1. Tanah longsor di Sumedang

Pertama adalah longsor di Sumedang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebing setingggi 20 meter di Dusun Bojong Kondang RT 003 RW 010, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat longsor pada Sabtu (9/1/2021) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Mengutip Kompas.com (9/1/2021) longsor terjadi akibat tingginya intensitas hujan sejak siang hari.

Material longsoran menimpa 14 rumah yang ada di bawahnya hingga mengalami rusak berat. Di dalam rumah tersebut diduga ada 12 jiwa yang turut tertimbun.

Baca juga: Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Januari-Februari 2021...

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang bersama Basarnas Bandug terus melakukan upaya pencarian.

Berdasarkan perkembangan terbaru yang dilporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan hingga Minggu (17/1/2021) sudah mencapai 28 orang.

Sementara itu 12 orang yang lain masih dinyatakan hilang dan menjadi target pencarian tim gabungan.

Baca juga: 5 Daerah yang Dilanda Banjir pada Awal 2021, Mana Saja?

2. Pesawat Sriwijaya jatuh

Masih di hari yang sama, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, 9 Januari lalu.

Pesawat rute Cengkareng-Pontianak itu hilang kontak 4 menit setelah lepas landas dan dipastikan jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu.

Hingga saat ini, tim gabungan yang melaksanakan operasi pencarian telah menemukan banyak serpihan dan bongkahan badan pesawat, benda-benda milik korban, bahkan sejumlah potongan tubuh manusia.

Dari total 62 orang yang ada di atas pesawat tersebut, 17 di antaranya telah berhasil teridentifikasi oleh tim DVI dari pihak kepolisian dan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing.

Sementara sisanya masih terus dilakukan pencarian oleh tim gabungan yang terdiri dari berbagai elemen, mulai dari Basarnas, TNI/Polri, hingga relawan.

Baca juga: Sepekan Hilang, Berikut Hasil Operasi Pencarian Sriwijaya SJ 182

3. Banjir Kalimantan Selatan

Bencana alam seolah terjadi secara bersamaan di sejumlah bagian di Indonesia.

Saat longsor dilaporkan memakan korban jiwa di Sumedang, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) juga direndam banjir.

Bukan hanya satu dua wilayah saja, banjir ini bahkan menggenangi 8 wilayah kabupaten/kota yang ada di provinsi yang beribu kota Banjarmasin itu, termasuk Kota Banjarmasin.

Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...

Berdasarkan data BNPB, banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kalimantan Selatan sejak Minggu (13/1/2021).

Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 1-3 meter.

Puluhan ribu warga terpaksa dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, karena rumah mereka terendam oleh air.

Saking luasnya dampak banjir yang terjadi, dikutip dari Kompas.com (15/1/2021) Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada Jumat (15/1/2021).

Status ini meningkat dari yang sebelumnya masih di level siaga.

Baca juga: Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?

4. Gempa Sulawesi Barat (Sulbar)

Di urutan keempat adalah rentetan gempa tektonik yang terjadi di Sulawesi Barat, khususnya melanda daerah Mamuju dan Majene.

Gempa pertama terjadi pada Kamis (14/1/2021) siang dengan kekuatan M 5,9.

Keesokan harinya, pada dini hari gempa kedua kembali terjadi dengan kekuatan yang lebih besar, yakni M 6,2.

Baca juga: Gempa Majene, Berikut Deretan Bangunan Vital yang Alami Kerusakan

Gempa kedua mengakibatkan banyak kerusakan bangunan, baik fasilitas umum maupun rumah-rumah warga.

Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang terletak di Mamuju bahkan menjadi salah satu yang mengalami kerusakan berat.

Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya potensi gempa susulan dengan kekuatan yang sama besar dan bisa saja menimbulkan gelombang tsunami.

Baca juga: Gempa Majene, 10 Titik Pengungsian, dan Potensi Tsunami...

Hingga Minggu (17/1/2021), tim yang melakukan evakuasi telah menemukan 56 orang meninggal.

Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi BNPB, 47 orang dari Kabupaten Mamuju, sementara 9 lainnya berasal dari Kabupaten Majene.

Baca juga: Gempa Majene Magnitudo 6,2, Ini Hasil Monitoring dan Analisis BMKG

5. Erupsi Gunung Semeru

Terakhir, Gunung Semeru yang yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi pada Sabtu (16/1/2021) sore sekitar pukul 17.24 WIB.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (16/1/2021), letusan ini menyebabkan munculnya awan panas dengan jarak luncur mencapai 4,5 kilometer.

Berdasarkan pengamatan visual, asap meluncur ke arah tenggara.

Akibat dari aktivitas vulkanik ini, kini sejumlah wilayah diguyur hujan abu vulkanik Gunung Semeru.

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menyebut gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berstatus level II atau 'Waspada'.

Untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi arah luncuran awan panas diimbau untuk waspada terhadap segala potensi bencana yang dapat terjadi.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, PVMBG: Masih Waspada

(Sumber: Kompas.com/ Aam Aminullah, Ahmad Naufal Dzulfaroh, Retia Kartika Dewi, Andi Muhammad Hazwar | Editor : Robertus Belarminus, Rizal Setyo Nugroho, Sari Hardiyanto, Teuku Muhammad Valdy Arief)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara membersihkan rumah setelah banjir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi