Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19 di Dunia 19 Januari: 95 Juta Kasus | WHO: Dunia di Ambang "Bencana Moral"

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/OLI SCARFF
Seorang pejalan kaki mengenakan masker untuk melindungi diri dari Covid-19, di dekat papan informasi aturan Tier 3 di Inggris guna mengatasi wabah virus corona. Foto diambil di Newcastle-upon Tyne, Inggris, pada 19 Desember 2020.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update kasus infeksi Covid-19 di dunia menunjukkan tren angka penularan masih terus meningkat. 

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (19/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 95.966.527 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 68.545.627 pasien telah sembuh, dan 2.048.171 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 25.372.729 dengan rincian 25.260.887 pasien dengan kondisi ringan dan 111.842 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Catatan Kasus Covid-19 di Asia Tenggara, Indonesia Tertinggi

10 negara kasus Covid-19 terbanyak

1. Amerika Serikat: 24.611.484 kasus, 408.491 orang meninggal, total sembuh 14.536.845

2. India: 10.582.647 kasus, 152.593 orang meninggal, total sembuh 10.227.852

3. Brasil: 3.591.066 kasus, 210.299 orang meninggal, total sembuh 7.411.654

4. Rusia: 3.520.531 kasus, 66.037 orang meninggal, total sembuh 2.978.764

5. Inggris: 3.433.494 kasus, 89.860orang meninggal total sembuh 1.546.575

6. Perancis: 2.914.725 kasus, 70.686 orang meninggal, total sembuh 210.200

7. Turki: 2.392.963 kasus, 24.161 orang meninggal, total sembuh 2.270.769

8. Italia: 2.390.101 kasus, 82.554 orang meninggal, total sembuh 1.760.489

9. Spanyol: 2.336.451 kasus dan 53.769 orang meninggal.

10. Jerman: 2.059.314 kasus, 48.105 orang meninggal, total sembuh 1.691.700.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19, Berapa Nakes yang Sudah Registrasi dan Divaksin?

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Senin (18/1/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 9.086. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 917.015 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 9.475 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah pulih menjadi 745.935 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 295 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 26.282 orang.

Baca juga: 5 Hal soal Donor Plasma Konvalesen Covid-19, dari Syarat hingga Cara Kerjanya

Brasil

Brasil telah memulai program vaksinasi Covid-19 nasional dengan mendistribusikan dosis vaksin dari Sinovac Biotech China setelah otorisasi penggunaan darurat keluar.

Namun demikian, kecepatan vaksinasi tersbut akan bergantung pada impor bahan aktif dari luar negeri yang saat ini tertunda, menurut Al Jazeera, Senin (18/1/2021).

Setelah berminggu-minggu mengalami kemunduran, banyak orang dari Sao Paulo hingga Rio de Janeiro, Brasil menyambut gelombang pertama suntikan vaksin Covid-19.

Kementerian Kesehatan memberi lampu hijau kepada negara bagian untuk mulai vaksinasi Senin (18/1/2021) pukul 5 sore waktu setempat.

Beberapa menit setelah badan kesehatan federal Anvisa menyetujui vaksin Sinovac pada Minggu (17/1/2021), Monica Calazans, seorang perawat berusia 54 tahun di Sao Paulo, menjadi orang pertama yang diinokulasi di negara itu.

Baca juga: RS Kehabisan Stok Oksigen, Warga Brasil Beli di Pasar Gelap

Filipina

Melansir Arab News, Senin (18/1/2021), infeksi virus corona di Filipina telah melonjak melewati 500.000 kasus.

Pemerintah menghadapi kritik karena gagal untuk segera meluncurkan program vaksinasi di tengah perebutan vaksin Covid-19 secara global.

Departemen Kesehatan melaporkan 1.895 infeksi baru pada Minggu, menjadikan kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 500.577, tertinggi kedua di Asia Tenggara.

Filipina telah bernegosiasi dengan tujuh perusahaan Barat dan China untuk mengamankan 148 juta dosis vaksin Covid-19, tetapi upaya tersebut penuh dengan ketidakpastian dan kebingungan.

Sekitar 50.000 dosis dari Sinovac Biotech Ltd. yang berbasis di China mungkin tiba akhir bulan depan diikuti dengan pengiriman yang jauh lebih besar.

Baca juga: China Bagi-bagi Vaksin Corona Gratis, Filipina Akan Dapat 500.000 Dosis

China

Hampir tiga juta orang diisolasi di China mulai Senin (18/1/2021), setelah lonjakan kasus Covid-19 terkait dengan seorang penjual keliling di Timur Laut negara itu.

Melansir Channel News Asia, Senin (18/1/2021), China sebagian besar telah berhasil mengendalikan virus.

Namun, peningkatan tajam kasus dalam beberapa minggu terakhir telah mendorong penguncian baru, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal.

Hampir tiga juta penduduk dari dua kota di Provinsi Jilin, Timur Laut, berada di bawah tindakan baru, karena China melaporkan 109 infeksi baru.

Lebih dari 19 juta orang di Timur Laut China sekarang dilarang meninggalkan rumah mereka.

Dan dalam beberapa kasus, penduduk hanya bisa keluar untuk berbelanja bahan makanan setiap tiga hari sekali.

Baca juga: China Bangun RS 1.500 Kamar dalam 5 Hari Setelah Muncul Lonjakan Kasus Covid-19

WHO

Dunia berada di ambang "bencana kegagalan moral" dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 karena adanya kecenderungan nasionalisme dalam pemberian vaksin.

WHO mengkhawatirkan negara-negara kaya mendominasi pengiriman awal vaksin. Sedangkan sisa persediaan yang sedikit dapat membuat 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak memperoleh bagian.

Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Senin (18/1/2021) seperti dilansir Reuters, Senin (18/1/2021).

Oleh karenanya, Tedros mendesak negara-negara dan produsen vaksin untuk berbagi dosis secara lebih adil di seluruh dunia.

Tedros mengatakan, prospek distribusi yang adil berada pada "risiko serius", seperti skema pembagian vaksin Covax yang bertujuan untuk mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 pada bulan depan.

Dia mencatat 44 kesepakatan bilateral untuk penyediaan vaksin telah ditandatangani tahun lalu dan setidaknya 12 kesepakatan lainnya telah ditandatangani tahun ini.

Baca juga: Menurut WHO, Ini 3 Alasan Penting Mengetahui Asal-Usul Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi