Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Pengusaha "Nyentrik" Bob Sadino dan Perjalanan Hidupnya...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/SUBUR TJAHJONO
Bob Sadino, Pemilik Supermarket Kem Chicks
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 6 tahun lalu, atau tepatnya pada 19 Januari 2015, pengusaha Bambang Mustari Sadino bin Sadino, atau yang lebih dikenal sebagai Bob Sadino meninggal dunia.

Mengutip Harian Kompas, 20 Januari 2015, Bob Sadino meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, setelah menjalani perawatan intensif selama 19 hari karena komplikasi saluran pernapasan.

Jenazah Bob Sadino dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, yang juga merupakan tempat pemakaman ayahnya.

Baca juga: Mengenang Peristiwa Malari 1974 yang Menewaskan 11 Orang...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bob Sadino dikenal luas karena kesuksesannya sebagai pengusaha agrobisnis.

Dia adalah pemilik PT Boga Catur Rata, PT Kem Foods, dan PT Kem Farm.

Semua perusahaan tersebut dirintis Bob dari nol. Karena itu, Bob juga dikenal sebagai wiraswasta sukses, manajer kawakan, dan sempat pula menjadi pemain film.

Baca juga: Mengenang 33 Tahun Gombloh dan Perjalanan Hidupnya...

Berikut sekilas perjalanan hidup Bob Sadino:

Tidak mengenyam perguruan tinggi

Bob Sadino lahir di Tanjung Karang, Lampung, pada 9 Maret 1933.

Selain sebagai pengusaha sukses, Bob juga dikenal karena opininya yang "keras" terhadap pendidikan di perguruan tinggi.

Bob pernah berkisah, jika berkuliah, dia tidak akan meraih kesuksesan sebagai pengusaha.

Baca juga: Mengenang 23 Tahun Kepergian Kasino Warkop...

Karena itu, saat sebagian besar orang berlomba-lomba mengejar gelar dari berbagai perguruan tinggi, Bob mengaku beruntung tidak lama tinggal di kampus.

Menurut dia, di kampus, mahasiswa ibarat pemulung.

Mereka memunguti barang-barang yang kemudian memenuhi otak.

"Maka makin belajar, otak mereka semakin penuh," ujar Bob.

Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Puncak Semeru karena Keracunan Gas

Memiliki cara tersendiri

Meski demikian, Bob tidak pernah menganggap bahwa belajar adalah hal yang sia-sia. Dia hanya memiliki cara sendiri dalam menimba ilmu.

"Kita ngomong apakah belajar itu perlu. Saya enggak pernah bilang belajar itu enggak perlu. Saya juga enggak pernah bilang belajar itu enggak usah," kata Bob.

"Saya tidak punya basis, tidak sekolah. Saya ini orang bodoh. Nah, kebodohan ini yang menjadi kekuatan saya," katanya lagi.

Baca juga: Mengenang Vokalis Band Queen Freddie Mercury dan Perjalanan Hidupnya...

"Ketika ada kebutuhan untuk tahu, saya mencari sendiri yang efektif, tidak general. Saya tidak perlu belajar ilmu kedokteran untuk bisa beternak ayam," imbuhnya.

Menurut Bob, kebebasan mengembara dengan pikiran adalah kekuatan seorang entrepreneur.

Dia menyebut, syarat pertama yang dituntut dari seorang entrepreneur adalah dia punya otak yang tidak terbatas, tidak tertekan apa pun, dan tanpa tekanan apa pun di pundaknya.

Baca juga: Mengenang 11 Tahun Kepergian Meggy Z, seperti Apa Perjalanan Hidupnya?

Makan asam garam kehidupan

Opini Bob yang keras soal pendidikan barangkali berasal dari pengalaman makan asam garam kehidupan yang telah ia lakoni.

Mengutip Harian Kompas, 24 September 2012, sebelum meniti karier sebagai pengusaha, Bob sempat bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan pelayaran dan ekspedisi di Belanda dan Jerman.

Akan tetapi, pada 1967 ketika berusia 34 tahun, dia memilih keluar dari perusahaan itu.

Baca juga: Mengenang 24 Tahun Meninggalnya Pencipta Doraemon, Bagaimana Perjalanannya?

Bob pulang ke Indonesia bersama karyawati Bank Indonesia Amerika Serikat, Soelami Soejoed, untuk menikah di Tanah Air.

Setelah menikah, Bob melarang istrinya bekerja.

Dia sempat menjadi sopir "taksi gelap" dengan mobil sedan hasil bekerjanya di Eropa, tetapi mobilnya tertabrak.

Baca juga: Mengenang Legenda dan Vokalis Band Queen, Freddie Mercury

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Bob Sadino kemudian banting setir dan sempat menjadi kuli bangunan.

Kariernya sebagai pengusaha dimulai pada awal 1970-an, ketika itu seorang kawannya menyarankan agar Bob beternak ayam.

Mengikuti saran temannya, Bob kemudian beternak ayam, dan menjadi pelopor peternak ayam broiler di Indonesia, serta usaha agrobisnis lainnya.

Baca juga: 5 Sayuran Termahal di Dunia, Apa Saja?

"Saya sendiri tidak tahu apa itu pengertian entrepreneur (wirausahawan). Dikatakan saya pionir, bisa jadi. Saya pionir dalam memperkenalkan telur dan ayam (broiler) untuk bangsa ini. Dampaknya besar. Pionir dalam memperkenalkan sosis dan daging olahan," kata Bob dalam wawancara dengan Harian Kompas.

"Yang geger, soal sayuran hidroponik, kan. Sampai Presiden (Soeharto) datang. Apa hebatnya, sih, Bob Sadino? Di Eropa, daging ayam, telur ayam (broiler) itu biasa. Sosis biasa. Tanaman hidroponik sudah 4.000 tahun lalu ditemukan di Babilonia. Bob Sadino hanya memperkenalkan itu. Begitulah kira-kira.," katanya lagi.

"Jadi, jika kita bicara entrepreneur, saya bingung juga. Ke mana kita kerucutkan. Semua orang bicara entrepreneurship. Semua bicara angka yang enggak karu-karuan," imbuhnya.

Baca juga: 10 Ilmuwan dan Pengusaha Kesehatan yang Jadi Miliarder 2020, Siapa Saja Mereka?

Bob Sadino di mata pengusaha

Mengutip Harian Kompas, 20 Januari 2015, kiprah Bob Sadino memberikan kesan khusus bagi kalangan pengusaha.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B Sukamdani menuturkan, dirinya beberapa kali bertemu dengan Bob Sadino.

”Salah satu yang berkesan, Pak Bob terlihat menikmati betul apa yang dia lakukan. Sederhana menjalankan usaha, termasuk dalam gaya hidupnya. Tak heran kita kerap melihatnya tampil ke mana-mana dengan celana pendek,” kata Hariyadi.

Baca juga: Pro Kontra Upah Per Jam, Antara Penolakan Buruh dan Dukungan Pengusaha

Di balik sikap yang terlihat tampil apa adanya, kata Hariyadi, Bob tekun mengelola dan menjaga betul kualitas produk.

"Beliau tidak agresif. Produknya memiliki segmentasi pasar yang khusus," katanya lagi.

Hariyadi menilai Bob seorang tokoh pengusaha yang murah berbagi pengetahuan, termasuk kepada para petani yang merupakan bagian dari rantai pasok usaha.

"Beliau selalu terbuka berbagi pengalaman," kata dia.

Baca juga: Pencairan BLT UMKM 2020 Disebut Maksimal Akhir Januari 2021, Ini Cara Cek e-Form BRI...

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi Lukman menilai Bob sebagai tokoh pengusaha andal yang berkembang dari bawah.

"Beliau sering memberi inspirasi dan bahkan banyak karyawannya yang kemudian mandiri,” ujar Adhi.

Adhi juga mengingat figur Bob sebagai pengusaha yang sederhana, berpendirian kuat, dan punya prinsip.

Baca juga: Mengenang Perjalanan Hidup Pramoedya Ananta Toer...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi