Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul, Penyebab, hingga Wilayah yang Merasakan Guncangan...

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
Tangkapan layar gempa bumi bermagnitudo 5,0 yang terjadi di Gunung Kidul pada Rabu, (20/1/2021) pukul 03.10 WIB.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,0 dilaporkan terjadi di sekitar Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (20/1/2021).

Gempa tersebut terjadi pada pukul 03.10 WIB.

Informasi mengenai kejadian gempa bumi ini ramai di media sosial Twitter yang diunggah oleh akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh ini, informasi gempa bumi tersebut telah di-retwit sebanyak 2.800 kali dan telah disukai sebanyak 4.800 kali.

Baca juga: Bencana dan Tragedi pada Januari 2021, Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 hingga Gempa di Majene...

Lantas, wilayah mana saja yang merasakan guncangannya?

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, guncangan gempa terasa di tiga daerah di Jawa Timur.

"Guncangan gempa dirasakan di Pacitan dalam skala intensitas II-III MMI. Di Wonosari dan Trenggalek II MMI," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Diketahui, skala II MMI artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Untuk skala III MMI artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 6,9 Guncang Kobe, 6.434 Orang Meninggal

Penyebab gempa

Daryono menyampaikan, episenter terletak di laut pada jarak 98 km arah barat daya Kota Pacitan, pada kedalaman 35 km.

Terkait penyebab gempa, ia mengatakan bahwa gempa terjadi karena adanya aktivitas lempeng.

"Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut," ujar Daryono.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Pacitan dengan Tarif Masuk Hanya Rp 5.000

Menurutnya, gempa yang terjadi pagi ini memiliki mekanisme sumber pergerakan mendatar/geser (strike slip).

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.

Selain itu, pihak BMKG menyampaikan, berdasarkan pemodelan menunjukkan gempa bermagnitudo 5,0 ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 7.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," lanjut dia.

Baca juga: Gempa Susulan di Ambon Terjadi hingga 1.120 Kali, Apa Analisisnya?

Upaya mitigasi setelah gempa

Dilansir dari situs resmi BMKG, @bmkg.go.ig, jika Anda masih berada di dalam bangunan setelah terjadi gempa, hal yang sebaiknya dilakukan, yakni:

  • Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
  • Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;
  • Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;
  • Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

Baca juga: Sudah Bisa Diklaim, Siapa Saja yang Berhak Mendapatkan Subsidi Listrik Gratis Januari 2021?

Selain itu, lakukan pengecekan apakah terjadi kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik, dan lainnya.

Tindakan ini dilakukan guna mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang membahayakan Anda.

Setelah terjadi gempa juga disarankan untuk tidak memasuki bangunan yang sudah terkena gempa, sebab dikhawatirkan masih terdapat reruntuhan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tidak berjalan di daerah sekitar gempa, karena kemungkina terjadi bahaya susulan masih ada.

Kemudian, mendengarkan informasi mengenai gempa bumi dari situs resmi yang dipercaya, dan jangan mudah terpancing oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Refleksi Bencana Awal Tahun: Banjir Jakarta 2020 dan Gempa Sumba 2021...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi