Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 20 Januari: 96 Juta Kasus | Program Vaksinasi Covid-19 di Palestina dengan Sputnik | 400.000 Kematian di AS

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Mimher
Pertunjukan di Parade Karnaval Dusseldorfer, Jerman, 24 Februari 2020.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (19/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 96.564.305 (96 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 69.204.028 (69 juta) pasien telah sembuh, dan 2.063.299 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 25.296.978 dengan rincian 25.184.937 pasien dengan kondisi ringan dan 112.041 dalam kondisi serius.Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 24.781.745 kasus, 411.017 orang meninggal, total sembuh 14.747.736

2. India: 10.596.228 kasus, 152.747 orang meninggal, total sembuh 10.244.839

3. Brasil: 8.575.742 kasus, 211.511 orang meninggal, total sembuh 7.518.846

4. Rusia: 3.612.800 kasus, 66.623 orang meninggal, total sembuh 3.002.026

5. Inggris: 3.466.849 kasus, 91.470 orang meninggal, total sembuh 1.558.503

6. Perancis: 2.938.333 kasus, 71.342 orang meninggal, total sembuh 211.816

7. Italia: 2.400.598 kasus, 83.157 orang meninggal, total sembuh 1.781.917

8. Turki: 2.399.781 kasus, 24.328 orang meninggal, total sembuh 2.277.987

9. Spanyol: 2,370,742 kasus dan 54.173 orang meninggal

10. Jerman: 2.071.473 kasus, 49.244 orang meninggal, total sembuh 1.716.200.

Baca juga: Kasus Terus Menanjak, Ini 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (19/1/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 10.365. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 927.380 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 8.013 orang.

Baca juga: Test Positivity Rate Indonesia Termasuk yang Tertinggi, Apa Artinya?

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 753.948 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 308 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 26.590 orang.

Baca juga: 3 Negara yang Mulai Vaksinasi dengan Vaksin Sinovac, Mana Saja?

Amerika Serikat

Lebih dari 400.000 orang di Amerika Serikat (AS) meninggal akibat virus corona, menurut Universitas Johns Hopkins pada Selasa (19/1/2021).

Hal tersebut bersamaan dengan meningkatnya infeksi dan pasien yang harus dirawat di rumah sakit di negara-negara bagian di seluruh negeri.

Dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 400.000, menjadikan AS sebagai negara pertama dengan tingkat kematian tertinggi di dunia.

Selain jumlah kematian, AS juga menjadi negara pertama dengan jumlah kasus tertinggi di dunia, yakni ada lebih dari 24,1 juta kasus.

Sementara itu, presiden terpilih AS, Joe Biden berjanji untuk menangani pandemi lebih serius daripada saat era Donald Trump.

Baca juga: Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Orang dengan Obesitas?

Rusia

Kandidat vaksin Covid-19 buatan Vector Institute, yang diberi nama EpiVacCorona, terbukti efektif 100 persen jika merujuk pada hasil uji klinis tahap awal.

Hal tersebut diumumkan oleh Badan pengawas kesehatan konsumen di Rusia, Rospotrebnadzor seperti dilansir dari Reuters, Selasa (19/1/2021).

Data uji klinis tahap I dan tahap II EpiVacCorona telah diumumkan ke publik sebelum uji klinis tahap III dimulai.

Baca juga: Saat Rusia Memulai Vaksinasi Sputnik V di Moskow...

Uji klinis tahap III merupakan tahapan terakhir uji coba vaksin ke manusia yang umumnya melibatkan ribuan peserta sebagai relawan, serta sekelompok peserta yang akan menerima suntikan kosong atau placebo.

"Efektivitas vaksin ini dilihat dari tingkat efektivitas pada kekebalan tubuh dan kemampuannya mencegah penyakit," kata Rospotrebnadzor sebagaimana dikutip dari kantor berita TASS.

"Menurut hasil uji klinis tahap I dan tahap II, efektivitas EpiVacCorona terhadap kekebalan tubuh mencapai 100 persen," kata lembaga tersebut.

Baca juga: Vaksin Virus Corona dari Rusia Sputnik V, Bagaimana Cara Kerjanya?

Jerman

Kanselir Jerman Angela Merkel mempertimbangkan pembatasan lintas perbatasan jika negara-negara Eropa lain tidak bertindak untuk menghentikan penyebaran virus corona, terutama varian baru yang disebut lebih menular.

"Kami dapat melakukan apa pun yang kami suka, tetapi kami tidak akan berhasil jika orang lain tidak bekerja secara paralel," kata Merkel dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2021).

"Kita perlu memastikan bahwa semua orang di sekitar kita melakukan hal yang sama. Jika tidak, kami harus melihat langkah-langkah seperti pembatasan masuk," tambahnya.

Komentarnya muncul setelah dia dan para pemimpin 16 negara bagian Jerman setuju untuk memperpanjang selama dua minggu lagi penguncian untuk sebagian besar toko dan sekolah hingga 14 Februari.

Baca juga: Berikut Sederet Negara yang Kembali Berlakukan Lockdown akibat Lonjakan Kasus Covid-19

Palestina

Seorang pejabat Israel melaporkan bahwa Otoritas Palestina (PA) dijadwalkan menerima pengiriman pertama 5.000 unit vaksin Covid-19 Rusia, Sputnik V, pada Selasa (19/1/2021).

Pengiriman vaksin Sputnik V akan dibawa delegasi Palestina ke Tepi Barat yang diduduki melalui Yordania, kata pejabat itu tanpa menyebut nama.

Menurutnya, impor telah disetujui oleh kementerian kesehatan Israel.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Menurut kantor berita lokal Palestina Maan, Menteri Urusan Sipil Hussein al-Sheikh yang berada di Rusia untuk kunjungan resmi akan melintasi perbatasan darat Allenby dengan membawa vaksin.

Pada Desember, pejabat Palestina mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk empat juta dosis vaksin Sputnik V.

Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kaila, minggu lalu mengeluarkan persetujuan darurat untuk mengelola Sputnik di daerah Palestina menjalankan pemerintahan sendiri yang terbatas.

Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi