Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Vaksin Dapat Melawan Varian Baru Corona? Ini Penjelasan WHO

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Askarim
Ilustrasi WHO
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Direktur Vaksin Imunisasi dan Biologi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Kate O'Brien, memaparkan mengenai dampak varian baru virus corona terhadap vaksinasi.

Hal itu disampaikannya pada Rabu (20/1/2021), melalui akun Twitter @WHO.

"Kami telah mendengar mengenai beberapa varian yang bermunculan di seluruh dunia. Ada kekhawatiran tentang penularan dan evaluasi tentang apakah vaksin yang sudah ada akan berdampak pada vaksinasi yang sedang berlangsung," kata Kate.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 19 Januari: 95 Juta Kasus | WHO: Dunia di Ambang Bencana Moral

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan di sejumlah negara

Varian virus corona SARS-CoV-2 ditemukan di beberapa negara. Seperti di Inggris, muncul varian yang dikenal dengan B117. Varian ini juga terdeteksi di 10 negara bagian AS.

Sementara di Ohio, Amerika Serikat, muncul varian yang dinamakan "Strain Columbus", dengan tiga mutasi genetik yang belum pernah terlihat sama sekali pada SARS-CoV-2.

Adapun di Brasil dan Jepang, muncul varian baru yang dikenal dengan nama E484K. Virus ini awalnya terdeteksi di Afrika Selatan.

Sejauh ini program vaksinasi sudah dijalankan oleh beberapa negara. Maka muncul kekhawatiran bagaimana dampak kemunculan varian baru tersebut terhadap vaksin.

Bagaimana pengaruhnya?

Baca juga: 3 Pertanyaan Penting Terkait Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Ahli

Bagian normal dari virus

Munculnya varian baru pada suatu virus, menurut Kate adalah hal yang normal.

"Saya pikir semua orang tahu bahwa virus berubah setiap saat. Pertanyaan sebenarnya bukan apakah virus berubah, ini adalah bagian normal dari virus," terangnya.

Ia menjelaskan bahwa yang menjadi fokus adalah apakah varian baru mempengaruhi penyakit yang ditimbulkan oleh Covid-19, pengobatan, atau vaksinasi.

"Ini adalah pertanyaan apakah virus berubah dengan cara tertentu, yang mempengaruhi penyakit itu sendiri, atau mempengaruhi pengobatan, atau dalam hal ini akan mempengaruhi vaksin," tambahnya.

Baca juga: Pastikan Tak Ada Cip dalam Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Itu Barcode

Tidak berdampak pada vaksinasi

Sampai saat ini WHO menegaskan bahwa varian baru muncul tidak akan berpengaruh pada vaksinasi.

"Perubahan semacam itu yang terlihat pada varian ini tampaknya tidak akan mengubah dampak vaksin," kata Kate.

Menurut Kate, vaksinasi dapat terus dijalankan. Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa bila sewaktu-waktu ada perubahan reaksi vaksin terhadap virus baru, tentu WHO akan meneliti lebih lanjut.

"Tetapi kami berada dalam ruang dinamis saat ini. Kecuali kami memiliki informasi bahwa ada perubahan pada vaksin, maka pastinya saat ini kami akan mempercepat proses vaksin yang telah dikembangkan," jelas Kate.

Belum ada dasar yang menjelaskan mengenai dampak buruk virus varian baru pada vaksin. WHO mengaku akan mengumpulkan informasi lebih banyak mengenai varian baru ini.

"Kami akan mendapat informasi lebih banyak. Tetapi tidak ada alasan untuk percaya bahwa (varian baru) berdampak apa pun pada vaksin," tambahnya.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular

Melanjutkan vaksinasi

Kendati muncul varian baru Covid-19, Kate menyarankan agar program vaksinasi tetap dijalankan.

"Kami dapat mengatakan dengan keyakinan yang cukup kuat, bahwa kita perlu melanjutkan vaksinasi secepat mungkin," tuturnya.

Pihaknya menegaskan, vaksinasi dapat membentuk kekebalan kelompok. Semakin banyak orang yang mendapat vaksin, semakin kecil kesempatan virus menyebar. 

Baca juga: 3 Negara yang Mulai Vaksinasi dengan Vaksin Sinovac, Mana Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi