Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Temukan Wanita di Italia Terinfeksi Covid-19 pada November 2019

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio
Ilustrasi virus corona
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah studi oleh tim ilmuwan di Universitas Milan menunjukkan seorang wanita di kota Italia utara telah terinfeksi Covid-19 pada November 2019.

Melansir Anadolu Agency, wanita berusia 25 tahun tersebut mengalami dermatitis atopik.

Menurut penelitian yang diterbitkan 7 Januari 2021 oleh British Journal of Dermatology, biopsi yang dilakukan pada kulit wanita tersebut menyoroti keberadaan virus corona jenis baru.

Baca juga: Berkaca dari Airlangga Hartarto, Bisakah Orang yang Belum Terinfeksi Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen?

Penemuan ini membuat wanita tersebut menjadi pasien nol dari wabah virus corona di Italia, yang telah menjadi salah satu penyakit paling mematikan di Eropa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian terbaru yang dikoordinasikan Raffaele Gianotti di Universitas Milan, didasarkan pada analisis biopsi kulit yang dilakukan pada musim gugur 2019.

Patologi kulit diamati pada 5-10 persen pasien Covid-19.

Baca juga: Bersihkan Jerawat dan Komedo Sendiri, Apakah Aman?

Kasus resmi di Italia

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Italia secara resmi tercatat pada akhir Februari 2020.

Namun, studi terbaru di Italia telah memberikan bukti tambahan bahwa virus kemungkinan telah menyebar jauh lebih awal dari yang diperkirakan.

Sementara itu, sebuah studi sebelumnya oleh para ilmuwan Italia, telah mendeteksi virus corona baru pada sekresi tenggorokan anak laki-laki berusia 4 tahun, setelah tes usap yang dilakukan pada awal Desember 2019.

Anak tersebut mengalami gejala flu pada November, kemudian ruam seperti campak pada awal Desember.

Baca juga: Jalan Panjang Wisma Atlet Kemayoran Sebelum Disulap Jadi RS Darurat Covid-19

Sebagai tambahan informasi, wabah Covid-19 pertama dilaporkan di Wuhan, China pada Desember tahun lalu, meskipun otoritas setempat telah mengakui ada kasus-kasus sejak November, yang menimbulkan keraguan atas transparansi data resmi yang dipublikasikan.

Sementara itu, sebuah studi terpisah yang dilakukan di Italia tahun lalu menunjukkan virus corona mungkin telah beredar di negara ini pada awal September 2019.

Melansir Global Times, Institut Kanker Nasional Italia menyampaikan, penelitiannya pada November 2020 menunjukkan empat subjek tes kanker Italia mempunyai antibodi virus corona pada awal Oktober 2019.

Hal ini berarti, subjek telah terinfeksi pada akhir September, tiga bulan sebelum kasus pertama Covid-19 diumumkan di China dan lima bulan sebelum kasus resmi pertama di Italia pada akhir Februari 2020.

Baca juga: 4 Tahapan Vaksinasi Covid-19 dan Jadwal Pelaksanaannya

Penyebaran virus corona

Dalam kedua kasus ini, dokter dan peneliti mengatakan bukti deteksi dini virus corona di Italia tidak menimbulkan keraguan tentang asal-usul virus, tapi ini membantu menciptakan gambaran yang lebih jelas terkait cara penyebaran virus.

Pemberitaan 24 Desember 2019, seminggu sebelum kasus resmi pertama dilaporkan di Wuhan, Kementerian Kesehatan Italia melaporkan tingkat tinggi jenis flu dan pneumonia yang tidak biasa terkonsentrasi di daerah sekitar Milan, dan muncul di 17 dari 20 wilayah Italia.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Dituliskan Corriere della Sera, 7 Januari 2020, peradangan pada pasien-pasien tersebut tampaknya disebabkan bakteri Pneumococcus, tapi beberapa kasus kemungkinan disebabkan oleh virus.

Hal tersebut membuat beberapa rumah sakit di Milan harus menambah tempat tidur untuk menampung jumlah pasien yang sangat tinggi.

Sejak dimulainya pandemi, Italia telah mencatat lebih dari 2,3 juta kasus Covid-19 dan hampir 80.000 kematian.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Gejala Covid-19 yang Berdampak pada Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi