Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: 1-21 Januari, Hampir Setiap Hari Terjadi Gempa di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD SUlawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa yang terjadi di Indonesia selama 21 hari pada bulan Januari 2021 menunjukkan peningkatan dibandingkan Januari 2020.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, ada peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia selama bulan Januari ini.

"Selama periode tanggal 1 hingga 21 Januari 2021 saja, BMKG sudah mencatat gempa dirasakan sebanyak 54 kali," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Menurut dia, angka ini tergolong tinggi.

Dalam catatan BMKG, medio 1-21 Januari 2021, hampir setiap hari terjadi gempa. Hanya dua hari saja yang tidak tercatat ada getaran gempa yang dirasakan masyarakat yaitu pada 10 Januari dan 17 Januari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, pada 14 Januari 2021, terjadi 8 kali gempa dalam sehari di wilayah Indonesia. Daryono mengatakan, hal ini tidak lazim.

"Tentu saja hal ini tidak lazim, karena dalam 21 hari saja sudah terjadi aktivitas gempa dirasakan sebanyak dari 54 kali," papar Daryono.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Talaud, Simak Analisis Lengkap BMKG


Lebih tinggi dibanding Januari 2020

Jika dibandingkan data gempa pada Januari 2020, angka yang tercatat pada bulan Januari ini diprediksi akan lebih tinggi.

Pada Januari 2020, tercatat terjadi 54 kali gempa dalam satu bulan. Sementara, 21 hari pada Januari 2021, angkanya sudah mencapai 54 selama 21 hari di bulan Januari.

"Adanya fenomena peningkatan aktivitas gempa ini belum dapat diketahui sebabnya," terang Daryono.

Meski demikian, ia mengingatkan, perlu dipahami bahwa gempa bumi adalah proses pelepasan energi yang terjadi secara tiba-tiba pada sumber gempa setelah mengalami akumulasi medan tegangan yang sudah berlangsung sejak lama.

Gejala meningkatnya aktivitas gempa pada waktu-waktu tertentu masih sulit untuk dijelaskan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,0 di Kepulauan Talaud, Ini Sumber Pemicunya

Dengan situasi seperti ini, penting untuk mengenali dan membedakan berbagai ragam kejadian bencana gempa yang terjadi.

Mengapa penting? Salah satunya untuk melakukan kajian bahaya dan risiko gempa untuk tujuan mitigasi.

"Agar dapat memperkecil dampak kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur serta menghindari jatuhnya korban baik manusia yang tak perlu terjadi," kata Daryono.

Sementara itu, pada Kamis malam, gempa kembali terjadi, yang mengguncang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Dengan peristiwa gempa ini, maka menambah catatan gempa yang terjadi di Indonesia.

Gempa di Talaud berkekuatan magnitudo 7,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT.

Menurut BMKG, dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi