Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Lengser, AS Kini "Rujuk" dengan WHO

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Askarim
Ilustrasi WHO
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Amerika Serikat, Kamis (21/1/2021), menyatakan akan melanjutkan pendanaannya untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kebijakan ini muncul setelah Presiden Joe Biden beralih pada kerja sama internasional yang lebih besar dalam perang melawan pandemi Covid-19.

Pada hari pertamanya bekerja, Biden mengonfirmasi telah membalikkan keputusan pendahulunya, Donald Trump, untuk mundur dari WHO.

Dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Biden mengumumkan pencabutan pemberitahuan Trump pada 6 Juli 2021 yang mengatakan bahwa AS bermaksud untuk menarik diri dari WHO dalam waktu 12 bulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Amerika Serikat bermaksud untuk tetap menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia," tulis Biden, dikutip dari AFP, Kamis (21/1/2021).

Keputusan ini pun mendapat pujian dari Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS tetap berada di dalam keluarga itu," katanya dalam rapat dewan eksekutif.

Baca juga: Apakah Vaksin Dapat Melawan Varian Baru Corona? Ini Penjelasan WHO

Melanjutkan pendanaan

Pada hari kedua, Kepala Penasihat Medis Biden, Anthony Fauci, memastikan, AS akan melanjutkan pembiayaannya kepada organisasi yang berpusat di Geneva itu.

"Dalam keadaan yang sulit, organisasi ini telah mengumpulkan komunitas ilmiah, penelitian, dan pengembangan untuk mempercepat vaksin, terapi dan diagnostik," kata Fauci.

"Amerika Serikat bermaksud untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada organisasi," lanjut dia.

Menurut Fauci, WHO telah bekerja tanpa henti dengan negara-negara untuk memerangi virus corona.

Ia menekankan, AS menyadari tugas berat yang akan dihadapi dalam mengendalikan pandemi dan siap untuk menjalin kerja sama internasional.

"Amerika Serikat siap untuk bekerja dalam kemitraan dan solidaritas untuk mendukung tanggapan Covid-19 internasional," jelas dia.

Baca juga: Apakah Vaksin Dapat Melawan Varian Baru Corona? Ini Penjelasan WHO

Fauci mengatakan, Biden juga siap untuk mengeluarkan arahan, termasuk niat AS bergabung dengan Covax yang dipimpin bersama oleh WHO.

Covax merupakan upaya pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19 yang dikumpulkan secara global yang bertujuan untuk akses vaksin yang adil.

Ia juga mendukung misi internasional untuk membantu menyelidiki asal-usul Covid-19 yang saat ini sedang berang di China.

Baik WHO maupun China, sebelumnya telah menerima kritik karena misi tersebut berlangsung lebih dari setahun setelah kasus pertama virus muncul di Wuhan.

"Kami berkomitmen untuk transparansi, termasuk peristiwa-peristiwa seputar hari-hari awal pandemi," kata Fauci.

"Sangat penting bagi kita untuk belajar dan membangun pelajaran penting tentang bagaimana peristiwa pandemi di masa depan dapat dihindari. Penyelidikan internasional harus kuat dan jelas, dan kami berharap dapat mengevaluasinya," lanjut Fauci.

Baca juga: Moderna Kaji Adanya Reaksi Alergi terhadap Vaksin Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Memahami Efikasi pada Vaksin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi