Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Temukan Vaksin Pfizer Kemungkinan Besar Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/TSAFRIR ABAYOV
Perawat Israel menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan di Barzilai Madical Center di kota Ashkelon, pada Minggu (20/12/2020).
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah studi mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech kemungkinan besar efektif melawan varian baru virus yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

Seperti diketahui, varian baru virus di Inggris telah menyebar dengan cepat dan menyebabkan peningkatan kasus di negara tersebut.

Bahkan, beberapa negara lain juga sudah melaporkan kasus dari varian baru virus corona ini.

Varian baru virus corona, yang dikenal dengan B117, menunjukkan jumlah mutasi yang tinggi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan efektifitas vaksin yang mulai digunakan.

Melansir Stat News, 22 Januari 2021, dalam studi terbaru, para peneliti merekayasa pseudoviruses agar mempunyai rangkaian lengkap dari mutasi B117.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudian, dilakukan uji darah yang diambil dari 16 orang yang telah menerima vaksin untuk melawan varian tersebut, dengan separuhnya berasal dari orang berusia di atas 55 tahun.

Baca juga: Menurut WHO, Ini 3 Alasan Penting Mengetahui Asal-Usul Virus Corona

Deutsche Welle menuliskan, penelitian yang dipublikasikan di bioRvix.org sebelum tinjauan sejawat menunjukkan, antibodi dalam darah pasien yang divaksinasi mampu menetralkan versi varian baru dan versi virus lama.

Para ahli menyebutkan, terdapat kemungkinan beberapa varian baru mungkin tidak merespons vaksin yang ada sebaik bentuk virus lainnya.

Namun, vaksin menghasilkan respons kekebalan yang sangat kuat sehingga dapat menahan beberapa penurunan potensi vaksin tanpa kehilangan kemampuan untuk melindungi orang dari Covid-19.

"Tidak seperti vaksin influenza, pengurangan netralisasi yang mungkin mengindikasikan perlunya perubahan strain belum ditetapkan untuk vaksin Covid-19," demikian penjelasan penelitian itu.

Penelitian itu menyebutkan, ada kemungkinan bahwa kemanjuran vaksin dapat dipertahankan.

Baca juga: 3 Negara yang Mulai Vaksinasi dengan Vaksin Sinovac, Mana Saja?

Sementara itu, Pfizer menyatakan, tak ada perbedaan yang signifikan secara biologis dalam aktivitas netralisasi antara hasil tes laboratorium pada versi pengganti dari strain asli virus corona dengan varian baru.

Akan tetapi, diperingatkan bahwa evolusi SARS-CoV-2 yang tengah berlangsung memerlukan pemantauan terus menerus terkait pentingnya perubahan untuk perlindungan yang dipertahankan vaksin.

Pekan lalu, Pfizer menyebutkan, studi laboratorium yang sama menunjukkan vaksin itu efektif melawan hanya satu mutasi, N501Y, yang ditemukan di kedua varian baru yang awalnya terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan.

Namun, studi terbaru menyertakan virus sintetis dengan 10 karakteristik mutasi dari varian B117.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Sinovac

Sebelumnya, BioNTech mengklaim dapat menyesuaikan vaksinnya untuk mengatasi strain baru dalam waktu sekitar enam minggu.

Akan tetapi, hal ini tetap bergantung pada regulator untuk memutuskan bukti apa yang diperlukan agar yakin bahwa produk yang dimodifikasi itu aman dan efektif, serta keperluan uji klinis lebih lanjut.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi