Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Berikut Tanda-tanda Suatu Gunung Api Mulai Aktif

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/SASTRAWAN GINTING
Warga mengamati Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Karo, Sumatera Utara, Senin (10/8/2020). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter di atas puncak atau sekitar 7.460 meter di atas permukaan laut.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada 6 gunung api yang menunjukkan aktivitas erupsi dalam beberapa waktu terakhir.

Enam gunung api tersebut yakni, Gunung Sinabung, Gunung Semeru, Gunung Ili Lewotolok, Gunung Dukono, Gunung Ibu, dan Gunung Raung.

Berdasarkan laporan dari situs Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia (MAGMA) Indonesia ESDM, gunung api yang diifentifikasi aktif di Indonesia sebanyak 127 gunung api.

Baca juga: Selain Raung, Berikut 5 Gunung yang Dinilai Mulai Aktif di Indonesia, Mana Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja tanda-tanda suatu gunung api mengalami peningkatan aktivitas?

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api wilayah kerja Timur (Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Banda) PVMBG Devy Kamil Syahbana menyampaikan, ada beberapa tanda dari peningkatan gunung berapi.

Pertama, yakni adanya aktivitas kegempaan vulkanik.

Kedua, terlihat visualnya, seperti aktivitas permukaan di area kawah.

Ketiga, adanya parameter lain seperti parameter deformasi untuk memonitor kembang kempis tubuh gunung api.

" Dan keempat, adanya parameter geokimia untuk memonitor perubahan kimia misal pada air dan gas di kawah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: 5 Bencana di Awal 2021, dari Longsor Sumedang hingga Erupsi Gunung Semeru

Monitoring 24 jam

PVMBG, imbuhnya terus melakukan monitoring selama 24 jam setiap harinya terhadap kondisi gunung berapi.

"Tjuannya untuk dapat mengetahui jika suatu gunung api mengalami anomali dalam aktivitasnya," katanya lagi.

Menurut Devy, apabila terjadi anomali, maka hal ini bisa dijadikan dasar bagi mereka untuk mengevaluasi apakah suatu gunung api berpotensi erupsi atau tidak.

Baca juga: Melihat Letusan Besar Gunung Merapi 10 Tahun Lalu...

Jika PVMBG mendeteksi anomali, maka status gunung api akan dievaluasi.

Kendati demikian, tidak semua anomali dalam aktivitas gunung api ini diikuti oleh letusan.

"Itulah kenapa dari 20 gunung api berstatus di atas normal itu hanya ada 6 gunung api yang erupsi," lanjut dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Adapun 20 nama gunung api berstatus di atas normal, antara lain:

Level III (Siaga)

1. Gunung Sinabung di Sumatera Utara
2. Gunung Merapi di DIY dan Jawa Tengah
3. Gunung Ili Lewotolok di NTT
4. Gunung Krangetang di Sulawesi Utara

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini 52 Zona Merah di Jawa-Bali

Level II (Waspada)

5. Gunung Semeru di Jawa Timur
6. Gunung Raung di Jawa Timur
7. Gunung Gamalama di Maluku Utara
8. Gunung Dukono di Maluku Utara
9. Gunung Ibu di Maluku Utara
10. Gunung Marapi
11. Gunung Kerinci
12. Gunung Anak Krakatau
13. Gunung Agung
14. Gunung Rinjani
15. Gunung Sangeangapi
16. Gunung Rokatenda
17. Gunung Soputan
18. Gunung Lokon
19. Gunung Gamkonara
20. Gunung Banda Api

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Gunung Krakatau Terdahsyat Dimulai

Erupsi tidak bisa dipastikan

Terkait peristiwa erupsi yang terjadi dalam bulan ini, Devy mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada metode apa pun di dunia yang dapat memastikan waktu terjadinya erupsi.

"Belum ada, peringatan dini PVMBG berupa status tadi juga tidak bertujuan untuk meramal erupsi, tapi untuk direspons oleh masyarakat bahwa mereka mesti senantiasa waspada akan potensi erupsi," kata dia.

"Di setiap gunung api, tidak hanya status yang kami sampaikan tapi juga rekomendasi bagi masyarakat yang di antaranya menyebutkan area mana yang berpotensi terlanda bahaya," lanjut dia.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar dan Trending di Twitter, Sudahkah Masuk Fase Erupsi?

Erupsi merupakan hal yang alamiah

Terkait dinamika aktivitas gunung api ini, Devy mengimbau, masyarakat tidak perlu takut, erupsi gunung api sudah berlangsung sejak manusia belum ada.

"Erupsi gunung api adalah hal yang natural dan harus terjadi, dengan erupsi maka itu akan memberi kesuburan tanah, kesegaran udara, material vulkaniknya dijadikan pasir dan batu untuk bangunan dan manfaat lainnya," ucap dia.

Menurutnya, kejadian alam seperti erupsi gunung api merupakan fenomena alam yang indah dinikmati, jika dilihat dari jarak yang aman.

Baca juga: Catatan Erupsi Gunung Semeru 30 Tahun Terakhir

Untuk menikmatinya, PVMBG mengimbau kepada masyarakat agar mereka mau dan bisa mengenali aktivitas gunung api setidaknya di sekitar tempatnya tinggal atau beraktivitas.

Mengenai status gunung api, Devy menyarankan kepada masyarakat untuk mengecek status di situs magma.esdm.go.id atau install aplikasi MAGMA Indonesia di Google PlayStore.

"Di situs tersebut, masyarakat bisa memperoleh informasi terkini aktivitas gunung api sekaligus rekomendasinya, masyarakat bisa mendapat informasi wilayah mana yang berbahaya atau pada jarak berapa aman untuk beraktivitas," imbuhnya.

Baca juga: Sejarah Gunung Anak Krakatau dan Letusan Terdahsyat 1833 yang Menewaskan 36.417 Orang...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tingkatan Status Gunung Berapi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi