Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Banjir Manado: Air Sudah Surut, Warga Mulai Bersihkan Rumah

Baca di App
Lihat Foto
Dok. BNPB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Musibah banjir bandang dan longsor akibat hujan deras melanda sejumlah wilayah di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat (22/1/2021).

Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, Feri mengatakan, akibat banjir tersebut, 2 orang dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 1 orang korban masih dalam pencarian.

"Korban hanyut semua. Untuk yang longsor saat ini belum ada laporan korban jiwa," kata Feri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: 3 Orang Tewas akibat Longsor dan Banjir di Manado, Pengungsi Hanya Bisa Makan Mi Instan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah terdampak

Adapun wilayah yang terdampak banjir di Manado yaitu, Kelurahan Tingkulu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Winangun, Kelurahan Perkamil, Kelurahan Karombasan, Kelurahan Taas, dan Kecamatan Sario.

"Ada beberapa rumah yang hanyut akibat banjir, dan lumpur di mana-mana. Di beberapa lokasi, tanah longsor dan pohon menimpa rumah, juga ada pohon tumbang di pinggiran jalan," kata Feri.

Dia mengatakan, banjir Manado saat ini sudah surut, dan warga yang terdampak banjir sudah mulai melakukan pembersihan rumah masing-masing.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi 51 Orang Terdampak Banjir dan Longsor di Manado

51 orang dievakuasi

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (23/1/2021) Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 51 warga yang terdampak banjir dan longsor di Manado.

"Sudah mengevakuasi 51 orang dari bayi sampai lansia," kata Suhri Sinaga, Kepala Kantor Basarnas Manado, dikutip dari rilis Sabtu (23/1/2021) pukul 00.43 Wita.

Warga yang dievakuasi ini tersebar di beberapa kelurahan di Manado, mulai Kelurahan Dendengan Luar, Malendeng, Winangun, Taas, hingga Kelurahan Sario Kotabaru.

"Evakuasi para warga terdampak, Basarnas dibantu beberapa unsur, baik BPBD, TNI, Kepolisian, FKPA, dan Potensi SAR," ujarnya.

Sinaga menyebut, Basarnas Manado menerjunkan 53 tim penyelamat.

"Jumlah personel ini dibagi beberapa tim sehingga warga yang terdampak di lokasi bencana bisa tertangani dengan cepat," kata dia.

Hingga pukul 23.00 Wita, tim Basarnas sudah tidak menerima laporan lagi.

"Namun, seluruh anggota tim Basarnas masih disiagakan, berposko di Pos SAR Malalayang," sebut Sinaga.

Baca juga: Setelah Kalsel, 8 Kecamatan di Manado Juga Dilanda Banjir, 3 Warga Meninggal

Luapan air sungai

Seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (23/1/2021) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado menyebutkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, dari laporan BPBD Kota Manado, hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air di daerah aliran sungai (DAS) Sawangan dan Tondano meluap.

Sementara itu, berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG, wilayah Sulawesi Utara mengalami hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang pada 20-22 Januari 2021.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Manado Kembali Banjir dan Longor

Kemudian, pada Sabtu (23/1/2021), beberapa wilayah di Kota Manado masih berpotensi hujan ringan lebat. BNPB mencatat, beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Utara berpotensi banjir dengan kategori menengah.

Wilayah administrasi kabupaten dan kota yang terindentifikasi berpotensi banjir yakni Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongodow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kota Manado, dan Minahasa.

BNPB mengimbau masyarkat agar senantiasa tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara membersihkan rumah setelah banjir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi