Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenzo dan Queensha Trending di Twitter, Ini Sejumlah Riset soal Nama

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/Dhanelle
Ilustrasi bayi sehat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kenzo dan Queensa jadi nama yang trending di twitter dalam beberapa hari ini. 

Hal itu merujuk pada tren para orangtua memberi nama anak zaman sekarang seperti Kenzo dan Queensa

Salah satunya seperti yang dicuit oleh Fiersa Besari melalui akunnya @Fiersabesari.

Baca juga: Asal-usul Nama 7 Wilayah di Jakarta, Mulai dari Menteng hingga Ancol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal serupa juga disampaikan oleh akun @damprat

"Kenzo, sekarang papi tanya sini. When you grow up would you be the savior of the broken, the beaten and the damned?" katanya.

Memberi nama pada anak adalah harapan dan kebanggaan tersendiri bagi orangtua. Namun bagaimana dengan si anak? Apakah nama-nama yang orang tuanya berikan berpengaruh pada kehidupannya mendatang?

Dilansir dari Independent, ada tren yang berkembang di antara orangtua yang disebut penyesalan nama. Disebutkan, 1 dari 5 ibu menyesali nama yang mereka berikan untuk anak mereka.

Sejumlah penelitian menunjukkan pengaruh sebuah nama pada kesuksesan hidup seseorang. Mulai dari melamar pekerjaan, sampai kebiasaan belanja.

Baca juga: Asal-usul Nama Pempek, Makanan Asal Palembang yang Punya Nama Asli

Nama yang mudah diucapkan

Orang lebih menyukai nama-nama yang mudah diucapkan. Dalam Jurnal Experimental Social Psychology, New York University, menyebutkan bahwa orang dengan nama yang mudah diucapkan memiliki jabatan lebih tinggi di tempat kerja.

Jurnal tersebut merangkum lima studi yang dilakukan terhadap banyak nama, di antaranya:

  1. Mulai dari efek pelafalan,
  2. Dampaknya pada perekrutan,
  3. Pada pemungutan suara,
  4. Meneliti nama pengacara,
  5. Meneliti efek pengucapan nama di berbagai laboratorium

Hasilnya, nama yang mudah diucapkan (dan orang yang menyandangnya) dinilai lebih positif daripada nama yang sulit diucapkan.

Baca juga: Asal-usul Nama Odading, Berawal dari Celetukan Orang Belanda

Nama umum lebih mudah dapat kerja

Mengutip Independent, peneliti Universitas Marquette menyebutkan bahwa nama-nama umum lebih mungkin untuk dipekerjakan, dibanding nama unik.

Sehingga di Amerika, nama-nama seperti James, Mary, John, dan Patricia lebih beruntung. 

Adapun dalam jurnal berjudul Pemberian Nama Anak Dalam Sudut Pandang Bahasa, Universitas Semarang pemberian nama unik pada anak dilatarbelakangi oleh kondisi sosikultural berubah dan kelaziman pun dilanggar.

Jurnal yang meneliti nama warga Semarang tersebut menemukan bahwa sedikit orang yang tertarik menggunakan kata dari bahasa Indonesia.

Kebanyakan nama menggunakan campuran bahasa daerah seperti Jawa dan Bali, bahkan bahasa asing seperti Arab, Sansekerta, Inggris, dan Cina.

Sementara, kaitan antara kesempatan kerja dan pemilihan nama-nama di Indonesia tidak dibahas.

Baca juga: Fakta Mengenai Dewa 19, Asal Usul Nama hingga Bergabungnya Ari Lasso

Nama depan dan kenakalan remaja

Sebuah studi di Universitas Shippensburg pada 2009 menunjukkan bahwa ada hubungan antara nama depan yang populer, dengan kenakalan remaja.

Terlepas dari ras, nama yang tidak populer kemungkinan besar bukan penyebab kriminalitas tetapi berkorelasi dengan faktor-faktor yang meningkatkan kecenderungan kenakalan remaja.

Faktor yang berkaitan dengan nama, yatitu lingkungan rumah dan daerah dengan status sosial-ekonominya rendah.

Masih dari Independent, mengutip jurnal tersebut, remaja dengan nama yang tidak populer mungkin lebih rentan terhadap kejahatan karena mereka diperlakukan berbeda oleh teman sebayanya, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk menjalin hubungan.

Baca juga: Asal-usul Nama Gelora Bung Karno yang Pernah Diganti pada Era Soeharto

Diskriminasi pekerjaan karena nama

Jurnal American Economic Review menerbitkan sebuah studi yang meneliti tentang diskriminasi pasar tenaga kerja, dilihat dari banyaknya nama 'kulit putih' yang dipekerjakan.

Di Amerika, nama seperti Emily dan Greg lebih dapat dipekerjakan dibanding nama seperti Lakisha dan Jamal.

Nama 'kulit putih' mendapat hampir 50 persen lebih banyak panggilan kerja daripada kandidat dengan nama-nama yang terdengar 'hitam'.

Ada diskriminasi ras kulit hitam yang cukup kuat di Amerika. Diskriminasi semacam ini rupanya berpengaruh besar lapangan pekerjaan.

Para peneliti menyatakan bahwa memiliki nama 'putih' setara dengan pengalaman kerja selama delapan tahun.

Baca juga: Asal-Usul Nama Malioboro, Benarkah dari Marlborough atau Malyabhara?

Urutan alfabet

Eric, Economics of Education Review menerbitkan studi tentang nama dalam urutan alfabetik dan aksesnya terhadap layanan publik.

Para peneliti menelaah 90.000 nama belakang siswa di Ceko dan peluang mereka untuk masuk di sekolah bergengsi.

Mereka menemukan, meskipun siswa dengan nama yang memiliki alfabet mendekati akhir cenderung mendapatkan nilai tes yang lebih tinggi secara keseluruhan, tetapi nama yang mendekati bagian atas alfabet lebih mungkin diterima.

Pada studi berbeda di Belmont University, orang dengan nama yang mendekati urutan akhir alfabeth cenderung impulsif dalam belanja.

Jurnal ini juga meneliti nama belakang, kemudian mengaitkannya dengan akusisi waktu.

Menurut sebuah penelitian, orang dengan nama belakang seperti Yardley atau Zabar mungkin lebih rentan terhadap strategi promosi semacam penawaran diskon dalam waktu terbatas.

Baca juga: Sepeda Lipat Brompton, Asal Usul Nama hingga Berbagai Tipenya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi