KOMPAS.com - Jumlah pejabat Indonesia yang terinfeksi virus corona terus bertambah.
Kali ini, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan tes swab PCR pada Jumat (22/1/2021) malam.
Namun, ada sikap yang berbeda antara Doni dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam hal pengumuman kabar positif Covid-19.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
Dalam sebuah pernyataan, Doni mengumumkan secara langsung bahwa dirinya terinfeksi virus corona.
"Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif Covid-19 dengan CT Value 25," kata Doni Monardo dalam keterangan pers, Sabtu (23/1/2021).
Ia juga mengaku tak merasakan gejala apa pun dan saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.
Kendati demikian, Doni masih memantau perkembangan penanganan Covid-19 dan bencana alam yang terjadi di berbagai daerah.
"Saya sama sekali tidak merasakan gejala apa pun dan pagi ini tetap beraktivitas normal dengan olahraga ringan berjalan kaki 8 kilometer," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Selain dirinya, Doni mengungkapkan bahwa satu stafnya yang ikut berkunjung ke Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan juga terinfeksi virus corona.
Baca juga: Ramai Dibicarakan, Efektifkah Penggunaan Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19?
Kasus Airlangga Hartarto
Sikap berbeda ditunjukkan oleh Airlangga Hartarto yang diketahui terinfeksi Covid-19 setelah ia mendonasikan plasma konvalesen pada awal pekan ini, Senin (18/1/2021) di markas PMI.
Diketahui, hanya penyintas Covid-19 yang bisa mendonasikan plasma konvalesennya.
Plasma tersebut nantinya digunakan untuk terapi penyembuhan mereka yang positif Covid-19, dengan harapan penyintas Covid-19 yang menjadi donor itu sudah membentuk antibodi.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Kapasitas Layanan Kesehatan Indonesia Tak Terbatas, Benarkah Demikian?
Baik pemerintah maupun Airlangga, selama ini tak pernah mengumumkan secara terbuka kabar tersebut.
Tahun lalu, sempat terdengar kabar bahwa Airlangga positif Covid-19. Namun, Kompas.com tidak pernah mendapat konfirmasi resmi baik dari Airlangga, Kemenko Perekonomian, maupun pihak Istana.
Kepastian itu baru didapatkan setelah Juru Bicara Kemenko Perekonomian Alia Karenina membenarkan kabar Airlangga terinfeksi Covid-19.
Menurutnya, Airlangga dinyatakan positif virus corona pada 2020.
"Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terdeteksi positif Covid-19 di tahun 2020 lalu. Dan saat itu, sudah diterapkan 3T (testing, tracing, treatment) secara optimal," ujar Alia, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: 4 Daerah Berikut Laporkan Penuhnya Ruang Perawatan Pasien Covid-19, Mana Saja?
Tuai kritikan
Sikap ini pun menuai kritikan dari sejumlah pihak.
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyayangkan sikap Airlangga yang tidak terbuka.
Dicky menilai, tidak adanya pengumuman itu akan berkaitan dengan keterbukaan pemerintah kepada publik.
Baca juga: Epidemiolog: Sudah Ada 40.000-an Mutasi SARS-CoV-2
Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan kepada pemerintah soal keterbukaan termasuk soal siapa saja pejabat yang terpapar Covid-19.
"Selalu disampaikan bahwa keterbukaan itu ya dimulai dari atau keteladanan dimulai dari pejabat publik atau tokoh. Kalau tidak terbuka ya bagaimana mau memberi imbauan," ujarnya.
Ia menekankan, tidak hanya para pejabat atau tokoh publik nasional saja yang harus menjaga keterbukaan soal Covid-19.
Senada dengan Dicky, pengamat kebijakan publik Agus Pambahio menyebut Airlangga telah memberi contoh yang salah kepada masyarakat.
"Ya, tidak memberi contoh yang baik. Kan kita minta kesadaran masyarakat untuk tadi selain 3M, lalu kalau kena segera ke puskesmas supaya diurus gitu kan agar tidak menular. Tapi, kan harusnya menteri itu men-declare, waktu itu saya kena," kata Agus.
Baca juga: Profil Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian
(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheni, Nicholas Rtan Aditya, Tsarina Maharani | Editor: Dani Prabowo, Bayu Galih, Kristian Erdianto)