Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asesmen Nasional Ditunda, Berikut Rekomendasi Serikat Guru...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA
Pelajar membenahi masker adiknya pada hari pertama sekolah tatap muka di SD Negeri 42, Banda Aceh, Aceh, Senin (4/1/2021). Mayoritas lembaga pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA di provinsi Aceh mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan sistim bergiliran dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk menunda pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) tahun ini.

Sedianya, pelaksanaan Asesmen Nasional dilakukan pada Maret 2021, kemudian ditunda ke September-Oktober 2021.

Asesmen nasional adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.

Baca juga: Curhatan Seorang Guru di Tengah Pandemi Corona...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI) pun mengapresiasi penundaan tersebut.

Pasalnya, selain pandemi Covid-19 yang belum terkendali, jumlah bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah belakangan juga meningkat.

"FSGI mengapresiasi Kemdikbud RI atas kebijakannya menunda pelaksaan Asesmen Nasional (AN) yang semula akan dilaksanakan pada Maret 2021 ditunda menjadi September-Oktober 2021," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).

"Salah satu alasan utama penundaan adalah meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dan terjadinya bencana alam di sejumlah daerah pada masa pandemi," lanjutnya.

Baca juga: Mengenal Randoseru, Tas Anak SD di Jepang yang Multifungsi

Rekomendasi FSGI

Ada beberapa rekomendasi yang ditawarkan oleh FSGI.

Pertama, FSGI mendoro pemerintah untuk memenuhi hak pembelajaran dengan menentukan prioritas dalam situasi bencana saat ini.

Maksudnya, peserta didik kelas akhir di setiap jenjang pendidikan perlu menjadi prioritas terkait pemenuhan hak atas pembelajaran dan ujian sekolah.

Baca juga: Saat Masa Studi SMK Setara dengan Diploma Satu...

Kedua, FSGI mendorong Dinas Pendidikan dan sekolah untuk menggunakan kurikulum khusus dalam situasi darurat terkait materi atau kisi-kisi ujian akhir sekolah.

"Kerena waktunya sudah dekat, maka dibutuhkan penyiapan dari sekarang, seperti materi ujian akhir sekolah untuk peserta didik kelas 6 SD, kelas IX SMP, dan XII SMA," jelas FSGI.

Hal yang tidak kalah pentingnya menurut FSGI adalah persiapan mekanisme ujian, materi ujian, dan teknis pelaksanaannya oleh Kemendikbud dan Dinas Pendidikan di wilayah-wilaYah terdampak bencana.

Baca juga: Masih PJJ, Kapan KBM Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilangsungkan?

Pendidikan kebencanaan

Ketiga, FSGI mengusulkan pendidikan kebencanaan diperkuat dalam kurikulum dengan disertai simulasi rutin di sekolah-sekolah.

"Mengingat wilayah Indonesia rawan bencana, terutama gempa bumi, serta lokasi geografis Indonesia yang berada di atas lempeng bumi yang terus bergerak secara alamiah," kata FSGI.

Dengan memberikan pendidikan kebencanaan disertai simulasi rutin, maka peserta didik diharapkan akan mewarisi kesiapan dan mitigasi bencana.

Baca juga: Masih PJJ, Kapan KBM Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilangsungkan?

Keempat, FSGI mengusulkan para pengungsi yang berprofesi guru dan kondisinya sehat jasmani dan psikis, dapat membantu melakukan trauma healing kepada anak-anak dipengungsian.

"Para guru tersebut dapat diberdayakan dengan dilatih terlebih dahulu oleh para relawan yang datang ke posko posko pengungsian," imbuhnya.

Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi