Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal Suara Dentuman Misterius di Bali

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi suara dentuman misterius
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Suara dentuman misterius kembali terjadi di Indonesia, kali ini di wilayah Bali, Minggu (24/1/2021).

Dentuman ini kuat terdengar di kalangan masyarakat yang tinggal di wilayah Buleleng, Bali.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lapan, maupun pihak kepolisian memberikan keterangan soal peristiwa itu.

Berikut adalah 5 fakta seputar suara dentuman yang terjadi di Bali dirangkum dari sejumlah pemberitaan Kompas.com:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Gegerkan warga

Pada Minggu (24/1/2021) siang, warga yang berada di sekitar wilayah Buleleng, Bali digegerkan oleh terdengarnya suara dentuman yang tidak diketahui sumbernya.

Suara itu disebut terdengar sekitar pukul 10.27 Wita.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (24/1/2021), kehebohan tidak hanya terjadi di masyarakat secara langsung, melainkan juga di aplikasi perpesanan. Kabar soal adanya dentuman ini juga disebarkan secara luas melalui grup-grup WhatsApp masyarakat di Bali.

Baca juga: Ramai Suara Dentuman Misterius di Bali, Ini Keterangan BMKG dan Tanggapan Lapan


2. Tidak ada ledakan di darat

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin membenarkan laporan yang masuk dari masyarakat bahwa mereka mendengar suara dentuman yang cukup kuat.

Rentin menyebutkan, hasil penelusuran yang mereka lakukan tidak ada satu kejadian ledakan yang terjadi di daratan.

PLTGU Pemaron, pembangkit listrik Sambangan, dan Bendungan Tamblang, semua masih dalam kondisi aman dan tidak terjadi ledakan atau hal apa pun.

"Masih ditelusuri kemungkinan di laut," kata Rentin.

Baca juga: Suara Dentuman Misterius Gegerkan Warga Bali, Sumber Suara Belum Teridentifikasi

3. Cahaya di langit

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya menyebutkan, sebelum dentuman kuat terdengar, warga bersaksi melihat adanya benda bersinar di langit.

Sinar itu terlihat di Desa Pengastulan dan Dencarik, Buleleng.

"Hasil penyelidikan dan informasi yang diperoleh dari beberapa tempat di Buleleng seperti Pengastulan dan Dencarik bahwa suara ledakan tersebut terdengar setelah adanya semacam benda yang bersinar dari langit di arah barat laut Buleleng yang jatuh," kata Iptu Gede Sumarjaya.

Sumarjaya pun memastikan tidak adanya kejadian ledakan di proyek Bendungan Tamblang, Buleleng, yang bisa saja menimbulkan dentuman.

"Kegiatan blasting bahan peledak (handak) di proyek Bendungan Tamblang, hari ini nihil ada blasting dan Handak dalam keadaan aman," ujar dia.

Baca juga: Polisi: Sebelum Dentuman Misterius di Bali, Warga Lihat Benda Bersinar di Langit

4. BMKG rekam sinyal 20 detik

Pusat Gempa Regional (PGR) BMKG Wilayah III Denpasar mencatat adanya anomali sinyal di wilayah Buleleleng, Bali, pada Minggu (24/1/2021) pukul 10.27 Wita.

Observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar, Indira, mengatakan, sinyal yang terdeteksi tercatat memiliki durasi selama 20 detik.

Jika dkonversi pada besaran getaran gempa yakni Magnitudo, itu setara dengan M 1,1.

"Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo," kata Indira.

5. Dipastikan bukan gempa

Meski ada sinyal yang tercatat oleh BMKG dan disebut memiliki kekuatan setara dengan M 1,1, IIndira memastikan data tersebut bukan mengarah pada sebuah sinyal seismik gempa bumi.

Ia berani memastikan hal itu karena sinyal selama 20 detik itu hanya tercatat di sensor milik BMKG yang ada di Singaraja, tidak di sensor lain.

Misalnya, sensor BMKG terdekat ada di Kintamani dan Seririt yang tidak mendeteksi sinyal yang sama.

"Memang ada anomali sinyal. Namun sinyal ini bukan seismik gempa bumi, karena tak tercatat oleh beberapa sensor di sekitarnya, hanya sensor Singaraja saja," kata dia.

Baca juga: Misteri Sinyal 20 Detik yang Terekam Sensor BMKG Saat Dentuman di Bali 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi